Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Penting tentang Present Perfect Tense yang Wajib Kamu Pahami

pexels.com/Liam Anderson
pexels.com/Liam Anderson

Bagi sebagian orang, mempelajari present perfect tense dianggap cukup sulit dan membingungkan. Banyak yang merasa susah membedakannya dengan past simple tense. Padahal, kalau kamu paham dengan pola tense-nya dan tahu kapan harus menggunakannya, present perfect tense gak sesulit yang dibayangkan, kok.

Nah, artikel berikut bakal mengulas lengkap beberapa hal penting seputar present perfect tense supaya kamu bisa lebih mudah menggunakannya dalam writing atau speaking. Yuk, simak baik-baik!

1. Memahami pola present perfect tense

ilustrasi pelajar yang sedang membaca berita (pexels.com/Tirachard Kumtanom)
ilustrasi pelajar yang sedang membaca berita (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Pola atau rumus present perfect tense sangat gampang. Perhatikan susunan berikut:

SUBJECT + HAVE/HAS + VERB (past participle)

Nah, perhatikan kata have dan has dalam pola tersebut. Penggunaan have hanya untuk subjek I, you, we, you guys, dan they. Sedangkan penggunaan has digunakan untuk subjek he, she, dan it.

Jika kalimat yang kamu buat berbentuk kalimat negatif, maka kamu tinggal menambahkan NOT setelah HAVE/HAS. Pola kalimatnya seperti ini:

SUBJECT + HAVE/HAS + NOT + VERB (past participle)

Beberapa contoh kalimat yang menggunakan present perfect tense:

The building has been there for 150 years, artinya gedung itu sudah berdiri selama 150 tahun

I have started my homework, artinya saya sudah mulai mengerjakan PR saya

Samuel has not gone to the library, artinya Samuel belum pergi ke perpustakaan

2. Memahami contraction dalam present perfect tense

pexels/Buro Millennial
pexels/Buro Millennial

Perlu kamu tahu kalau native speaker kerap menggunakan contruction saat mengucapkan kalimat dengan present perfect tense agar pengucapannya lebih praktis dan cepat.

Misalnya, dibanding mengucap he has helped 15 patients today, maka native speaker lebih sering menyingkatnya menjadi he's helped 15 patients today. Contoh kalimat negatifnya:

The sakura has not bloomed yet menjadi the sakura hasn't bloomed yet

Namun, jangan pernah menggunakan contruction di akhir kalimat. Contoh:

Person 1: Have you ever been to Singapore?

Person 2: Yes, I've. (Kalimat ini salah. Yang benar adalah yes, I have)

Selain itu, ada beberapa construction yang kerap digunakan saat speaking, tapi tidak digunakan dalam writing. Contoh:

Since yesterday, my parents've stayed in Yogyakarta. (Saat speaking, boleh mengucapkan my parents've. Tapi, jika ditulis, seharusnya adalah my parents have)

3. Contraction tidak dipakai pada kalimat yang bertujuan untuk menekankan sesuatu

pexels.com/Pixabay
pexels.com/Pixabay

Satu hal lagi tentang contraction dalam present perfect tense adalah native speaker kerap menghindari menggunakannya pada kalimat yang bertujuan untuk menekankan sesuatu. Contoh kalimat:

Dad: Dear, did you start your homework?

Son: Yeah, I've already started it.

Dad: What? Sorry, I didn't hear you.

Son: I said, "YES, I HAVE ALREADY STARTED IT"!

Paham, ya?

4. Memahami kapan menggunakan present perfect tense

pexels.com/mentatdgt
pexels.com/mentatdgt

Kapan sih saat yang tepat untuk menggunakan present perfect tense? Jadi, ada tujuh common ways, nih guys untuk menggunakan tense ini. Berikut uraian lengkapnya.

  • Menyampaikan hal yang terjadi di masa lampau dan masih berlangsung hingga masa sekarang. Contoh: Tony has worked in Microsoft Corporation for 12 years. Artinya, Tony bekerja di Microsoft Corporation sejak 12 tahun lalu dan sekarang dia masih bekerja di sana.

  • Ketika ingin mengungkapkan sesuatu tanpa detail informasi yang pasti. Contoh: I've been to Egypt twice. Kalimat ini mengandung arti kalau saya pernah pergi ke Mesir dua kali, namun saya tidak menekankan kapan tepatnya saya pergi.

  • Menyampaikan achievements. Contoh: Meryl Streep has won 3 Oscars. Alih-alih menggunakan past simple tense (Meryl Streep won 3 Oscars), kalimat yang benar adalah menggunakan present perfect tense. Hal ini karena Meryl Streep saat ini masih berprofesi sebagai aktris dan masih berkesempatan memenangkan penghargaan lagi.

  • Mengungkapkan hal yang diharapkan terjadi, namun belum terjadi. Contoh: The sakura hasn't bloomed yet. Artinya, kamu berharap sakura sudah mulai mekar saat ini. Tapi, nyatanya belum.

  • Menyampaikan sesuatu yang terus berubah setiap waktu. Contoh: I've lost a lot of weight since I started the vegan diet. Artinya, saya mulai diet di waktu lampau. Saat ini, saya masih melanjutkan diet, dan berat badan saya masih terus berkurang selama diet masih berlangsung.

  • Untuk membicarakan pengalaman hidup. Contoh: Have you ever traveled abroad? Yes, I've traveled to 5 countries.

  • Untuk menyampaikan sesuatu yang baru saja terjadi. Contoh: He's gone out for lunch. Kalimat ini mengandung arti bahwa dia (laki-laki) baru saja pergi beberapa menit yang lalu untuk makan siang.

5. Membuat kalimat present perfect tense dalam bentuk passive voice

pexels.com/mentatdgt
pexels.com/mentatdgt

Masih ingat tentang passive voice dalam Bahasa Inggris? Seperti tense lainnya, di present perfect tense, kamu juga bisa membuat kalimat dalam bentuk passive voice. Kalimat pasif digunakan untuk menekankan obyek atau hasil, bukan subyek (orang atau benda). Rumus passive voice pada present perfect tense, yaitu:

SUBJECT (direct object) + HAVE/HAS + BEEN + VERB (past participle)

Beberapa contoh kalimat berikut bakal bikin kamu lebih paham.

Great slides have been prepared for the presentation, artinya slide yang baik telah disiapkan untuk presentasi tersebut

That case has been investigated already, artinya kasus itu telah selesai diinvestigasi

Nah, itulah tadi beberapa hal penting tentang present perfect tense yang wajib kamu pahami. Gimana? Tense yang dianggap rumit ini ternyata gak susah-susah banget, kan? Yuk, sekarang tinggal dipraktikkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Deviana Deviana
EditorIntan Deviana Deviana
Follow Us