5 Tipe Penulis Saat Menunggu Artikel Diterbitkan oleh Media

Bagi kamu yang saat ini tengah asyik membuat artikel di suatu media, pasti ada beragam perasaan muncul di dalam diri. Alangkah senangnya jika artikel kamu terbit. Namun, hanya beberapa orang yang biasa saja saat artikel belum kunjung terbit.
Nah, di bawah ini ada beberapa tipe penulis saat menunggu artikel diterbitkan oleh media. Cari tahu, yuk. Siapa tahu di bawah ini, salah satunya ada di kamu.
1. Santai

Tipe ini biasanya menanggapi apa pun tetap santai. Setelah selesai menulis lalu mengirimkan ke editor. Tipe ini tidak mempermasalahkan tentang poin dan peringkat yang didapat.
Soal artikelnya ditunda, ditolak, atau diterima, tipe ini tidak mempermasalahkan. Baginya menulis adalah hobi. Ia paham tidak semua pemikirannya sejalan dengan pembaca.
2. Cemas

Rasa cemas wajar terjadi pada penulis kebanyakan apalagi pemula. Berhari-hari tidak ada kepastian kapan diterbitkan hasil karyanya oleh media. Tipe ini biasanya sering melihat notifikasi di dashboardnya. Jika tertulis di awal kalimat "selamat", senang pun muncul di dalam diri.
Tetapi jika belum ada notifikasi dalam arti kata pending apalagi sampai hitungan hari bahkan mingguan, mulai bertanya "Kapan artikelku terbit?" atau "Kok lama terbitnya?". Pertanyaan yang tak ada jawabannya dalam waktu singkat pun mulai bermunculan dalam pikiran.
3. Stres

Banyaknya artikel yang dikirim setiap hari tetapi tidak ada kepastian, membuat tipe ini semakin gusar. Apalagi ditambah dengan menjadi bagian komunitas penulis di media sosial. Pastinya setiap penulis membagi artikel masing-masing yang sudah berhasil diterbitkan oleh editor ke komunitas tersebut.
Seringnya melihat artikel yang terpampang rapi di grup membuat tipe ini semakin minder bahkan berujung marah tanpa sebab.
4. Berpikiran positif berlebihan

Positif boleh saja tetapi jika berlebihan pun tidak baik. Tipe ini sama sekali tidak ada pikiran negatif. Dalam pikirannya ada terbesit "tidak mungkin artikelku ditolak bahkan pending terlalu lama". Kondisi ini biasanya juga terjadi pada penulis yang artikelnya selalu diterbitkan.
Hal ini menjadi bias. Biasanya tipe ini, mencoba untuk membuat artikel sebanyak-banyaknya supaya bisa diterbitkan oleh editor. Bahkan sampai melupakan waktu.
5. Menjadi malas

Seringnya melihat kolom pending penuh dengan artikel yang dibuat olehnya bak artefak, membuatnya semakin kendor dalam semangat menulis. Rasa yang awalnya menggebu-gebu, menjadi padam melihat artikel yang dikirimkan tak kunjung diterbitkan.
Dari kelima tipe di atas, manakah kamu di antaranya?