Rasanya gak ada hal terbaik bagi seorang murid sekolah selain mendapatkan nilai tertinggi. Seolah-olah, nilai menjadi satu-satunya jaminan sukses di masa depan. Menjadi yang terbaik memang luar biasa, artinya kamu bisa menjalankan peranmu dengan maksimal.
Tapi nyatanya, cukup banyak orang yang pintar di sekolah, disiplin pada aturan dan selalu mengumpulkan tugas sesuai jadwal, tapi ternyata gak terlalu sukses di masa depan. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Saat masih duduk di bangku sekolah, pasti kamu seratus persen percaya kalau satu-satunya cara meraih sukses dalam hidup adalah mendapat nilai bagus. Hal itu memang baik, tapi nyatanya adegan dalam dunia sekolah hanya episode singkat dari perjalanan hidup yang panjang.
Nilai-nilai di sekolah gak cukup untuk menempamu menjadi pribadi yang tangguh dalam mengarungi liku hidup yang terjal. Pengalaman akan membuatmu paham perbedaan antara mendapatkan nilai baik di sekolah dan melakukan kebaikan dalam hidup.
Pencapaian nilai adalah hal yang paling ditekankan di dunia sekolah. Kadang, murid yang nilainya kurang menonjol dan mendapat predikat gak baik, pudar kepercayaan dirinya akibat pandangan dari guru dan sekitarnya yang hanya mengelu-elukan murid pintar.
Padahal, setiap anak pasti memiliki potensi atau bakat yang berbeda. Orangtua dan guru seharusnya berusaha menemukan potensi itu dan melepaskan bakat mereka. Itulah cara membangun kepercayaan diri mereka untuk menyongsong kehidupan yang sukses di masa depan.
Intinya, jangan berhenti berpikir. Kalau di dunia sekolah kamu terbiasa mengikuti aturan, di dunia nyata kamu harus belajar berpikir kritis. Kadang, untuk berhasil dalam hidup, kamu justru harus berpikir di luar kotak dari kebiasaan yang orang lain lakukan.
Kamu patut bersyukur kalau bisa menempuh dunia pendidikan dengan prestasi yang baik. Tapi sekali lagi, sekolah bukan satu-satunya jalan meraih sukses. Statistik mencatat kalau orang yang gagal dalam sekolah ternyata gak berakhir dengan kegagalan dalam hidup.
Contohnya lihat saja Steve Jobs, Oprah Winfrey, Richard Branson dan masih banyak lagi, yang mengalami putus sekolah tapi mampu sukses di bidangnya masing-masing.
Kurikulum di sekolah nampaknya memang belum sempurna. Banyak aspek tentang kehidupan yang perlu mendapat perhatian selain mata pelajaran wajib di sekolah. Misalnya, bagaimana cara mengadapi kegagalan, seperti apa cara menjaga hubungan yang sehat itu, apa yang harus dilakukan supaya jadi orang yang bahagia dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang menjadi alasan mengapa mendapat nilai tinggi di sekolah nyatanya gak semua berbanding lurus dengan kesuksesan di masa depan. Kalau kamu termasuk murid bernilai biasa aja di kelas, kamu masih punya potensi untuk sukses kok, asal gak pernah berhenti belajar.