Selama ini, kita lebih mengenal Belanda sebagai salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia dan internasional. Padahal, ternyata negeri kincir angin tersebut juga menawarkan pendidikan berkualitas, lho.
Yuk, kita simak 22 alasan kenapa kamu gak perlu ragu lagi untuk mengenyam pendidikan tinggi ke Belanda!
Guys, banyak lho universitas di Belanda yang masuk dalam jajaran 300 peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik dunia. Nah loh, siapa sih yang nggak mau kuliah di universitas top dunia?
Selain itu, beberapa perguruan tinggi juga menawarkan keunggulan di bidang keilmuan khusus, seperti misalnya Universitas Leiden dengan ilmu hukumnya, Universitas Wageningen dengan ilmu pertanian dan lingkungannya, Universitas Delft dengan ilmu tekniknya, dan masih banyak lagi.
Nggak bisa dipungkiri, memang dibutuhkan dana yang sangat besar untuk bisa kuliah di Belanda. Terlebih buat kita orang Indonesia dengan perbedaan kurs yang cukup tinggi antara Euro dengan Rupiah.
Tapi, kamu gak perlu bekecil hati karena tersedia banyak sekali institusi yang mau berbaik hati mendanai studi kamu di Belanda, baik dari pemerintah Belanda (misalnya Nuffic Neso), beasiswa dari pihak universitas di Belanda, beasiswa dari berbagai perusahaan, dan berbagai beasiswa lainnya.
Oh ya, kita perlu berbangga hati nih karena pemerintah Indonesia juga memiliki skema beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang siap membiayai penuh kuliah kamu di Belanda.
Di Belanda, dosen dituntut untuk bekerja secara profesional, sehingga kamu gak perlu cemas nggak mendapatkan pendidikan berkualitas. Dosen-dosen di Belanda juga umumnya sangat terbuka dan senang untuk diajak berdiskusi.
Kalo ini sih nggak perlu diragukan lagi ya guys, fasilitas yang disediakan di universitas-universitas Belanda emang lengkap banget. Umumnya, kampus-kampus di Belanda menawarkan fasilitas penunjang pembelajaran di kampus yang lengkap seperti perpustakaan, laboratorium, ruang komputer, wifi gratis, dan akses ke jurnal-jurnal internasional.
Selain itu, kampus biasanya juga menyediakan fasilitas penunjang seperti lapangan olahraga, pusat kebugaran atau gym, kantin, klinik, hingga layanan psikologi dan pengembangan karir. Bikin betah deh pokoknya.
Sistem pendidikan di Belanda cukup berbeda dengan di Indonesia. Di Belanda, kamu akan dituntut untuk mandiri serta mengedepankan inisiatif dan kreativitas. Dengan sistem pembelajaran yang interaktif, dosen biasanya akan menekankan mahasiswanya melakukan team work untuk memecahkan kasus yang aplikatif secara kritis dan ilmiah.
Birokrasi alias urusan administrasi di universitas-universitas di Belanda tergolong simpel dan gak berbelit-belit. Hampir semua urusan dapat diselesaikan secara online, seperti misalnya KRS-an, membuat janji temu dengan dosen atau admin kampus, dan masih banyak lagi. Kalau kamu punya masalah terkait studimu atau bahkan di luar itu, pihak kampus juga biasanya akan siap membantumu dengan cepat dan ramah.
Penduduk Belanda sangat menghargai hari libur dan memahami pentingnya keseimbangan waktu bekerja dan istirahat (work-life balance). Di negara ini, jarang sekali orang yang mau bekerja atau belajar di hari libur dan di luar jam kerja atau belajar.
Bule Belanda sangat mengedepankan efisiensi waktu dalam bekerja atau belajar sehingga mereka bisa mengerjakan segala sesuatunya secara on time. Dengan demikian, mereka dapat menggunakan hari Sabtu dan Minggu untuk istirahat, mengerjakan hobinya, atau hangout bersama teman dan keluarga. Asal kamu sudah menyelesaikan tugas-tugasmu, kamu nggak perlu tuh belajar dan mengerjakan kerja lab sampai tengah malam.
Keunggulan pendidikan tinggi di Belanda tentunya menarik minat banyak mahasiswa internasional untuk memilih kuliah ke negeri itu. Oleh karena itulah, bukan tidak mungkin kalau kamu nantinya bisa sekelas dengan mahasiswa yang berasal dari benua yang berbeda-beda.
Tentu ini sangat menguntungkan buat kamu yang ingin membangun networking di kancah internasional. Siapa tahu, teman-teman bulemu bisa menjadi partner untuk karirmu kelak, kan. Sadar nggak sadar, pertemananmu dengan mahasiswa internasional yang datang dari latar belakang yang beragam juga dapat mempertajam rasa toleransimu, lho!
Apakah kamu harus bisa berbahasa Belanda untuk kuliah di Belanda? Gak! Hampir semua program S2 dan S3 di Belanda menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar kuliah.
Program S1 di beberapa universitas memang masih banyak yang diajarkan dalam bahasa Belanda, namun saat ini semakin banyak program S1 yang membuka kelas internasional. Program berbahasa Inggris ini tentu sangat memudahkan kamu dan calon mahasiswa internasional lainnya yang belum bisa berbahasa Belanda. Cukup ikut kursus untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, kamu sudah bisa mengikuti kuliah dengan baik di Belanda.
Coba bandingkan dengan universitas-universitas di negara tetangga seperti Jerman dan Prancis yang mayoritas programnya masih mewajibkan bahasa lokal mereka sebagai bahasa pengantar di kampus. Secara umum pun, mayoritas penduduk Belanda memang sudah jago berbahasa Inggris, sehingga kamu gak perlu cemas saat ingin bertanya atau ngobrol dengan bahasa Inggris ke mereka.
Gak bercanda, namun mendapatkan LoA unconditional di Belanda itu relatif lebih mudah lho dibandingkan universitas di negara-negara lainnya. Kesulitan terbesar calon mahasiswa Indonesia biasanya hanya terletak pada syarat skor minimal kemampuan berbahasa Inggris, seperti IELTS atau TOEFL.
Tapi, ke mana pun negara yang akan kamu tuju, pasti kamu membutuhkan syarat ini, kan? Bayangkan dengan pendaftaran universitas-universitas di Amerika Serikat yang tidak hanya mengharuskan syarat kemampuan Bahasa Inggris, namun juga sertifikat GRE atau GMAT.
Negara maju satu ini memang terkenal dengan segudang inovasi yang inspiratif dan menakjubkan, mulai dari bidang pertanian, kesehatan, lingkungan, hingga sains dan teknologi. Lihat saja, tuh bagaimana penduduk di negara ini bertahan hidup dengan membendung laut dengan konstruksi bendungan yang telah dirancang kokoh.
Di samping itu, kamu juga bisa paham kenapa dengan luas negara yang gak seberapa, Belanda bisa menjadi salah satu produsen hasil pertanian terbesar di dunia. Di negara ini, kamu juga akan belajar dan pastinya bisa meneladani budaya baik yang biasa dilakukan orang-orangnya dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan sampah plastik, tidak membuang sampah sembarangan, tertib, disiplin, mandiri, dan tepat waktu.
Sama seperti di Indonesia, banyak sekali organisasi kemahasiswaan yang bisa kamu ikuti di kampus, seperti organisasi berbau riset, akademis, musik, olahraga, religi, dan masih banyak lagi. Selain itu, tentunya ada banyak organisasi lain di luar kampus, seperti UNICEF, AIESEC, dan organisasi lain yang siap menjadi perahumu untuk meningkatkan soft skill serta memperluas networking-mu.
Tanpa kamu sadari, seringnya kamu kejar tayang deadline tugas serta tuntutan untuk bisa cepat beradaptasi dengan budaya, bahasa, makanan, dan iklim Belanda akan membuatmu menjadi pribadi yang tangguh dan kuat.
Di Belanda, mencari makanan Indonesia bukan perkara sulit. Gak sedikit toko Asia dan Indonesia yang menjajakan bahan-bahan makanan asal Indonesia seperti tempe, tahu, kecap, dan bumbu-bumbu dapur. Selain itu buat kamu yang sedang malas masak, ada banyak pilihan restoran Indonesia di Belanda yang tersebar di seantero negeri.
Tentu saja, hal ini cukup membantu kamu dalam mengobati kerinduan akan tanah air. Oh iya, khusus buat kamu yang Muslim, mencari makanan halal di Belanda juga cukup mudah karena banyak toko dan restoran halal di sana.
Di Belanda, jangan takut kalau kamu akan berjuang sendiri sampai lulus. Ada ratusan bahkan ribuan mahasiswa Indonesia lainnya yang juga menempuh pendidikan disana. Tentu sangat menyenangkan karena bisa menambah networking-mu juga kan. Kalau kamu mau aktif, kamu bisa bergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di tingkat kota maupun pusat.
Banyaknya teman seperjuangan dari Indonesia mungkin bisa menjadi obat yang ampuh untuk mengatasi rasa rindumu terhadap tanah air. Senasib sepenanggungan, para pelajar Indonesia di Belanda juga bisa saling menyemangati satu sama lain, kan?
Kring kring kring! Masyarakat Belanda dikenal senang menggunakan sepeda ketika bepergian, baik ke kampus, kantor, supermarket, dan tempat lainnya. Bersepeda rupanya sudah menjadi budaya yang mengakar kuat bagi masyarakat Belanda. Gak mengherankan deh, pesepeda dan pejalan kaki sangatlah dihormati di negeri ini. Bahkan, pemerintah Belanda telah membangun jalur khusus sepeda yang membentang di seluruh wilayah di Belanda. Pokoknya, cocok banget deh buat kamu yang suka sepedaan.
Kelak ketika kamu sudah lulus dari kuliahmu Belanda dan balik ke Indonesia, Bersepeda di jalanan Belanda mungkin akan kamu rindukan. Selain sehat dan ramah lingkungan, bersepeda juga menghemat biaya karena biaya transportasi di Belanda sangat mahal.
Selama menjadi mahasiswa di Belanda, peluangmu untuk mengikuti berbagai event, seperti workshop, konferensi, summer school, forum ilmiah, sampai kompetisi internasional sangat terbuka lebar. Apalagi kalau event yang akan kamu hadiri berlokasi di negara-negara Schengen, gak susah deh kalau mau ke sana karena jaraknya relatif dekat dan kamu gak perlu bikin visa.
Terutama untuk program S2 dan S3, tak sedikit universitas di Belanda yang memasukkan riset dan/atau magang ke dalam kurikulum wajib mereka. Gak selalu, tapi kamu biasanya diberikan kebebasan untuk memilih institusi dan negara sebagai tempat untuk melakukan riset dan magangmu. Tentunya, ini bisa menjadi kesempatan emas buatmu untuk berkolaborasi dengan profesor dan profesional dari penjuru dunia!
Nah, kalau ini sih bonus aja ya. Saat liburan musim panas dan dingin tiba, kamu bisa kok memenfaatkan waktu tersebut untuk menjelajahi negara-negara lain di Eropa. Kalau kamu punya visa Schengen, maka kamu berhak untuk masuk ke negara-negara yang tergabung dalam perjanjian Schengen.
Tak hanya eksplor berbagai tempat baru di negara yang berbeda-beda, kamu juga akan berkesempatan untuk mengetahui perbedaan budaya dan bahasa di masing-masing tempat tersebut.
Percaya nggak percaya, dengan kuliah di Belanda, kamu bisa lebih memahami budayamu sendiri lho, guys! Kok bisa? Iya dong, karena kamu bisa dibilang adalah "duta" untuk Indonesia yang nantinya akan mempromosikan budaya kita ke kawan-kawan internasional.
Mau gak mau, kamu harus mempelajari lagi budayamu sendiri dong sebelum memperkenalkannya ke teman-teman bulemu. Di Belanda, kamu bisa lebih dekat lagi budaya Indonesia yang justru gak akrab buat kamu ketika kamu masih di Indonesia, seperti misalnya belajar kesenian angklung dan tari saman untuk kamu tunjukkan ke teman-teman bulemu.
Kalau ini sih, udah jelas ya. Kamu akan berkesempatan untuk mengenal budaya Belanda lebih mendalam, mulai dari makanan, kebiasaan sehari-hari penduduknya, dan lain-lain. Kamu bisa merasakan keseruan berbagai perayaan di Belanda seperti misalnya Kings Day.
Sebagai negara empat musim, Belanda menawarkanmu pengalaman yang gak terlupakan merasakan perubahan cuaca yang gak bisa kamu temukan di Indonesia. Di musim semi, kamu bisa menikmati keindahan bunga tulip yang banyak ditanam petani. Di beberapa kota, terdapat pula sejenis pohon sakura yang berbunga sangat indah.
Sementara itu, musim dingin bisa kamu manfaatkan untuk bermain ski atau berkreasi membuat boneka salju. Asyik banget, kan?
Nah, ternyata gak sedikit ya guys manfaat yang bisa kamu peroleh dengan memilih kuliah ke Belanda. Dengan segudang alasan tadi, apa kamu masih ragu untuk melanjutkan kuliah ke negeri kincir angin?