7 Istilah Tata Boga dalam Bahasa Kanton yang Diserap oleh KBBI

Bahasa Kanton merupakan bahasa yang penuturnya tersebar di Cina (lebih tepatnya Guangdong dan sekitar Cina Selatan), Singapura, Indonesia, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara lain tempat orang Kanton melakukan migrasi. Bahasa yang dituturkan lebih dari 85 juta orang di seluruh dunia ini (Eberhard dkk., 2022) turut ambil peran dalam kekayaan kosakata bahasa Indonesia, lho.
Bidang tata boga ialah salah satu ranah yang dipengaruhi oleh bahasa Kanton pada beberapa istilahnya. Mulai dari "kailan" hingga "taoci", pada artikel berikut IDN Times Life merangkum kosakata tata boga di KBBI yang diserap dari bahasa Kanton. Simak hingga selesai, ya!
1. "Kailan" adalah sayuran berdaun tebal, membundar telur, tepi daun bergelombang dan menguping di bagian tangkai, gundul, serta hijau mengilap

2. Masakan Tionghoa berupa daging babi yang dipotong kecil-kecil, digoreng, kemudian disiram dengan saus asam manis ini dinamakan "keluyuk"

3. Berakar dari kata 蘿蔔 (loh paak), "lobak" memiliki makna 'sayuran yang umbinya berwarna putih serta umbi dan daunnya biasa dibuat sayur'

4. Selain istilah lengkeng yang bermuara dari bahasa Hokkien dialek Zhangzhou, ada pula "longan" yang diserap dari bahasa Kanton, 龍眼 (lung ngaan)

5. "Puyunghai" merupakan nama hidangan Cina berupa telur dadar dengan bahan dari campuran sayuran, udang cincang, telur, lalu diberi saus

6. Keenam ada "samsu" yang mempunyai arti 'arak (dari air tebu)' sedangkan apabila ditinjau dari etimologinya ialah saam shiu 'arak beras'

7. Istilah 豆豉 (tau shi) yang memiliki makna 'kedelai yang difermentasi' dalam bahasa Kanton diserap Kamus Besar Bahasa Indonesia menjadi "taoci"
Mengulik seluk-beluk bahasa Indonesia memang selalu menyenangkan. Selain bidang tata boga, kosakata bahasa Indonesia pada bidang lainnya juga memperoleh penyerapan dari bahasa Kanton, lho. Bisa menebak apa saja?