5 Alasan Tak Perlu Khawatir Melihat Teman Lulus Skripsi Lebih Dulu

Percayalah bahwa setiap mahasiswa semester akhir yang sedang menempuh skripsi, pasti mengerahkan segala tenaga dan pikirannya untuk bisa menyelesaikan tugas akhir tersebut. Ada di antara mereka yang begitu rajin mengerjakannya sehingga dapat lulus lebih dulu. Ada juga yang sering menunda sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.

Namun ada pula yang rajin mengerjakannya tapi selesainya belakangan. Satu hal yang harus dipahami bahwa skripsi bukanlah ajang perlombaan untuk mencari pemenangnya. Jika ada temanmu yang lulus skripsi lebih dulu, berarti ia sudah bekerja lebih keras dari apa yang sudah kamu lakukan. Cobalah untuk perbaiki apa yang kurang dari dirimu. 

Jika ada yang berkata bahwa "semakin cepat skripsimu selesai, maka cepat pula kamu akan mendapat pekerjaan". Sebuah kata yang sederhana namun juga bisa mendoktrin. Saat ini dunia kerja memang begitu ketat persaingannya. Oleh karena itu, penting bagi diri kita untuk mengasah soft skill agar memiliki nilai lebih jika ingin melamar pekerjaan. 

Skripsi selesai lebih dulu bukanlah jaminan bahwa kamu akan langsung mendapat pekerjaan. Kamu juga dituntut memiliki soft skill yang memang diperlukan oleh perusahaan. Kalau kamu tidak memilikinya, bisa saja akan kesulitan mencari pekerjaan walaupun skripsi selesai duluan.

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa skripsi adalah dosen pembimbing. Banyak sekali mahasiswa yang curhat di media sosial mengenai dosen pembimbing mereka. Percayalah bahwa setiap dosen pasti memiliki watak dan sikap yang berbeda-beda.

Ada yang sangat mudah ditemui untuk bimbingan, namun ada pula yang sibuk bertugas ke luar kota. Ada yang sangat teliti sehingga harus revisi berulang kali. Kalau sudah harus berkali-kali revisi begitu, tentunya bisa menghambat kita untuk lulus duluan. Tapi ada keuntungan yang bisa kamu dapatkan, skripsimu jadi lebih kaya dari segi isi.

Jika kamu berpikir bahwa menyelesaikan skripsi merupakan akhir dari perjuangan, hal tersebut tidaklah benar. Menyelesaikan skripsi justru menjadi awal bagi diri kita untuk berjuang dalam kehidupan yang sebenarnya. Oleh karena itu, daripada terburu-buru dan stres sendiri, lebih baik menikmati tiap prosesnya. 

Gak bisa dipungkiri jika banyak hal yang membuat diri kita merasa galau saat mengerjakan skripsi. Mulai dari dosen pembimbing yang susah ditemui, revisi berkali-kali, hingga izin penelitian yang sulit didapat. Namun, percayalah jika semua itu akan bisa kamu lewati. 

Gak masalah walaupunmengerjakannya pelan-pelan, kamu hanya butuh konsisten dengan skripsimu. Sesulit apapun, kamu harus bisa mengerjakannya sedikit demi sedikit. Kalau kamu konsisten, wisuda bukanlah suatu hal yang mustahil untuk bisa dicapai.