Dalam keseharian, istilah autisme dan autistik mungkin sudah lumayan awam di telinga. Jika diperluas, sebenarnya spektrum autisme cukup luas dan tiap pengidapnya bisa menunjukkan perilaku atau gejala yang berbeda-beda. Terciptalah istilah nonmedis "neurodiversitas".
Dilansir Harvard Medical School, neurodiversitas merujuk pada keragaman perkembangan otak manusia yang akhirnya menciptakan perbedaan dalam cara berperilaku, belajar, dan berpikir. Istilah ini dipakai untuk menekankan bahwa keragaman tersebut bukanlah sebuah kekurangan.
Neurodiversitas sering kali dikaitkan dengan spektrum autisme (sindrom Asperger), tetapi sebenarnya bisa dipakai untuk diagnosa medis yang lebih luas. Misalnya saja ADHD, sindrom Down, bipolar, OCD, disleksia, dan lain sebagainya.
Untuk mengenal lebih jauh tentang neurodiversitas, kamu bisa memperkaya diri lewat banyak jalan. Salah satunya sumber literatur. Tidak hanya yang nonfiksi, ternyata beberapa karya sastra fiksi seperti novel juga banyak yang memfitur karakter neurodivergent. Apa saja? Berikut rekomendasinya.