4 Kuliner Hits Semarang Ini Hasil Karya Anak UNDIP, Lho!

Saat menyandang status mahasiswa, finansial kita pasti bergantung pada dua hal ini: kiriman orang tua dan beasiswa. Walaupun ada yang berkuliah dan membiayai kehidupan sehari-hari dengan uang hasil keringatnya sendiri, pastilah itu sedikit sekali. Tapi di tengah-tengah masa kuliah, justru mulai banyak mahasiswa yang ingin bisa mencari penghasilan tambahan dengan kemampuannya sendiri. Mulai dari menjadi guru les privat untuk anak-anak sekolah, menjadi pegawai part time di kedai-kedai makanan, mengikuti proyek-proyek yang diadakan dosen, dan bahkan menjadi pengemudi ojek online untuk masa sekarang ini.
Kalau untuk berwirausaha rasanya masih jarang menjadi pilihan para mahasiswa, kecuali mereka punya sokongan dana yang cukup untuk modal dan keteguhan niat yang tidak mudah goyah. Ya, tahu sendiri, lah anak muda gimana... mood masih naik-turun, emosi belum stabil, dan masih mudah terpengaruh orang lain. Jangankan mikir bisnis, mikir IPK sama pacar saja sudah pusing.
Tapi itu semua tidak berlaku untuk 4 anak Undip berikut ini. Mereka justru berani ambil resiko dengan berwirausaha membuka gerai-gerai makanan di kawasan kampus Undip. Hasil memang tidak pernah mengkhianati prosesnya, dirintis perlahan-lahan dari nol, 4 gerai kuliner kini sudah melejit namanya dan ada yang sudah memiliki banyak cabang. Penasaran? Mari simak, siapa tahu bisa menjadi referensi kulineranmu saat berkunjung ke Semarang.
1. House of Moo
House of Moo adalah kedai susu segar yang menjual susu aneka rasa dan produk-produk olahan susu seperti yoghurt, es krim, dan milkshake. Kedai ini memiliki ciri khas yaitu logo sapi berblangkon dan tagline "susu segar yang diperah dari sapi-sapi bahagia". Tuh, sapi aja bahagia, masa kamu nggak?
Kedai yang kini tidak hanya menjual minuman serba susu tapi juga aneka jenis makanan ini, didalangi oleh seorang Novitania Mundayani, alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro angkatan 2009. Awalnya Vita (sapaan akrab untuk Novitania) memulai bisnis ini bersama ketiga rekannya, mendirikan sebuah angkringan susu di kawasan kampus Undip juga.
Melalui wawancaranya dengan jateng.tribunnews.com, Vita bercerita bahwa setelah berjalan enam bulan angkringan susu itu tidak berjalan sesuai konsep. Akhirnya pada tahun Desember 2012 mereka mengontrak tempat di kawasan Jatimulyo, Tembalang, Semarang dan mengubah nama menjadi "House of Moo" sekaligus bekerja sama dengan salah satu peternakan sapi di Ungaran untuk suplai susu segar setiap harinya.
Usaha Vita dan kawan-kawannya merintis usaha ini tidaklah mudah. Ditulis oleh seorang kawannya, Yoga Pradana di kompasiana.com, Vita dkk. rajin survey bahan baku dan varian menu. Mereka juga rajin melakukan uji coba di kos sebelum menjual menu-menu tersebut. Sebagai buah dari kerja kerasnya, kini House of Moo sudah memiliki tempat sendiri yang lebih luas untuk menampung anak-anak muda yang butuh tempat nongki-nongki. Lokasinya masih tetap di sepanjang Jatimulyo, sekitar 100 meter dari House of Moo lama.
So, kalian anak Undip wajib bangga dengan mengunjungi kedai besutan alumni kita ini. Kalau penasaran dengan varian menunya, bisa dilihat di akun Instagram @houseofmoo_id. Jangan tanya masalah harga, yang punya saja dulunya mahasiswa. Mana tega, sih pasang harga di luar kemampuan mahasiswa?