Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar bersama (pexels.com/RDNE Stock project)

Pernahkah kamu memperhatikan jawaban dari teman yang dinilai paling pintar di kelas ketika diminta buat mengajari murid atau mahasiswa yang lain? Ia mungkin tidak langsung menyetujui atau menolaknya. Namun, dia terlebih dahulu menyatakan bahwa sebaiknya kalian belajar bersama saja.

Ia tak mau diposisikan sebagai pengajar untuk kawan-kawannya sendiri sekalipun pada dasarnya selalu siap membantu selagi mampu. Apakah pilihan katanya mengenai belajar bersama semata-mata buat basa-basi? Ternyata konsep belajar bersama memang lebih memberinya kenyamanan ketimbang harus berperan bak guru atau dosen.

Di lain pihak, belajar bersama juga lebih baik untukmu daripada kamu seperti murid atau mahasiswanya. Walau bagimu ini cuma perbedaan pilihan kata karena tetap saja dirimu membutuhkan pendampingannya dalam belajar, pengaruhnya pada beban psikis orang yang dianggap pintar cukup besar. Berikut enam alasan dia lebih suka kalian belajar bareng saja.

1. Menyadari betapa luasnya ilmu dan keterbatasan pengetahuannya

ilustrasi belajar bersama (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Luasnya ilmu seperti langit yang tak bertepi. Sepintar-pintarnya seseorang, jangkauan pandangannya terbatas. Ia hanya mampu melihat gelapnya langit di malam hari dari posisinya saat ini. Padahal di belahan bumi lain langit justru sudah terang benderang.

Ilmu juga seperti dalamnya laut yang tak dapat benar-benar diselami manusia hingga ke dasar. Ini membuat kepintaran hanyalah sesuatu yang relatif. Dia bisa saja dikenal sangat pintar di suatu bidang, tetapi ternyata tak tahu apa-apa mengenai banyak bidang lainnya. 

Dengan kesadaran tinggi akan wawasan diri, temanmu merasa belum pantas mengajari orang-orang yang sebetulnya duduk di jenjang pendidikan yang sama. Konsep belajar bersama lebih memungkinkannya untuk belajar dari pengetahuanmu juga yang boleh jadi malah belum dipahaminya. Maka dia pun ikut diuntungkan dengan kegiatan ini.

2. Malu jika dianggap pintar, tapi tidak bisa menjawab pertanyaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di