6 Hal Sepele yang Perlu Kamu Siapkan pada H-1 SBMPTN

Ujian SBMPTN biasanya dilaksanakan di kampus-kampus universitas negeri atau meminjam gedung pemerintah maupun sekolah negeri. Bagi calon peserta yang mendapatkan lokasi ujian di universitas maka ada baiknya untuk survei lokasi ujian maksimal sehari sebelum SBMPTN.

Pasalnya, calon peserta biasanya 'buta' dengan lokasi ujian dan pada hari H akan kebingungan sendiri mencari ruangan lokasi ujian dari banyaknya gedung di kampus universitas negeri.

Perlu diingat bahwa beberapa kampus negeri memiliki gedung fakultas yang terpisah satu sama lain. Untuk itu jangan sampai energi calon peserta dihabiskan sekedar untuk mencari lokasi ujian dan akhirnya menimbulkan stres bagi calon peserta SBMPTN. Ini tentunya akan membuat peserta tidak maksimal mengerjakan ujian.

Jadi, pastikan kamu sudah survei tempat ujianmu jauh-jauh hari ya!

Kalau survei lokasi ujian sudah dilakukan, maka penting juga untuk mendeteksi kondisi lalu lintas di sekitarnya. Karena banyaknya peserta yang datang membuat jalanan menuju lokasi ujian padat dan macet. Kondisi jalanan yang macet dan padat ini dapat membuat calon peserta merasa stres dan tertekan apalagi jika peserta menyetir sendiri menuju lokasi.

Untuk itu ada baiknya bagi peserta untuk meminta diantar oleh orangtua atau teman guna mengurangi rasa lelah dan stres karena menyetir.

Jarak lokasi ujian dengan tempat tinggal juga menjadi penting. Untuk itu pertimbangkan jarak lokasi ujian dengan tempat tinggal. Bagi calon peserta yang mendapat tempat ujian di luar kota sebisa mungkin mencari tempat menginap yang dekat dengan tempat ujian untuk mempersingkat waktu dan jarak.

Sedangkan bagi yang berdomisili di kota yang sama dengan lokasi ujian, jarak juga perlu diperhatikan untuk menghindari keterlambatan.

Setelah menghitung jarak sekaligus memprediksi kemacetan, maka tahap selanjutnya adalah menghitung waktu yang dibutuhkan untuk sampai di lokasi ujian. Lakukan manajemen waktu agar tidak sampai terlalu dekat dengan jam ujian. Hal ini tidak lain adalah untuk memberikan waktu bagi peserta untuk menyiapkan mental.

Jeda waktu antara waktu tiba di lokasi dan waktu ujian juga dapat dimanfaatkan peserta untuk beristirahat sejenak dan merilekskan diri. Dengan demikian, peserta dapat mengikuti ujian dengan tenang dan santai tanpa tekanan yang berlebihan.

Perlu diingat bahwa di tahun-tahun sebelumnya panitia SBMPTN memberikan waktu istirahat bagi peserta. Hal ini kemungkinan juga masih dilakukan pada SBMPTN tahun ini. Untuk itu ada baiknya jika peserta membawa bekal sendiri dari rumah.

Hal ini mengingat kemungkinan sulit menemukan tempat makan di sekitaran lokasi ujian. Belum lagi jika tempat makan lokasinya jauh ditambah peserta yang buta dengan rute jalan di lokasi ujian.

Solusinya adalah dengan membawa bekal sendiri dari rumah. Selain sehat, membawa bekal sendiri juga lebih praktis. Jangan lupakan pula untuk membawa minum agar suplai oksigen ke otak tetap terjaga. 

Terakhir yang perlu disiapkan perlu disiapkan adalah alat tulis. Ya, alat tulis menjadi barang teramat penting yang sering dilupakan oleh peserta saking gugupnya. Pastikan alat tulis yang dibawa lengkap dan tidak tertinggal untuk dibawa ke lokasi ujian.

Selain alat tulis jangan lupakan pula kartu ujian dan dokumen-dokumen lain yang perlu dibawa sebagai syarat mengikuti ujian. Tanpa kartu ujian jangan harap panitia mengijinkan peserta masuk ke ruangan SBMPTN. Rugi kan kalau gagal SBMPTN hanya karena lupa membawa kartu ujian?

Itu tadi hal-hal yang terlihat sepele namun sebenarnya sangat krusial bagi kelulusan peserta dalam ujian SBMPTN. Hal-hal di atas tanpa disadari sebenarnya berdampak bagi mental peserta dalam mengikuti ujian SBMPTN.

Jika mental peserta dalam kondisi baik, tentu peserta dapat berpikir dengan jernih dan tenang guna mengerjakan soal-soal SBMPTN. Tetap yang terpenting adalah percaya pada kemampuan diri sendiri dan memohon bantuan Tuhan agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.

Selamat mengikuti SBMPTN!