7 Penyebab Monstera Lebih Cepat Menguning, Cek Media Tanammu 

2. Terlalu banyak terpapar cahaya matahari

ilustrasi monstera (unsplash.com/@plantsncozy)

Cahaya sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesis, tetapi monstera tidak butuh cahaya berlebih. Paparan matahari terik bisa memicu tanaman ini mudah layu dan menguning. Hindari monstera dari sinar matahari siang hari, ya.

Kamu bisa menempatkan monstera di posisi yang teduh. Usahakan posisinya terkena sinar matahari pagi hari. Kamu juga bisa meletakkan monstera di dalam ruangan biar semakin aman, tapi dekatkan dengan jendela ya.

3. Kelembapan yang kurang 

ilustrasi monstera (unsplash.com/@thimovanleeuwen)

Tanaman monstera membutuhkan kelembapan yang tinggi dibandingkan jenis tanaman lainnya. Saat musim kemarau, monstera akan jadi lebih sensitif, terutama jika kelembapan di media tanamnya minim.

Ketika kelembapannya tidak terpenuhi,  tanaman ini akan mengerut dan menguning. Gak hanya kelembapan di pot saja, kamu juga harus pastikan kelembapan di turusnya terpenuhi. Dengan begitu, kebutuhan tanaman monstera akan terpenuhi.

Baca Juga: 10 Inspirasi Dekor Rumah dengan Tanaman Monstera, Instagramable!

4. Media tanam yang kekurangan nutrisi 

ilustrasi monstera (unsplash.com/@feeypflanzen)

Selain setoran air dan cahaya, tanaman juga butuh nutrisi tambahan, seperti pemberian semprotan pupuk yang akan memicu kesuburan akar dan daunnya. Pemberian pupuk gak hanya di dasar akar utama saja, tetapi penting juga di bagian batangnya yang menjalar.

Gak harus pupuk kimia, kamu bisa meracik atau membuat pupuk kompos dari tumbuhan-tumbuhan yang membusuk. Lebih sederhana lagi jika kamu membuatnya dalam bentuk cairan yang tinggal semprot. Sangat mudah, kan?

5. Monstera terkena hama

ilustrasi monstera (pexels.com/id-id/@valeriiamiller)

Seperti tanaman hias lain, monstera juga rentan terserang hama. Ketika semua tips sudah dilakukan supaya tanaman tetap subur tapi monstera tetap menguning, mungkin penyebabnya hama.

Jika terkena hama, tanaman monstera akan menunjukkan tanda-tanda awal, seperti munculnya bintik-bintik kuning. Ketika sudah muncul bercak kuning, alangkah baiknya kamu memeriksa secara keseluruhan terlebih dahulu.

Periksa keamanan akar yang di dalam tanah, apakah sudah ada yang membusuk atau cacat. Kemudian, potong bagian yang menguning atau berbintik, lalu beri nutrisi atau semprotan pengusir hama tanaman hias.

6. Ukuran pot yang digunakan tidak sesuai

ilustrasi monstera (pixabay.com/users/sodamtree-4094353)

Semakin lama proses pertumbuhan monstera, ukuran tanaman juga makin besar. Walau monstera termasuk tanaman yang mementingkan media rambatnya, tetapi kamu perlu perhatikan media tanam di akar utamanya, lho. Oleh karena itu, penggantian pot secara berkala menjadi hal yang sangat penting.

Keluarkan akar utama dari pot, lallu ganti media tanam dan potnya menjadi berukuran lebih besar. Pada saat itu, mungkin banyak akar yang saling mengikat sama lain. Pisahkan dengan hati-hati, lalu rapikan lagi menggunakan media tanam yang baru.

7. Usia monstera yang sudah terlalu tua 

ilustrasi monstera (unsplash.com/@haibnu)

Seperti hewan dan manusia, seiring bertambahnya usia juga akan berkurang ketahanannya. Jika merasa monstera sudah terlalu tua dengan ditandai batang sudah mengeras, kamu bisa melakukan pemotongan batang. Kamu bisa menanam ulang menggunakan batang baru yang lebih muda.

Carilah bagian batang yang muda dengan akar subur dan sehat. Potong dan buang bagian batang yang sudah tua. Kemudian, tanam menggunakan media tanam yang baik dan tambahkan nutrisi buat akar baru.

Ternyata cukup mudah buat menemukan permasalahannya, ya. Segera lakukan penanganan ketika daun monstera sudah ada tanda-tanda tidak sehat. Dengan begitu, monstera lebih cepat diselamatkan lagi.

Baca Juga: 6 Fakta Sains Monstera Deliciosa, Tanaman Hias dengan Buah Rasa Pisang