7 Tips Mengatasi Grogi Ketika akan Menghadapi Ujian, Yuk Dicoba!

Mulai saat ini, sebaiknya biasakan untuk mempersiapkan ujian sejak dini. Jangan sampai kita belum siap di detik-detik terakhir karena belajar dengan sistem kebut semalam hanya akan membuat kita stres dan tambah grogi.

Belajar sejak beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum hari pelaksanaan ujian bisa membantu kita mengurangi rasa gugup dan bahkan meningkatkan rasa percaya diri karena kita sudah punya 'bekal' yang lebih kuat.

Bila kita kurang tidur, hormon dalam tubuh bisa kacau dan 'merusak' mood menjelang ujian. Karena itu, ketika akan menghadapi ujian, pastikan kita beristirahat dengan cukup yaitu minimal sekitar delapan jam sehari. Jangan malah menggunakannya untuk belajar dengan sistem kebut semalam.

Sebelum ujian, kita mungkin akan berkumpul bersama teman, entah untuk belajar kelompok atau sekadar mengobrol terkait ujian yang akan dilaksanakan. Pada saat berkumpul itu, gak menutup kemungkinan ada teman yang mengeluh mengenai ujian, menceritakan kecemasan atau ketakutan bila gak lulus, atau lain sebagainya.

Apapun itu, sebaiknya hindari curhatan yang bernada negatif karena itu hanya akan memberi sugesti kepada kita untuk menjadi grogi.

Pada dasarnya, rasa grogi muncul karena kita gak pede dengan diri sendiri sehingga memunculkan keinginan menyerah sebelum 'berperang'. Karena itulah, kita perlu mengubah mindset tersebut menjadi positif. Saat mempersiapkan ujian, cobalah mengucapkan kata-kata bernada positif seperti 'saya pasti bisa', 'saya mampu lulus ujian besok', dan masih banyak lagi.

Selain diucapkan ke diri sendiri, kita juga bisa menuliskan kata-kata positif tersebut ke dalam secarik kertas dan menempelkannya ke tempat yang sering kita jangkau, misalnya di buku harian, dinding kamar, dan lain sebagainya. Entah disadari atau tidak, melakukan hal tersebut bisa membantu memupuk kepercayaan diri dan mengurangi rasa grogi, lho!

Dalam menghadapi ujian, kita tentu harus berusaha, tapi kita juga harus tetap berpikir realistis. Kita perlu memikirkan skenario terburuk yang mungkin saja terjadi setelah kita selesai ujian dan menerima hasil ujian. Bukannya membuat nyali ciut, hal ini bertujuan untuk menganalisis risiko apa saja yang bisa terjadi. Kita pun bisa mempersiapkan solusi atau plan B atas risiko tersebut sehingga kita gak merasa gugup saat akan menghadapi ujian.

Misalnya saat kita ingin tes seleksi masuk perguruan tinggi favorit, kita bisa mempersiapkan alternatif tes masuk ke perguruan tinggi lainnya sebagai cadangan. Dengan begitu, kita gak perlu terlalu cemas dengan hanya mengandalkan satu tes di universitas favorit tersebut saja.

Gak ada salahnya untuk melakukan beberapa teknik relaksasi, misalnya bernapas dalam (deep breathe) atau memijat beberapa titik di tangan, misalnya di bagian antara ibu jari dan jari telunjuk. Dengan melakukan berbagai hal tersebut, pikiran dan tubuh kita pun bisa lebih rileks walau akan menghadapi ujian.

Hal lain yang gak kalah penting untuk kita lakukan adalah berdoa untuk diberikan kelancaran dalam pelaksanaan ujian. Ingat, sekeras apapun usaha kita, Tuhan sudah punya ketentuan untuk kita. Meski begitu, kita tetap perlu berusaha semaksimal yang kita bisa.

Nah, itulah tadi beberapa tips yang bisa kita lakukan agar gak grogi saat akan menghadapi ujian. Jadi, jangan nervous lagi ya. Dengan pikiran yang lebih rileks, semoga kita bisa melalui ujian dengan hasil sesuai yang diharapkan.