Buat kebanyakan anak muda, melirik perabot antik mungkin tak pernah terpikirkan sekalipun. Kita lebih suka dengan perabot-perabot kekinian bertema Skandinavia yang modern dan berwarna terang. Alasannya pasti tak jauh dari keyakinan kalau perabot-perabot antik tentu gak cocok diletakkan di rumah atau ruang bertema minimalis. Salah tempat kesannya.
Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Ini beberapa bukti kalau perabot antik relevan diletakkan di ruang minimalis.
Jauh dari kesan sumpek dan suram, ternyata rak buku lawas ini bisa bikin ruang terlihat lapang dan ringkas. Semua tergantung pintar-pintarnya kita memilih perabot antiknya. Kalau tahu ruangannya sempit, hindari perabot yang besar dan bulky.
Jangan remehkan barang antik, justru mereka biasanya dibuat dari kayu solid. Bukan kayu olahan bahkan serbuk kayu yang kalau terkena air gampang berjamur dan lapuk. Biar gak suram dan terlalu antik suasana kamarnya, silakan padu dengan perabot-perabot yang modern atau warna-warna terang.
Kelebihan lain dari perabot antik macam sofa atau kursi kayu seperti ini tentu dari pembersihannya. Beda dengan sofa-sofa masa kini yang bantalannya menyatu satu sama lain, bantalan sofa kayu antik bisa dibongkar pasang. Jadi mudah dicuci dan diganti sarungnya.
Ingin punya kamar bertema ala-ala kamar kos Korea? Siapa bilang kamu harus pakai perabot serba modern. Laci atau lemari antiknya gak terkesan misplaced. Walaupun besar, ia bisa membantumu meringkas perkakas karena muatannya banyak dan penamapangnya bisa dipakai wadah console.
Antik dan rustic banget, tetapi kursi rotan model ini memang versatile. Mau ditempatkan di manapun dia tak pernah terlihat salah. Termasuk di kamar minimalis yang satu ini. Terasa seperti berada di hotel dengan konsep jadul.
Ada beberapa elemen antik di ruang ini, lemari dan meja makannya. Namun, karena tak banyak ornamen-ornamen tambahan yang tak penting, ruang sempitnya tak terasa sesak. Pas dan homey.
Desain ruang seperti ini sedang disukai, terutama di kalangan pengembang villa. Mereka memadukan minimalisme dengan sentuhan antik. Kuncinya pada perabot-perabot yang berkonsep pedestal dan rustic seperti meja makan lusuh dan guci rotannya. Estetiknya tetap dapat.
Di ruang yang futuristik seperti ini, electronic keyboard mungkin terasa lebih cocok dibanding piano kayu klasiknya. Namun, siapa bilang piano antiknya salah tempat. Ia terlihat oke-oke saja, tuh. Justru jadi bisa jadi focal point di ruangan.
Ini karena ruangan didesain punya pencahayaan yang baik. Ditambah warna dasar putih bersihnya yang mengimbangi perabot-perabot antiknya. Sesederhana itu, kok, mengakali perabot antik agar gak suram.
Konsep serupa juga dilakukan seorang desainer interior di kamar villa ini. Meski ada meja dan cermin antik di kamar, ruangan tidak terkesan seram dan gelap. Semua karena pencahayaan yang bagus, pemilihan warna dinding yang tepat, dan tata letak yang minimalis.
Gatal ingin segera menyingkirkan lampu antik peninggalan leluhur di rumah? Duh, semoga kamu melihat desain kamar yang satu ini. Ternyata kamar justru terlihat indah dan menawan karena keberadaan lampunya. Lagi-lagi, biar kamar tidak suram karena didominasi perabot vintage yang berwarna gelap, penerangannya harus bagus, ya.
Memang perabot antik bukan untuk semua orang. Namun, kalau dipikir memanfaatkan atau menggunakannya kembali bisa jadi kontribusimu dalam berbuat baik pada Bumi dengan memperpanjang usia pakai mereka.