6 Cara Merawat Kulit Terbakar Akibat Paparan Sinar Matahari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika beraktivitas di luar ruangan, terkena sinar matahari terkadang tak terhindarkan. Meski terkena sinar matahari penting untuk kesehatan, namun, jika sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari mengenai kulit secara langsung tanpa perlindungan, dapat sangat berbahaya bagi manusia, lho.
Kulit yang terpapar sinar UV secara berlebihan dapat menimbulkan rasa panas, kemerahan, bahkan mengelupas. Lebih parahnya, luka bakar akibat sinar matahari yang parah dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan menyebabkan kerusakan permanen pada DNA di dalam sel kulit. Oleh karena itu, untuk mengatasi kulit terbakar yang diakibatkan sinar matahari, kamu bisa simak langkah-langkah di bawah ini.
1. Lembapkan kulit dengan pelembap
Tips terbaik untuk menenangkan bagian tubuh yang terbakar sinar matahari adalah dengan melembabkannya. Kulit yang terbakar sinar matahari akan dengan cepat menjadi kering dan mulai mengelupas. Oleh karena itu, kamu harus mengoleskan pelembab sesegera mungkin setelah melihat kemerahan, mengelupas, atau melepuh pada kulit.
Hindari penggunaan pelembap yang mengandung alkohol. Produk dengan kandungan alkohol dapat menyebabkan kulit semakin kering dan iritasi, sehingga dapat memperburuk kondisi kulit terbakar. Sebaliknya, pilih pelembap yang mengandung bahan alami seperti aloe vera, karena bahan ini dikenal memiliki sifat penyembuhan dan mendinginkan kulit yang terpapar sinar UV.
2. Dinginkan kulit
Kulit yang terbakar sinar matahari akan terasa panas, merah, dan meradang. Oleh karena itu, kamu harus mendinginkan kulitmu dengan air dingin. Kompres air dingin menggunakan handuk berbahan lembut ke area kulit yang terasa terbakar, hal ini akan mengurangi rasa sakit dan bengkak, serta mempercepat pemulihan.
Lakukan dua kali sehari yakni di pagi hari dan malam hari selama sekitar satu minggu ke depan untuk hasil yang lebih baik. Kamu juga bisa mandi air dingin, lho, untuk memberikan efek pendinginan menyeluruh pada seluruh tubuh.
3. Hindari paparan sinar matahari lanjutan
Ketika kamu menyadari bahwa kulitmu sudah terbakar akibat sinar matahari, segera menjauh dan cari tempat berteduh untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Paparan sinar UV yang terus-menerus setelah kulit mulai terbakar hanya akan memperburuk masalah dan mengganggu proses penyembuhan.
Usahakan untuk tidak terkena sinar matahari dulu secara langsung saat proses pemulihan. Namun, jika perlu keluar rumah, tutupi kulit dengan pakaian berlengan panjang dan kenakan lotion tabir surya yang mengandung SPF tinggi.
Editor’s picks
Baca Juga: Kulit Terbakar Matahari Saat Liburan? Pulihkan Dengan 6 Bahan Ini
4. Konsumsi banyak air putih
Luka bakar akibat sinar matahari dapat mengeringkan kulit, sehingga kamu mungkin akan terkena dehidrasi dan hanya akan memperburuk kondisi kulitmu. Untuk mengatasi ini, kamu harus selalu minum cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Kulit yang terbakar cenderung kehilangan kelembapan lebih cepat daripada kulit yang sehat. Oleh karena itu, mengkonsumsi air dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi risiko pengelupasan kulit yang berlebihan dan mempercepat regenerasi sel-sel kulit yang rusak.
5. Jangan mengorek atau mengelupas kulit yang mengering
Mengorek atau mengelupas kulit yang kering memang sangat menggoda untuk dilakukan, apalagi jika terasa gatal. Namun, kamu jangan coba-coba melakukannya, ya, karena hal itu dapat meningkatkan risiko infeksi kulit dan memperlambat penyembuhan kulitmu.
Hindari menyentuh area kulit yang terbakar sinar matahari, kecuali saat akan mengoleskan pelembap atau lotion. Biarkan kulitmu mengelupas secara alami yang mungkin memerlukan waktu lama. Jika kulit terasa gatal, kamu bisa gunakan lebih banyak pelembap dan tahan keinginanmu untuk menggaruk bagian yang kering dan mengelupas.
6. Konsultasi dengan dokter kulit
Jika kamu sudah melakukan kelima cara di atas namun luka bakarmu tak kunjung sembuh dan semakin parah, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter kulit. Hal ini sangat penting jika kamu mengalami rasa sakit yang hebat atau kulit menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan dan lepuh berisi nanah.
Dokter kulit dapat memberikanmu saran yang sesuai dengan tingkat keparahan kulitmu yang terbakar. Tak hanya itu, mereka juga dapat meresepkan perawatan untuk mempercepat penyembuhan, meminimalkan gejala, dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Mengatasi kulit terbakar memang membutuhkan perawatan yang ekstra hati-hati dan penuh kesabaran. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa membantu kulitmu pulih dengan cepat dan mengurangi risiko kerusakan kulit jangka panjang. Semoga langkah-langkah di atas membantu.
Baca Juga: 7 Fakta Penting Sunburn, Kulit yang Terbakar Matahari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.