Salah satu indikator presentasi yang berhasil adalah mampu membuat audiens terkesan dengan apa yang presenter jelaskan. Hal ini tentunya bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Bahkan terkadang, hanya ingin membuat audiens fokus pada penjelasan kita saja rasanya sangat sulit, apalagi membuat kesan yang membekas bagi para audiens.
Tapi tenang gengs, 5 jenis gaya presentasi ini pasti sukses bikin audiens susah "move on" dengan presentasimu. Ini dia listnya!
Jenis gaya presentasi ini menggunakan teknik bercerita atau lebih seperti mendongeng. Maknanya, kamu berarti harus bisa mengemas suatu materi menjadi sebuah cerita yang menarik untuk diperdengarkan ke audiens. Metode ini tebukti sangat efektif untuk menarik perhatian audiens agar fokus pada penjelasanmu.
Namun harus diperhatikan, bahwa ketika kamu menggunakan gaya ini, kamu dituntut untuk lebih atraktif serta tidak menggunakan gaya bahasa yang kaku. Sehingga, dengan begitu audiens akan mudah tertarik untuk mendengarkan apa yang kamu jelaskan.
Jenis gaya presentasi ini lebih menitikberatkan pada kekuatan visual. Namun bukan berarti visual yang paling diutamakan, melainkan visual hanya digunakan untuk membantu membangunkan imajinasi para audiens agar mereka lebih bisa menangkap pemahaman seperti apa yang kita inginkan.
Dalam hal ini, kamu bisa menampilkan suatu permainan visual yang bisa membuat audiens terperangah oleh presentasimu. Sehingga, hal tersebut akan menjadi satu moment yang paling diingat oleh audiens dan mereka akan terkesan dengan presentasimu.
Presentasi nggak harus terpaku pada slide dan skrip yang panjang gengs, justru hal ini bakal bikin audiensmu cepat bosan dan nggak tertarik sama presentasimu. Sekali-kali kamu bisa cobain gaya presentasi free from style, dimana gaya ini lebih bebas dan lebih mengandalkan improvisasi kamu dalam berbicara serta interaksi dengan audiens. Dengan mengajak audiens berinteraksi, bisa bikin presentasi kamu jadi lebih hidup dan lebih seru lagi.
Hampir semua presenter menginginkan suasana presentasi yang seru dan berharap agar audiens selalu antusias dengan presentasinya. Jika kamu menginginkan hal seperti itu juga dalam presentasimu, kamu bisa mencoba jenis gaya connector style. Jenis gaya ini sedikit berbeda dengan jenis gaya presentasi lain dimana aktor utamanya adalah sang presenter sendiri.
Namun dalam connector style, peran presenter hanya sebagai penghubung antar audiens. Utamanya presenter hanya menyampaikan suatu masalah dengan tujuan merangsang audiens agar ikut terjebak dalam "question & answer". Dengan begitu, secara tidak langsung audiens ikut berpartisipasi untuk meramaikan jalannya presentasimu.
Gengs, pernah melihat gimana cara seorang instruktur dalam menjelaskan suatu hal kepada rekan pesertanya? Ya, mereka terlihat sangat energic dan segala yang diucapkan terasa sangat meyakinkan. Hal ini tentu bisa kamu adaptasikan sebagai gaya dalam kegiatan presentasimu.
Namun pada jenis gaya ini, sebenarnya lebih cocok digunakan saat kamu membawakan suatu materi yang tergolong padat atau rumit. Karena hal tersebut membutuhkan fokus yang tinggi agar audiens bisa benar-benar menangkap penjelasanmu.
Nah itu dia 5 jenis gaya presentasi yang bisa bikin audiens susah move on dengan presentasimu. Jadi, kamu lebih cocok dengan gaya presentasi yang mana gengs?