Fahri merupakan tokoh utama pria yang berpasangan dengan Aisyah dalam "Ayat-Ayat Cinta". Pada sekuel film, dikisahkan bahwa Fahri menjadi dosen filologi di Edinburgh University. Filologi sebagai bidang yang digeluti Fahri tampaknya tak banyak menarik perhatian khalayak. Pasalnya, istilah filologi masih jarang terdengar di telinga masyarakat Indonesia.
Nah, supaya tak asing lagi dengan ilmu yang satu ini, kamu perlu menyimak 5 fakta filologi di bawah ini. Wawasan kamu dijamin bertambah pesat!
Sebagaimana diungkap oleh Siti Baroroh Baried dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teori Filologi, filologi merupakan gabungan kata philos dan logos yang membentuk istilah philologia. Dalam bahasa Yunani, kata philos bermakna 'teman', sedangkan logos bermakna 'kata'. Secara harfiah, istilah philologia diterjemahkan sebagai kesenangan terhadap kata.
Seiring perkembangan waktu, kata philologia mulai ditafsirkan sebagai kegemaran terhadap tulisan-tulisan atau karya sastra. Oleh sebab itu, filologi seringkali dipandang sebagai cabang ilmu bahasa dan sastra.
Lebih luas, filologi mengkaji kebudayaan masa lampau yang terdapat dalam bahan-bahan tertulis. Kalau kamu berminat pada studi bahasa dan sastra, filologi bakal jadi salah satu mata kuliah kamu, lho!
Kegiatan filologi pertama kali dikembangkan oleh kelompok ilmuwan Iskandariyah untuk membedah tulisan-tulisan klasik yang berusia ratusan tahun. Pada abad ke 3 SM, kelompok ilmuwan tersebut menemukan manuskrip-manuskrip kuno yang rusak dan korup. Oleh sebab itu, filologi diperlukan untuk menemukan bentuk asli teks.
Tahukah kamu sosok yang pertama kali memperkenalkan istilah filologi? Ia adalah Eratosthenes, seorang tokoh dari zaman Helenistik yang membidangi ilmu bahasa dan astronomi.
Objek yang dikaji filologi ialah bahan-bahan tertulis yang mengandung buah pemikiran masyarakat pada kebudayaan lampau. Singkatnya, filologi mengkaji naskah atau manuskrip kuno. Pengkajian teks kuno dimaksudkan untuk menggali nilai masyarakat, agama, serta kesusastraan.
Edwar Djamaris dalam Metode Penelitian Filologi memberi penjabaran lebih lanjut mengenai naskah. Naskah ialah rotan, lontar, kulit kayu, serta kertas yang mengandung teks warisan nenek moyang. Bisakah kamu membedakan teks dengan naskah? Teks merupakan substansi atau isi naskah, sedangkan naskah merujuk pada bentuk fisik yang bisa disentuh. Dengan kata lain, teks adalah isi, sedangkan naskah adalah wadah.
Ruhaliah dalam Sejarah Perkembangan Filologi menerangkan, bahwa pada mulanya filologi digunakan peneliti untuk menyelamatkan tulisan-tulisan kuno Yunani yang terancam punah. Upaya penyelamatan dilakukan dengan menelaah isi dan menyempurnakan manuskrip dari kesalahan.
Manuskrip yang ditelaah kemudian ditulis kembali sesuai bahasa yang digunakan masyarakat pada masa itu. Tujuannya, agar teks kuno dapat dipahami dan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Manuskrip kuno tak hanya membahas sastra, tetapi juga hukum, filsafat, kedokteran, dan ilmu lain. Dengan adanya filologi, kita jadi tahu peradaban Yunani kuno, Jawa kuno, India kuno, dan peradaban lain. Keren sekali, kan?
Era kejayaan filologi berlangsung pada abad ke-3 SM di Aleksandria. Pada era ini, tempat penyimpanan manuskrip seperti perpustakaan dan museum bertebaran di seluruh kota. Filologi menjadi kegiatan yang gencar dilakukan praktisi-praktisi akademis. Selain Aleksandria, kota lain yang menjadi pusat studi naskah ialah Pargamon.
Setelah Aleksandria jatuh ke tangan Romawi, kegiatan filologi berlanjut di Eropa Selatan. Salah satu tempat yang menjadi bukti kejayaan filologi ialah perpustakaan di Mesir yang menyimpan 700.000 manuskrip. Sayangnya, bukti-bukti tersebut hangus pada abad ke-1 SM karena mengalami kebakaran.
Nah, itu dia 5 fakta filologi, ilmu yang dibidangi Fahri dalam sekuel "Ayat-Ayat Cinta". Kamu tertarik ambil studi filologi di perguruan tinggi?