5 Akibat Tak Rutin Belajar Selama Masa Studi, Gagal Mencari Ilmu

Dari sekian banyak murid dan mahasiswa, gak semuanya punya kebiasaan belajar setiap malam di rumah maupun kos-kosan. Masih banyak di antara mereka yang hanya mengikuti proses belajar di kelas, kemudian di rumah cuma mengerjakan PR atau tugas kuliah. Bila tak ada PR atau tugas, itu berarti mereka bebas melakukan apa saja seperti main.
Kebiasaan seperti di atas sebaiknya jangan ditiru. Baik kamu duduk di jenjang pendidikan apa pun, belajarlah secara tertib setiap hari. Bangun kebiasaan ini sekalipun orangtua gak pernah menyuruhmu.
Kamu mesti memiliki kesadaran akan pentingnya sungguh-sungguh belajar dan bukan sekadar mengumpulkan nilai lalu memperoleh ijazah. Tekunlah dalam mencari ilmu walaupun itu tak membuatmu menyabet nilai atau IPK tertinggi di kelas.
Ilmu lebih penting daripada nilai. Ilmu akan terus dibawa sebagai bekal hidup dan ketika bekerja. Dengan tak rajin belajar selama masa studimu berlangsung, maka lima akibat ini yang akan kamu rasakan cepat atau lambat.
1. Pas mau ulangan atau ujian, materi yang kudu dipelajari menumpuk
Hal ini pasti gak bisa diingkari, kan? Kamu selalu menjadi bagian dari murid atau mahasiswa yang mengeluhkan banyaknya materi yang akan diujikan. Padahal, kesan itu disebabkan oleh begitu jarangnya kamu belajar.
Materi yang seharusnya dibaca sedikit demi sedikit setiap hari, malah dibiarkan menunggu sampai tiba waktunya ujian. Tentu saja itu membuatmu merasa ngeri ketika membayangkannya. Kamu akan membaca begitu banyak halaman dalam beberapa jam saja.
Padahal, jadwal ujian biasanya gak cuma satu mata pelajaran atau mata kuliah dalam sehari. Berarti beban belajarmu berlipat. Kamu menyelesaikan membacanya sekali saja sudah sampai larut malam. Bagaimana dirimu akan sempat mengulangi semuanya sebelum ujian atau ulangan dimulai?
2. Kesulitan saat mengerjakan PR dan tugas
Memang kadang ada PR atau tugas yang agak berbeda dari materi yang sudah dipelajari. Namun, umumnya soal-soal atau tugas sangat mudah dikerjakan selama kamu rajin membaca buku. Kamu jadi gak perlu panik karena merasa banyak soal yang sulit dijawab atau tidak ada bayangan tentang suatu tugas.
Untuk PR anak sekolah, biasanya mirip dengan contoh-contoh dalam buku pelajaran. Cuma detail angka atau soal ceritanya yang dibuat bervariasi. Sementara untuk tugas kuliah seperti makalah dan presentasi, umumnya guna memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai materi.
Kasus apa pun yang perlu dikupas, dasar-dasar teorinya telah ada di buku. Gak ada cara lain supaya dirimu lancar menuliskannya, kecuali rajin membaca buku. Begitu dosen memberikan tugas, kamu langsung ada bayangan mengenai apa saja yang bisa ditambahkan ke dalam makalahmu.
3. Lembur belajar H-1 ulangan atau ujian bisa bikin kamu sakit
Mendekati waktu ulangan atau ujian mestinya bukan cuma materi yang dipersiapkan, melainkan juga kondisi kesehatanmu. Segampang apa pun soal-soalnya, kamu bakal merasa tidak nyaman jika mengerjakannya dalam kondisi sakit. Apalagi kalau soalnya butuh pemikiran mendalam, kesalahanmu boleh jadi tak disebabkan oleh ketidaktahuan melainkan gak bisa berkonsentrasi.
Oleh karena itu, sistem kebut semalam dalam belajar sama sekali tidak dianjurkan. Tugas pokokmu selama menempuh studi memang belajar. Sayang sekali waktu yang dimiliki setiap hari jika tak digunakan buat mencicil memahami materi.
Bila belajar sudah dilakukan setiap hari, gak ada istilah lembur H-1 ujian. Kamu justru bisa tidur malam tepat waktu dan keesokannya bangun dengan kondisi yang bugar. Kemampuanmu mengerjakan soal pasti akan jauh lebih baik.
4. Mati-matian menghafalkan karena gak pernah baca buku
Kemampuan manusia dalam menghafal amat terbatas dibandingkan dengan memahami. Repot sekali bila materi setengah hingga satu buku coba dihafalkan semuanya. Tiba di ruang ujian, bukannya kamu bisa mengingat dengan baik malah lupa seluruhnya.
Walaupun tampaknya materi yang dipelajari perlu dihafal, jika kamu rutin membaca akan menjadi jauh lebih gampang. Tanpa kamu berusaha menghafalnya sambil memejamkan mata, materi itu sudah terekam dengan baik dalam ingatan. Apalagi soal-soalnya pilihan ganda yang sangat membantumu untuk mengingat materi.
Kalau soalnya memerlukan jawaban berupa uraian, pemahaman yang baik akan materi juga bikin dirimu bisa menuliskannya dengan lancar. Tidak ada kebingungan habis ini hendak melanjutkan dengan kalimat apa lagi. Rajin membaca akan mengurangi bebanmu dalam menghafalkan materi.
5. Kesulitan memahami materi jika hanya mengandalkan belajar di kelas
Sekalipun kamu gak hendak menghadapi ulangan atau ujian, belajar setiap hari tetap penting agar dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dengan baik. Dengan membaca pada malam hari, keesokannya dirimu sudah cukup tahu materi yang dibahas guru atau dosen. Proses belajar di kelas menambah pemahamanmu.
Pun dengan belajar di rumah, kamu sudah menyiapkan hal-hal yang perlu ditanyakan. Tanpa rutin belajar, masih banyaknya materi yang gak dipahami pun tak membuatmu berani bertanya. Pasti ada rasa malu kalau dirimu menanyakan begitu banyak hal yang sebetulnya telah ada di buku.
Nanti seisi kelas jadi mengetahui kemalasanmu. Akibatnya, sepanjang masa studi kamu gak menyerap ilmu sebanyak yang seharusnya. Bukan salah pengajar jika kamu tak kunjung memahami materi karena tidak dibarengi dengan kemandirian dalam belajar.
Meski banyak temanmu yang tak pernah belajar selain saat mengerjakan PR atau tugas, kamu jangan terpengaruh. Kasihan orangtua yang sudah membelikanmu buku-buku. Jika pun dirimu gak punya buku yang lengkap, pinjam dari perpustakaan agar setiap hari ada materi yang dipelajari di rumah atau kos-kosan.