Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kata Bahasa Jawa yang Sulit Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia

unsplash.com/Dmitry Ratushny

Bahasa daerah menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia yang sangat beragam. Di antara keragaman bahasa yang ada, Bahasa Jawa menjadi bahasa daerah yang sudah tidak asing di telinga kita, baik itu dalam percakapan sehari-hari maupun lirik lagu yang mudah diikuti.

Akan tetapi, meski memahami maknanya, tak jarang orang akan merasa kesulitan saat diminta untuk menerjemahkan beberapa kata bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia. Mau tahu apa saja? Berikut ini beberapa kata dalam bahasa Jawa yang sulit diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

1. Kunduran

unsplash.com/Rodrigo Abreu

Berasal dari kata dasar mundur, ternyata menerjemahkan kunduran tidak lantas menjadi kemunduran. Jika mundur di kedua bahasa memiliki makna yang sama, yaitu jalan atau bergeser ke belakang, maka akan jadi berbeda dengan kunduran.

Biasanya, kalimat khas yang sering kita dengar adalah kunduran truk. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, maksud kunduran truk merujuk pada tertabrak truk yang sedang berjalan mundur.

Cukup panjang, ya? Rasanya belum ada kata yang lebih ringkas dan tepat sasaran sebagai padan kata kunduran.

2. Nyunggi

unsplash.com/Ruben Hutabarat

Nyunggi dapat diartikan sebagai kegiatan membawa barang di atas kepala. Aktivitas semacam ini memang biasanya lebih sering dilakukan oleh wanita. Bila diberi padan kata membawa sebenarnya tidak sepenuhnya salah, hanya terasa kurang greget.

Makna membawa dalam penerapannya bisa lebih luas. Misalnya saja dengan tangan atau menggunakan alat bantu seperti tas. Padahal nyunggi lebih spesifik dan jadi terlalu panjang saat dijelaskan dalam bahasa Indonesia.

3. Mbribik

unsplash.com/Eliott Reyna

Mbribik sebenarnya hampir sama dengan istilah nyepik, yang notabene bukan bahasa baku. Jika kamu paham makna nyepik, maka seperti itu juga makna mbribik. Mbribik dipakai untuk sebuah kondisi saat seseorang sedang melakukan pendekatan dan mengeluarkan jurus yang sedikit menimbulkan kesan menggoda.

Mbribik pada akhirnya menjadi kegiatan yang dipenuhi dengan lontaran kata-kata manis agar lawan bicaranya tertarik.

4. Njedul

unsplash.com/Artur Rutkowski

Sebuah situasi yang menjelaskan saat seseorang tiba-tiba saja muncul di hadapan kita akan sangat pas untuk menerjemahkan njedul. Ujug-ujug njedul, begitulah biasanya kalimat lengkapnya. Memang jika dibandingkan dengan kata sebelumnya, njedul agak lebih mudah dicari padan katanya. Hanya saja, tetap terasa seperti ada yang kurang jika memakai padan kata tiba-tiba muncul sebab tidak ada unsur kagetnya.

5. Kemropok

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Kemropok bisa saja diartikan sebagai marah, tapi sebenarnya belum sampai di tahap marah itu sendiri. Kemropok merupakan kondisi saat detik-detik ketegangan menuju marah.

Dalam situasi kemropok, orang akan merasakan luapan emosi yang luar biasa hingga tubuhnya akan terasa panas akibat menahan amarahnya tadi. Cukup sulit memang menjelaskan kemropok, sebab kemropok hanya bisa dirasakan sensasinya.

6. Kepising

unsplash.com/Tim Mossholder

Bukan bermaksud jorok, tapi kepising memang merujuk pada kada dasar ngising yang berarti buang air besar. Jika diterjemahkan, kepising merupakan kondisi yang akan dirasakan saat sedang benar-benar ingin buang air besar. Istilah singkatnya sudah kebelet, ingin cepat-cepat buang air dan tidak bisa ditunda lagi.

7. Micek

unsplash.com/Kinga Cichewicz

Micek berasal dari kata dasar picek yang berarti buta. Meskipun begitu, makna micek ternyata justru sangat berbeda jauh dari buta ataupun tidak bisa melihat. Micek dipakai untuk menerjemahkan situasi saat seseorang ingin berangkat tidur atau sedang mencoba untuk tidur. Jadi, micek bukanlah buta atau menjelaskan kondisi orang buta tapi justru keinginan untuk tidur.

Nah, itu tadi beberapa kata Bahasa Jawa yang sulit diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia yang ringkas. Sekarang sudah gak penasaran dan jadi lebih tahu artinya, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us