6 Kesalahan Membuat Karya Tulis Ilmiah Wajib Dihindari, Jangan Asal

Kalau kamu pernah bikin karya tulis ilmiah, entah itu makalah, artikel jurnal, atau bahkan skripsi, pasti tahu dong betapa ribetnya proses ini. Kadang, sudah kerja keras tapi hasilnya tetap gak sesuai ekspektasi, bahkan kena revisi berkali-kali. Nah, salah satu penyebabnya sering kali adalah kesalahan-kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.
Biar karya tulismu gak cuma selesai tapi juga berkualitas, yuk kita bahas enam kesalahan umum yang wajib kamu hindari saat bikin karya tulis ilmiah. Catat baik-baik, ya.
1. Gak paham tujuan karya tulis ilmiah

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah gak tahu tujuan dari karya tulis itu sendiri. Banyak orang cuma bikin karya tulis karena disuruh dosen atau untuk syarat lulus, tanpa benar-benar memahami fungsinya.
Padahal, karya tulis ilmiah itu dibuat untuk menyampaikan gagasan, temuan, atau penelitian dengan cara yang bisa dipertanggungjawabkan. Kalau kamu gak paham tujuan ini, karya tulismu bisa kehilangan arah, jadi asal nulis saja tanpa esensi.
2. Topik yang terlalu umum atau gak spesifik

Topik adalah fondasi karya tulis ilmiah. Kalau kamu memilih topik yang terlalu umum, seperti ‘Pentingnya Pendidikan’, maka karya tulismu bisa kehilangan fokus. Sebaliknya, kalau terlalu spesifik, bisa jadi kamu kesulitan menemukan referensi atau data pendukung.
Cara menghindari kesalahan ini adalah dengan memilih topik yang spesifik tapi masih memungkinkan untuk dibahas secara mendalam. Juga, gunakan rumusan masalah untuk memperjelas fokus penelitianmu.
3. Gak melakukan riset literatur dengan baik

Salah satu kesalahan fatal dalam karya tulis ilmiah adalah mengabaikan riset literatur. Banyak yang langsung menulis tanpa membaca referensi yang cukup, sehingga karya tulisnya jadi dangkal atau bahkan mengulang apa yang sudah pernah ditulis orang lain.
Riset literatur itu penting untuk mengetahui apa yang sudah dibahas orang lain, menghindari plagiarisme, serta membantu kamu menemukan celah penelitian. Kamu bisa menggunakan alat bantu seperti Google Scholar atau database jurnal kampus untuk mencari referensi.
4. Struktur tulisan yang berantakan

Bayangkan kamu membaca buku tanpa bab atau paragraf yang jelas. Pasti membingungkan, kan? Hal yang sama berlaku untuk karya tulis ilmiah. Kalau struktur tulisannya gak rapi, pembaca termasuk dosen atau penguji bisa bingung memahami isi tulisanmu.
Kesalahan umum dalam struktur biasanya adalah pendahuluan terlalu panjang tapi gak menjelaskan inti masalah. Kemudian, hasil dan pembahasan dicampur tanpa ada batas yang jelas. Juga, kesimpulan yang malah membahas hal baru, bukan merangkum penelitian.
5. Bahasa yang gak sesuai kaidah ilmiah

Ini sering banget terjadi, terutama bagi yang baru pertama kali bikin karya tulis ilmiah. Kadang, kamu terlalu santai atau bahkan menulis dengan gaya populer yang gak sesuai untuk karya ilmiah. Sebaliknya, ada juga yang menulis terlalu rumit, sampai pembacanya bingung.
Cara menghindarinya adalah dengan menggunakan bahasa formal tapi tetap jelas dan mudah dipahami. Hindari istilah yang terlalu teknis tanpa penjelasan. Selalu baca ulang untuk memastikan tulisanmu bebas dari kesalahan.
6. Referensi yang gak tepat atau gak lengkap

Referensi adalah elemen penting dalam karya tulis ilmiah. Sayangnya, banyak yang masih salah kaprah soal ini, seperti mengutip dari sumber yang gak kredibel misalnya blog pribadi atau Wikipedia. Juga, gak mencantumkan referensi sama sekali untuk data atau teori yang digunakan. Serta, format daftar pustaka yang berantakan.
Sebaiknya, gunakan sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah, buku akademik, atau laporan resmi. Ikuti format referensi yang diminta (APA, MLA, atau lainnya). Jika perlu, gunakan aplikasi seperti Mendeley atau Zotero untuk mempermudah pengelolaan referensi.
Kesimpulannya, bikin karya tulis ilmiah memang butuh usaha ekstra, tapi bukan berarti harus penuh dengan kesalahan. Dengan menghindari kesalahan di atas, kamu bisa menghasilkan karya tulis yang gak cuma memenuhi standar, tapi juga punya kualitas yang baik. Sejatinya, karya tulis ilmiah adalah kontribusi nyata kamu untuk ilmu pengetahuan. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan memperbaiki diri.