Peran Banyak Sektor Wujudkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia

Ini yang bisa dilakukan pemerintah, swasta, dan media

Jakarta, IDN Times - Bicara soal pendidikan gak akan ada habisnya. Pendidikan gak hanya didapatkan secara formal melalui sekolah. Lingkungan rumah, dunia pekerjaan, hingga media juga berperan penting menciptakan pendidikan berkualitas.

Najeela Shihab, Pendidik dan Penggagas Semua Murid Semua Guru (SMSG), mengatakan bahwa pendidikan berbicara tentang apa yang bisa semua orang lakukan untuk menciptakan banyak praktik baik demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih maju. Lalu, bagaimana peran sektor pemerintah, perusahaan swasta, hingga media dalam menghadapi perkembangan dan tantangan pendidikan di Indonesia?

1. Pemerintah punya PR untuk menurunkan angka kemiskinan melalui pendidikan

Peran Banyak Sektor Wujudkan Pendidikan Berkualitas di IndonesiaTalkshow Belajaraya 2023 yang berlangsung di Posbloc Jakarta pada Sabtu (29/7/2023). (linkedin.com/William Utomo)

"Belajar digantikan dengan sekolah. Yang gak sekolah dianggap tidak belajar, padahal tidak begitu," ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengawali sesi talkshow yang berlangsung di Posbloc Jakarta.

Sebagai Gubernur, Ganjar kerap menemui berbagai kasus dalam ranah pendidikan di lapangan. Hal ini yang membuatnya menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu cara terbaik untuk memberantas kemiskinan. Untuk itu, pemerintah berupaya menciptakan kebijakan-kebijakan tertentu untuk masyarakat. 

Di samping itu, bakal calon presiden ini pun mengatakan pentingnya dukungan orang lain terhadap ranah pendidikan. Bukan hanya kebijakan pemerintah atau sekolah, kesuksesan seseorang juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga hingga peran seorang guru.

2. Pendidikan berkaitan dengan karakter dan tujuannya tidak hanya untuk bekerja

Peran Banyak Sektor Wujudkan Pendidikan Berkualitas di IndonesiaTalkshow Belajaraya 2023 yang berlangsung di Posbloc Jakarta pada Sabtu (29/7/2023). (linkedin.com/William Utomo)

Seringkali pendidikan atau sekolah dikaitkan dengan ranah industri. Nyatanya, pendidikan merupakan suatu aspek yang menjadi bagian dari kehidupan. Hal tersebut disampaikan Shinta Kamdani, Ketua Umum Apindo 2023-2028 dalam sesi talkshow yang berlangsung pada Sabtu (29/7/2023).

"Tujuannya pendidikan gak cuma untuk bekerja. Pendidikan bagian dari kehidupan yang menjadikan kita manusia utuh dalam hidup. Jadi bukan hanya pendidikan untuk bekerja. Pendidikan sering dikaitkan dengan industri, berapa banyak orang yang nantinya akan diambil," ujar Shinta.

Nyatanya, Shinta melihat bahwa konsep pendidikan bukan sekadar nilai akademis, melainkan bertumbuh dengan pendidikan karakter. Maka sejatinya, pendidikan harus komprehensif dan hal itulah yang menjadi tantangan untuk instansi bisa menemukan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

3. Pemimpin merupakan guru untuk pekerjaannya

Peran Banyak Sektor Wujudkan Pendidikan Berkualitas di IndonesiaTalkshow Belajaraya 2023 yang berlangsung di Posbloc Jakarta pada Sabtu (29/7/2023). (linkedin.com/William Utomo)

Berkaitan dengan pendidikan karakter, sektor swasta gak hanya mencari sosok yang tepat. Salman Subakat selaku CEO Nurhayati Subakat Entrepreneurship Institute (NSEI) mengatakan bahwa perusahaan gak bisa tumbuh tanpa adanya sumber daya manusia (SDM).

dm-player

"Kita gak boleh berhenti belajar. Pada dasarnya semua pemimpin di perusahaan adalah guru. Kita yakin bahwa seluruh leader di perusahaan adalah guru untuk semua pekerjanya. Apalagi anak muda lebih ngerti masalah daripada yang lebih dewasa. Bahkan yang mulai kerja pun gak harus punya jiwa guru karena perusahaan yang reverse mentoring-nya gak jalan itu diprediksi gak akan survive," paparnya.

4. Media berperan menumbuhkan perilaku untuk berpikir terbuka pada masyarakat

Peran Banyak Sektor Wujudkan Pendidikan Berkualitas di IndonesiaTalkshow Belajaraya 2023 yang berlangsung di Posbloc Jakarta pada Sabtu (29/7/2023). (linkedin.com/William Utomo)

Pendidikan juga berkaitan dengan peran media. Terlebih, masyarakat sehari-hari dihadapkan dengan banyaknya pemberitaan secara offline maupun online. Artinya, media punya dampak yang cukup besar dalam membentuk karakter atau sikap seseorang.

Budi Setyarso selaku Direktur PT. Tempo Inti Media Tbk memaparkan bahwa, "Pendidikan seperti apa yang diperankan oleh media? Memberikan pelajaran pada publik bahwa kita harus bersikap terbuka. Media kan cara kerjanya memberikan informasi. Maka, harus di-cross check dengan informasi lain. Itu cara kita memberikan edukasi pada publik bahwa berpikir secara terbuka menjadi hal yang penting dilakukan masyarakat."

Menurutnya, sikap intoleran dan radikal adalah hasil dari orang yang tidak berpikir secara terbuka karena mengutamakan kepentingan sendiri. Sebabnya, Budi memandang bahwa kemampuan berpikir terbuka adalah skill yang tidak banyak diperoleh di bangku pendidikan formal, dan itulah yang coba diajarkan media kepada masyarakat.

Selain berpikir terbuka, media juga mengajarkan masyarakat untuk bisa membangun mental yang baik. William Utomo selaku Co-Founder dan COO IDN Media menjelaskan bahwa pendidikan gak hanya fokus pada hard skill, melainkan bagaimana seseorang bisa memiliki mental model atau cara pandang yang baik terhadap dunia.

"Kami percaya education is a lifelong process. Tujuan dari edukasi adalah membangun mental model. Mulai dari usia 8 bulan sampai 80 tahun yang harus dikejar adalah mengumpulkan dan mengembangkan mental model. Mental model yang kokoh membuat kita bisa menampung informasi yang banyak dan mampu mengambil keputusan dengan tepat," tegasnya.

5. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan?

Peran Banyak Sektor Wujudkan Pendidikan Berkualitas di IndonesiaTalkshow Belajaraya 2023 yang berlangsung di Posbloc Jakarta pada Sabtu (29/7/2023). (linkedin.com/William Utomo)

Dari segi media, William Utomo mengatakan, "Kami percaya satu prinsip yaitu jangan pernah bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk kita, tetapi apa yang bisa kita lakukan untuk mereka. Kesenjangan informasi merupakan dasar masalah yang berusaha kita carikan solusi di 2014 ketika IDN Media berdiri. Jabodetabek populasinya 30 juta orang dan sekitar 10 persen dari populasi warga Indonesia. 90 persen konten di internet berputar di sekitar Jabodetabek. Itu yang kita berusaha carikan solusi dengan how do we democratize information."

Selain media, pemerintah punya kuasa untuk melakukan banyak hal dengan resource yang luar biasa. Budi Setyarso memaparkan bahwa masih banyak daerah-daerah terpencil yang kesulitan akses untuk bersekolah.

Artinya, infrastruktur digital merupakan salah satu terobosan yang bisa dilakukan karena seseorang bisa belajar di mana pun. Bukan hanya itu, Salman percaya bahwa adanya kesenjangan merupakan wadah bagi semua orang untuk bergerak menciptakan perubahan.

"Kalau kita bicara soal kesenjangan yang sifatnya alamiah, peran besarnya di negara. Namun, semua harus terlibat di dalamnya. Semuanya termasuk di lingkungan masing-masing. Banyak aktivitis maupun yang kalangan marginal, saya kira mereka adalah pejuang yang luar biasa dan setiap hari melakukan kolaborasi dengan keterbatasan masing-masing," tutup Budi. 

Baca Juga: Cerita Ganjar Soal Pendidikan di Indonesia, Gak Cuma Nilai Akademis!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya