Strategi Jitu Menangkan Beasiswa ke Eropa, Tips dari Penerimanya nih! 

Kenali juga karakteristik orang yang gagal menerimanya

Melanjutkan pendidikan ke luar negeri tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun, merupakan impian setiap pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Menimba ilmu di luar negeri terdengar menggiurkan mengingat segala fasilitas dan kualitas pendidikan yang ditawarkan. 

Melalui webinar bertajuk Strategi Memenangkan Beasiswa Eropa yang merupakan hasil kerja sama antara Universitas123 dengan Indonesia Mengglobal dalam acara Event Study In Europe Virtual Education Fair, dua orang narasumber yakni Indy Hardono, koordinator Beasiswa Nuffic Neso dan Viddy Naufal, penerima beasiswa Erasmus+, membagikan tips memenangkan beasiswa studi ke Eropa.

Webinar yang diadakan pada Sabtu (21/5/2022) pukul 13.45 WIB tersebut, dihadiri oleh banyak peserta yang semuanya haus akan tips memperoleh beasiswa ke luar negeri. Penasaran apa saja triknya? Simak penjelasan berikut ini!

1. Motivation letter sebagai tiket awal

Strategi Jitu Menangkan Beasiswa ke Eropa, Tips dari Penerimanya nih! Liputan Virtual Education Fair "Strategi Memenangkan Beasiswa Eropa" oleh Universitas123 dan Indonesia Mengglobal, Sabtu (21/5/2022). IDN Times/Agnes Z. Yonatan

Motivation letter merupakan bagian dari dokumen yang harus disiapkan ketika kamu mau mendapat beasiswa ke luar negeri. Viddy Naufal, yang akrab disapa Viddy, membagikan pengertian mengenai motivation letter.

"Motivation letter bisa disebut sebagai dokumen yang membantu para reviewer, baik di program studi atau beasiswa, untuk lebih mengerti apa tujuan akademi kita dan menentukan apakah kamu good candidate atau kamu adalah seseorang yang cocok dengan bidang yang kamu daftarkan," jelasnya. Untuk mempermudah penggambaran, ia membandingkan motivation letter dengan mata uang yang diterima secara luas, seperti dolar.

Ujian-ujian yang kita lakukan selama di Indonesia, seperti UTBK dan SBMPTN, gak akan terpakai di luar negeri. "Kita butuh satu currency yang widely accepted worldwide, that is motvation letter," timpal Viddy. Ikuti guiding question atau instruksi yang diminta oleh masing-masing lembaga dalam menyusun motivation letter ini.

2. Perhatikan struktur dari motivation letter

Strategi Jitu Menangkan Beasiswa ke Eropa, Tips dari Penerimanya nih! Liputan Virtual Education Fair "Strategi Memenangkan Beasiswa Eropa" oleh Universitas123 dan Indonesia Mengglobal, Sabtu (21/5/2022). IDN Times/Agnes Z. Yonatan

Apabila gak ada aturan khusus dari lembaga, maka struktur motivation letter terdiri atas 3 bagian, yaitu pengenalan, isi, dan kesimpulan. Menurut Viddy, pengenalan berisi penjelasan siapa kamu dan beberapa hal mengenai diri sendiri, seperti kesukaan, latar belakang pendidikan, kesibukkn saat ini, dan lain-lain.

Bagian isi menjabarkan apa yang kamu lihat di masa depan untuk diri sendiri, apa tujuanmu, dan bagaimana visi misimu itu bisa memberi dampak bagi orang lain. Apa yang jadi karier impianmu dan mengapa kamu punya mimpi seperti itu. Terakhir, kesimpulan berisi program studi yang ingin kamu pelajari, universitas yang ingin kamu datangi, dan alasan di baliknya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Komunitas untuk Pencari Beasiswa, Tertarik Bergabung?

3. Do's and don'ts!

Strategi Jitu Menangkan Beasiswa ke Eropa, Tips dari Penerimanya nih! Liputan Virtual Education Fair "Strategi Memenangkan Beasiswa Eropa" oleh Universitas123 dan Indonesia Mengglobal, Sabtu (21/5/2022). IDN Times/Agnes Z. Yonatan

"Tidak ada cerita yang buruk, hanya cara penulisannya saja yang buruk," tekan Viddy. Sebelum menuliskan motivation letter, ada beberapa do's dan don'ts yang wajib kamu turuti.

dm-player

Pertama-tama, tuliskan mengenai diri sendiri dalam motivation letter dan tuliskan topik yang memang bisa kamu tuliskan. Tambah data atau statistik untuk memberi penekanan seberapa penting topik tersebut untukmu. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan turut menarik perhatian reviewer. 

Sebaliknya, jangan tulis apa yang sudah kamu tuliskan di CV. Jangan terlalu serakah dan memasukkan semua topik yang menurutmu menarik, tapi gak kamu pahami sama sekali.

Terakhir, jangan sekali-kali membuat motivation letter ini mepet atau SKS (Sistem Kebut Semalam). Sampai kapan pun, kamu gak akan bisa selesai.

4. Karakteristik mereka yang gagal menerima beasiswa

Strategi Jitu Menangkan Beasiswa ke Eropa, Tips dari Penerimanya nih! Liputan Virtual Education Fair "Strategi Memenangkan Beasiswa Eropa" oleh Universitas123 dan Indonesia Mengglobal, Sabtu (21/5/2022). IDN Times/Agnes Z. Yonatan

Indy Hardono, yang akrab disapa Indy, menekankan bahwa beasiswa memang bukan hal yang mudah. "Beasiswa is not a goodie back, it’s not something that everyone will get. It is a competition. Kita harus ada 'peluru', suatu winning strategy, selling point kamu apa," tekannya. 

"Orang kayak apa yang diterima? Apakah orang yang pintar? Orang yang jenius? Tentu ada academic measurement, misalnya IP 3.0. Tapi masalahnya, ada 2 juta orang yang IP-nya sama, sementara beasiswanya paling hanya tersedia 50, Just to be eligible atau just to meet the requirement itu gak cukup. Ini kompetisi," lanjut Indy lagi. 

Dalam kesempatan ini, lebih mudah melihat orang seperti apa saja yang biasanya gagal menerima beasiswa. Beberapa faktor yang membuat mereka gagal antara lain mengumpulkan terlalu dekat deadline, dokumen yang gak lengkap, gak mengikuti instruksi padahal sudah tertulis jelas, dan mispersepsi mengenai kriteria dan requirement. Belajar dari 4 karakter tersebut, jangan sampai kamu mengulangi kesalahan serupa.

5. Kesamaan semua penerima beasiswa

Strategi Jitu Menangkan Beasiswa ke Eropa, Tips dari Penerimanya nih! Liputan Virtual Education Fair "Strategi Memenangkan Beasiswa Eropa" oleh Universitas123 dan Indonesia Mengglobal, Sabtu (21/5/2022). IDN Times/Agnes Z. Yonatan

"Kandidat yang baik adalah orang yang punya kesadaran dan kemampuan untuk melihat ke segala arah," tekan Indy. Mereka bisa melihat ke depan, mempunyai tujuan yang jelas yang hendak dicapai, dan tahu bagaimana cara sampai ke tujuannya.

Mereka juga melihat ke dalam. Mereka mengenal diri mereka dengan baik, mereka tahu apa passion, interest, dan potensi yang ada dalam diri mereka.

Terakhir, mereka juga melihat ke samping. Gak hanya untuk diri sendiri, gak hanya untuk personal development-nya aja, mereka mau membawa impact dan benefit untuk lingkungan sekitar, baik dalam skala kecil maupun besar. Hal ini yang kadang gak ditemui pada calon penerima beasiswa yang kebanyakan itu self centered akan keinginan pribadi.

Kunci memenangkan beasiswa adalah kegigihan. Jangan menyerah ketika kamu ditolak sekali atau dua kali. Jarang ada orang yang bisa berhasil diterima di percobaan pertama mereka.

Ingat kata Viddy, "Studying abroad bukan sebagai puncak dari mimpi, tapi sebagai salah satu jalan untuk meraih mimpi kita, bagaimana program beasiswa bisa kita gunakan sebagai jalan untuk meraih mimpi kita."

Baca Juga: Program Beasiswa Teknologi, Atasi Kesenjangan Talenta Digital

Agnes Z. Yonatan Photo Verified Writer Agnes Z. Yonatan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya