7 Istilah dalam Bahasa Inggris yang Dianggap Keren Buat Adu Argumen

Sebenarnya CMIIW atau "Correct Me If I'm Wrong" biasa dipakai saat kita sedang berspekulasi terhadap sesuatu dan merasa sedikit ragu. Meski seolah menempatkan diri untuk sukarela dikoreksi, tapi ada kesan gak ingin disalahkan yang ikut muncul. Namun, penggunaannya memang membuat kita terdengar keren dan gaul. 

Contoh : "I think that’s the way to solve the problem, CMIIW."
(Aku pikir itu adalah cara memecahkan masalah.)

Seringkali dalam percakapan sehari-hari, istilah IMO banyak dipakai saat ingin menyampaikan pendapat. IMO sendiri merupakan kepanjangan dari "In My Opinion" yang berarti 'menurut saya/pendapatku'. Meski terdengar keren, tapi dalam penerapannya tersirat makna bahwa pemakainya merasa insecure dan tidak ingin berdebat lebih jauh.

Contoh : "IMO, I should to take a rest today."
(Menurut pendapatku, aku harus istirahat hari ini.)

No offense memiliki arti 'bukan bermaksud (menyinggung)', yang seolah menawarkan kesantunan saat akan menyampaikan buah pemikiran. Sayangnya, no offense sering diikuti dengan kata 'tapi' yang justru besar kemungkinannya akan menyinggung lawan bicara. Jadi, intinya frasa ini sifatnya melunakkan bentuk ketidaksetujuan atas pendapat orang lain.

Contoh : "No offense, tapi aku sama sekali tidak menemukan keseruan di film yang kalian tonton tadi."

Dalam percakapan, kita mungkin sering mendengar atau bahkan memakai kata prefer agar terlihat keren. Jika diartikan, prefer bermakna ‘lebih suka’, dan memang dipakai untuk membandingkan dua hal. Namun, dalam praktiknya, muncul indikasi menentang yang sekaligus membandingkan mana yang lebih baik diantara keduanya. 

Contoh : "Beda dari kamu, ya. Kalau aku sih prefer gak pakai makeup daripada pakai dan kelihatan menor."

Baik dalam adu argumen maupun percakapan yang sifatnya mendebat, beberapa istilah yang dipakai gak melulu untuk menyerang. BRB misalnya, akronim dari "Be Right Back" ini memberi kesan ingin meminta jeda ketika sedang berada di tengah percakapan. Gampangnya sih kalau dalam bahasa Indonesia mau ngomong 'bentar, ya!'.

Contoh : "BRB, mau nganterin nyokap belanja dulu ya gengs."

Masih seputar akronim, ASAP merupakan kepanjangan dari "As Soon As Possible". Sebenarnya dalam bahasa Indonesia artinya lebih ringkas, 'secepatnya'. Namun, saat memakai ASAP dalam percakapan, seolah level keren pemakainya jadi lebih meningkat. Padahal ya sama saja.

Contoh : "You should see Mr.Anwar and get his approval about this project, ASAP."
(Kamu harus menemui Pak Anwar dan dapatkan persetujuannya tentang proyek ini, secepatnya.)

AFAIK merupakan kepanjangan kata dari "As Far As I Know" alias 'sejauh yang aku tahu'. Saat terlibat percakapan, AFAIK termasuk dalam deretan frasa gaul yang cukup populer dan dianggap keren. Tujuan pemakaiannya sendiri untuk mengemukakan pendapat atau memberikan informasi kepada seseorang tapi tidak ingin tampak sok tahu.

Contoh : "AFAIK, kayaknya sih dia udah punya gebetan baru.’

Sebenarnya sah-sah saja menggunakan istilah dalam bahasa Inggris untuk menyampaikan pendapat. Hanya saja, harus tetap dengan cara-cara yang baik dan tentunya tetap berbobot. Jangan sekadar mengejar pengakuan untuk dianggap keren oleh orang lain, kita lantas mengabaikan isi dari kalimat yang diucapkan.