pembukaan PON II di Jakarta pada 21 Oktober 1951 (commons.wikimedia.org/Tropenmuseum)
Setelah atlet Tanah Air gagal mengikuti Olimpiade Musim Panas 1948 di London, PORI menginisiasi penyelenggaraan PON. Kompetisi olahraga tersebut digelar di Stadion Sriwedari Surakarta, Solo, sejak tanggal 9–12 September 1948.
Adapun tujuan pengadaan PON yang pertama tersebut bukan hanya untuk membangkitkan kembali semangat para atlet Indonesia yang gagal menginjakkan kaki di ajang olimpiade. Tetapi juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan sebuah pesta olahraga berskala nasional.
Namun, terdapat sejumlah masalah yang dihadapi Indonesia saat hendak mengadakan PON I. Mulai dari dana yang terbatas, waktu persiapan yang terlalu singkat, hingga keberadaan pihak kolonial Belanda yang menjaga pos-pos penting di Indonesia.
Selain itu, adanya Perjanjian Renville antara Indonesia dengan kolonial Belanda menyebabkan daerah Indonesia semakin sempit. Meskipun begitu, PON I tetap berhasil berjalan dan dibuka oleh Presiden Soekarno.
Pekan olahraga tersebut juga disambut meriah oleh para atlet Tanah Air. Terhitung 600 atlet yang berpatisipasi dan bertanding di 9 cabang olahraga untuk memperebutkan 108 medali.
Sebagai salah satu cara untuk mengenang kompetisi olahraga nasional pertama tersebut, maka dicetuskanlah tanggal 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional. Sampai sekarang, PON sudah digelar sebanyak 18 kali dan rutin diadakan setiap empat tahun sekali.