Kenapa Rumah Perlu Dipagari? Niat Berbaur Belum Tentu Baik

- Pagar rumah dapat menghambat orang yang ingin mencuri
- Ada orang yang tingkahnya bikin risi dengan mengusik privasi di rumahmu sendiri
- Carport kosong tahu-tahu buat parkir kendaraan orang, mencegah halaman jadi tempat main gratis anak orang, dan tetangga kanan kiri merasa ikut menanam di pekaranganmu
Kecuali rumah second yang sudah berpagar, rumah baru biasanya dijual tanpa pagar. Apalagi perumahan dengan ratusan unit rumah. Alasan ketiadaan pagar pertama buat menghemat biaya pembangunan. Harga pagar minimalis berikut kelengkapan dan jasa pemasangannya bisa mencapai 10 juta rupiah. Itu baru bagian muka. Belum kalau pagar keliling. Tambah tinggi, lebar, serta kokoh bahannya tambah mahal pula.
Alasan kedua perumahan tidak berpagar mungkin untuk mendorong antarwarga bergaul. Alasan ketiga, perumahan akan dilengkapi satpam 24 jam. Namun, selama petugas keamanan belum ada plus jika karakter warga sekitar resek, kamu bisa sangat terganggu. Keinginan awal gak usah pasang pagar barangkali perlu diubah jika mempertimbangkan enam hal berikut. Berikut enam alasan rumah perlu dipagari.
1. Pagar menghambat orang yang ingin mencuri

Mungkin kamu juga sering melihat rekaman CCTV pencuri beraksi dengan memanjat pagar. Memang pagar tidak 100 persen melindungi keamanan penghuni rumah dan harta bendanya. Apalagi saat pencuri berpikir rumah yang dipagar tinggi berarti milik orang kaya.
Namun, adanya pagar yang cukup kuat menambah penghalang bagi orang yang punya niat jahat. Sama-sama ada orang dengan niat buruk, tanpa pagar dia tinggal merusak jendela atau pintu. Sementara itu, pekerjaannya dua kali lebih berat kalau terdapat pagar.
Pagar bisa dipanjat baik dari luar maupun dalam. Akan tetapi, tentu ini menyulitkan gerakan pencuri. Terlebih setelah dia membawa barang berharga yang cukup berat dari rumahmu. Ulahnya pasti menimbulkan suara atau ia bisa naik, tetapi kesulitan turun.
2. Gak nyuri, tapi ada orang yang tingkahnya bikin risi

Pencurian jelas bahaya. Namun, di samping pencurian ada pula tingkah orang yang bakal terasa mengganggumu. Ia tidak mengambil benda apa pun, melainkan mengusik privasimu di rumahmu sendiri.
Contoh tindakannya, orang tak dikenal mengamati rumahmu dari jarak yang terlalu dekat. Alih-alih dia cuma berdiri di tepi jalan, malah sampai masuk ke carport. Bahkan ia dapat tahu-tahu sudah berdiri di teras sambil mengamati jendelamu seperti berusaha mengintip.
Meski gorden telah terpasang, tentu kamu tidak nyaman. Dirimu bisa overthinking membayangkan apa yang sedang dipikirkan orang itu. Apakah ia cuma penasaran atau memiliki niat jahat? Bahkan boleh jadi dia melongok melalui jendela yang terbuka.
3. Carport kosong tahu-tahu buat parkir kendaraan orang

Ini rumah pribadimu, bukan tempat parkir untuk umum. Baik kamu punya kendaraan pribadi atau tidak, seharusnya semua orang menghargai wilayahmu. Sayangnya, ada saja orang yang kurang memahami hal sesederhana ini.
Bagi mereka, di mana ada tempat kosong maka di situlah mereka dapat menempatkan kendaraannya. Dari tetangga yang minta izin saja tidak sampai tamu mereka bisa seenaknya memarkirkan mobil atau motornya. Walaupun dirimu tak punya kendaraan pribadi dan gak hendak ke mana-mana, melihatnya saja sudah sebal.
Tidak ada situasi darurat yang bikin mereka lumrah menggunakan carport-mu. Misalnya, pelayat saat ada tetangga yang meninggal dunia. Untuk keperluan ini pun semestinya ada pihak keluarga yang minta izin atau menunggumu terlebih dulu mempersilakan.
4. Atau, putar balik mobil

Halamanmu dipakai buat orang memutarbalikkan kendaraannya tentu gak separah sampai parkir. Waktunya cuma sebentar. Namun, lihat juga seberapa sering dan jenis atau muatan kendaraannya.
Apabila kendaraannya bahkan membawa muatan yang cukup berat, lantai carport bisa cepat rusak. Misalnya, mobil bak terbuka pengantar gas atau bahan bangunan. Juga mobil boks yang membawa begitu banyak galon.
Jika halamanmu ditanami rumput, maka akan rusak karena terlindas roda motor atau mobil yang semau pengendara. Boleh jadi bakal terdapat pot atau tempat sampah yang tertabrak tanpa ada orang yang mau bertanggung jawab. Suara kendaraan yang berkali-kali mendekat ke pintu rumahmu juga mengusik ketenangan.
5. Mencegah halaman jadi tempat main gratis anak orang

Kamu bukannya benci anak-anak. Akan tetapi, ada risiko kalau dirimu membiarkan halaman atau carport buat tempat anak-anak tetangga bermain. Sedikit banyak dirimu seolah-olah bakal diminta siap bertanggung jawab jika terjadi apa-apa pada mereka.
Misalnya, carport-mu basah karena kamu memang sengaja menyiramnya agar tidak berdebu. Tujuanmu baik dan itu hakmu. Namun, kalau ada anak orang berlarian di sana lalu terpeleset bisa-bisa dirimu disalahkan orangtuanya.
Seakan-akan kamu sengaja ingin mencelakakan anak-anak yang bermain di situ. Bahkan anak menangis karena jatuh sendiri atau berantem dengan temannya pun dikira karena kamu membentak. Padahal, dari tadi dirimu di dalam rumah. Kamu pun menjadi serba salah. Dirimu keluar disangka ikut campur, tetap di dalam dianggap terlalu apatis.
6. Tetangga kanan kiri merasa ikut menanam di pekaranganmu

Untukmu yang punya pekarangan meski tidak terlalu luas, gak kasih pagar mungkin memicu konflik dengan tetangga. Batas tanah tentu tetap ada. Namun, bila watak tetangga kanan dan kiri kurang baik akan suka mencari-cari masalah.
Mereka ikut menanam benih di tepian pekaranganmu yang berbatasan dengan rumah mereka. Tentu tanpa izin dan marah bila dirimu mencabut tanamannya atau memetik buahnya. Padahal, tanaman itu gak bakal tumbuh jika tidak ditanam di tanahmu.
Artinya, dalam hal ini syarat adanya pekaranganmu lebih penting daripada benih itu sendiri. Daripada 1 atau 2 tanaman saja jadi masalah, lebih baik kamu kasih pagar meski sederhana. Walau tidak diharapkan, kadang ada tetangga yang kurang tahu diri. Tentu dirimu pun wajib rajin memangkas tanaman biar daun atau ulatnya gak jatuh ke wilayah tetangga.
Seandainya semua orang tidak punya niat jahat, usil, dan paham betul batas wilayah orang lain, pagar sebenarnya gak diperlukan. Sayangnya, kondisi seideal itu sulit terwujud di banyak lingkungan. Jika kamu mengalami hal-hal yang bikin gak nyaman, segera kumpulkan uang sedikit demi sedikit karena rumah perlu dipagari.


















