Eksotis, Ini 8 Rekomendasi Tanaman Tanduk Rusa Sebagai Hiasan di Rumah

Tanaman dari marga Platycerium ini dikenal sebagai simbar menjangan dan tersebar di daerah tropis. Salah satu yang menjadi ciri khas, yaitu memiliki dua tipe daun dengan bentuk berbeda. Sebagai tambahan, tanduk rusa merupakan salah satu jenis tumbuhan paku epifit yang kerap menjadi hiasan. Meski hanya daun hijau yang ditempel di pohon atau digantung, ternyata bentuknya beragam dan relatif mudah dirawat.
Sayangnya, beberapa spesies tanduk rusa cukup langka dan harganya pun cukup mahal. Kamu tertarik untuk menjadikan tanduk rusa sebagai tanaman hias di rumah maupun pekarangan? Berikut ini beberapa rekomendasi tanduk rusa yang bisa kamu pilih.
1. Platycerium elephantotis
Platycerium elephantotis juga dikenal sebagai tanduk rusa angola yang berasal dari daerah tropis di Afrika. Jenis ini merupakan salah satu tanduk rusa berukuran besar yang sudah dibudidayakan. Jika dirawat dengan benar, dapat tumbuh mencapai 1,8 meter dan daun pelindung dewasa bisa lebih dari 76 cm.
Ciri khas yang mudah dikenali dari jenis ini, yakni daunnya yang panjang, lebar, menjuntai, dan tidak memiliki lekukan jari di bagian tepi bawah. Ukurannya yang besar dibandingkan dengan telinga gajah, seperti namanya. Tanduk rusa elephantotis ini menyukai panas, tapi harus tumbuh di lingkungan semi lembab.
2. Platycerium madagascariense
Platicerium madagascariense, dari namanya saja kamu pasti udah bisa menebak asal tanduk rusa satu ini. Ya, jenis ini berasal dari Madagaskar dan menjadi salah satu yang paling banyak dicari. Sebab, daun pelindung yang unik dan habitatnya terbatas pada hutan basah di Madagaskar timur serta utara.
Dilansir Exotica Esoterica, tanaman tanduk rusa ini merupakan salah satu spesies "langka" yang tumbuh di daerah dingin, berasal dari ketinggian sekitar 400-1.200 mdpl di alam. Selain itu, juga spesies hibrida terkecil, ukurannya sekitar 55 cm yang membuatnya menarik bagi petani kebun atau menjadi hiasan di ruang terbatas. Kamu pun bisa menggantungnya di dalam ruangan biar makin estetik.
3. Platycerium ridleyi
Berbeda dari kedua jenis tanaman tanduk rusa sebelumnya. Platycerium ridleyi berasal dari Asia Tenggara. Jenis satu ini banyak ditemui di Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malaysia, Singapura sampai Thailand. Keunikannya terletak pada daunnya yang tegak ke atas, bentuknya pun sangat mirip dengan tanduk rusa sebenarnya.
P. ridleyi menjadi salah satu jenis yang paling cari, tapi sulit tumbuh di daerah dengan kelembaban rendah. Jenis ini pun lebih baik tumbuh di pohon yang tinggi dengan sirkulasi udara yang baik. Namun, kamu bisa menyiasatinya dengan media tanam yang baik.
4. Platycerium hillii
Platycerium hillii berasal dari daerah basah di Queensland, Australia dan Papua. Dilansir Halling, ada beberapa kultivar dari spesies ini, seperti Jimmy, Drummond, Pumilum, dan sebagainya. Kebanyakan P. hillii sangat kuat dan dapat menghasilkan banyak tunas.
Warna hijau muda atau tua pada daun P. hillii dipengaruhi oleh intensitas penyinaran. Sedangkan daun pelindung akarnya akan tumbuh pada musim dingin atau musim gugur. Daun tersebut berfungsi untuk membatasi jumlah air yang masuk ke akar atau mencegah kebusukan pada rizhome.
5. Platycerium bifurcatum
Platycerium bifurcatum, salah satu jenis tanaman tanduk rusa yang banyak ditemukan dan diperjualbelikan di Indonesia. Jenis tersebut berasal dari Australia dan Kaledonia Baru, kemudian menyebar luas di daerah tropis dan beriklim kering pada tempat terbuka. Sayangnya, justru terdaftar sebagai spesies invasif lingkungan di Hawaii.
Melansir Publikasi Semnas XI Pendidikan Biologi FKIP UNS yang berjudul Platycerium bifurcatum (Cav.) C.Chr. di Kebun Raya Purwodadi, selain sebagai tanaman hias, P. bifurcatum juga berpotensi sebagai tanaman obat. Daunnya ditambah adas, pulasari, dan bawang merah, dapat digunakan untuk mengobati bengkak. Wah, ternyata juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh, ya!
6. Platycerium veitchii
Masih berasal dari Australia, Platycerium veitchii cukup berbeda, jenis ini memiliki habitat semi-gurun dengan bebatuan dan curah hujan terbilang rendah. Jika kamu berminat untuk menjadikannya sebagai tanaman hias, pastikan mendapat sinar matahari yang cukup dan tidak terlalu lembab. Pencahayaan yang buruk dapat memengaruhi pertumbuhannya, terutama tunasnya.
Warna putih pada daunnya menjadi salah satu ciri khas yang mudah dikenali dari jenis ini. Kebanyakan penghobi tanaman memilih P. veitchii untuk mendapatkan warna daunnya yang unik. Namun, ada pula yang menginginkan tanaman tanduk rusa dengan daun tumbuh vertikal.
7. Platycerium stemaria
Platycerium stemaria berasal dari Afrika, tapi jenis ini berbeda dari P. elephantotis dan P. alcicorne. Pasalnya, P. stemaria tumbuh dengan baik di lingkungan dengan cahaya rendah. Daunnya lebar, tapi "jari-jarinya" pendek dengan bercak spora yang terletak di bagian belakang "jari-jari" tersebut.
Daun basal steril tegak dapat tumbuh hingga 60 cm, sedangkan helaian daun yang menjutai mencapai 90 cm. Jenis yang juga disebut tanduk rusa segitiga ini, panjang daunnya bervariasi pada tanaman yang sama. Pastikan drainase yang baik dan kebutuhan air yang cukup saat memutuskan untuk menanamnya di rumah.
8. Platycerium coronarium
Satu lagi nih rekomendasi tanaman tanduk rusa yang bisa kamu jadikan hiasan di pekarangan maupun dalam rumah, Platycerium coronarium. Jenis ini berasal dari hutan hujan primer, hutan hujan sekunder, dan hutan musim di daerah Indochina dan Asia Tenggara. Jika tumbuh subur, daun P. coronarium yang menjuntai dapat berukuran 3 meter saat dewasa.
Buat kamu yang berniat untuk menjadikannya tanaman hias di rumah, harus direncanakan dengan matang. Pasalnya, pertumbuhan rimpangnya memerlukan media yang tidak menghalangi pertumbuhan. Selain itu, dapat tumbuh besar di daerah tropis, tapi cukup sulit tumbuh di daerah dengan perbedaan suhu yang ekstrem.
Itulah tadi kedelapan rekomendasi tanaman tanduk rusa yang bisa kamu pilih sebagai hiasan di dalam ruangan maupun pekarangan. Sebelum membelinya, pastikan kamu mengetahui karakteristiknya.