6 Alasan Jangan Malu Tinggal di Perumahan Cluster, Desainnya Sama

Perumahan cluster memiliki sejumlah ciri khas. Seperti total unitnya yang banyak. Dalam satu kawasan perumahan dapat mencapai puluhan hingga ratusan unit rumah. Dilihat sekilas pun langsung ketahuan karena rumah-rumahnya sama dalam desain, warna, hingga ukuran.
Meski buat ukuran bisa terdapat beberapa pilihan. Namun, setidaknya ukurannya gak berbeda setiap rumah. Barangkali cuma tersedia 2 atau 3 pilihan ukuran tanah dan bangunan yang selisihnya tak terlalu jauh.
Akan tetapi, di tengah tingginya harga properti boleh jadi kamu masih malu hendak tinggal di perumahan jenis ini. Rumahnya tak tampak unik sebab mirip semua. Beda dengan rumah yang bebas custom sendiri. Rasa malu seperti itu kurang tepat. Mending dirimu tetap membelinya kalau belum punya rumah. Ini pertimbangannya.
1. Ada banyak perumahan cluster

Terutama di daerah-daerah yang masih memungkinkan untuk pengembangan perumahan. Banyak developer yang membangun perumahan cluster. Jika lahan makin terbatas yang berimbas tanah juga makin mahal, mungkin lebih banyak perumahan dengan jumlah unit sedikit.
Seperti perumahan dengan lima rumah saja. Pengembang meningkatkan daya tarik sekaligus potensi pemasukan dengan penawaran bebas custom. Untuk ukuran yang sama serta lokasi berdekatan, harganya tentu lebih mahal dibandingkan dengan perumahan cluster.
Kamu yang sedang mencari rumah harus fokus pada ketersediaan pilihan hunian di daerahmu. Juga bujet yang sudah disiapkan. Kalau harga perumahan cluster cukup bersaing dan lokasinya bagus, kenapa tidak? Manfaatkan penawaran unit rumah yang melimpah agar kamu memperoleh harga terbaik.
2. Fasilitasnya sudah lengkap

Perumahan cluster biasanya juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Misalnya, taman, tempat olahraga, tempat ibadah, bahkan area permakaman. Fasilitas terakhir disediakan bukan tanpa alasan.
Dengan jumlah unit mencapai ratusan, tentu akan ada penghuni baru yang lebih banyak lagi di kawasan tersebut. Contoh, ada 100 rumah dan setiap rumah ditempati 2 orang saja. Artinya, bakal terjadi pertambahan penduduk mencapai 200 orang di wilayah tersebut.
Jangan sampai saat ada warga perumahan yang meninggal dunia gak bisa dimakamkan di permakaman yang sudah tersedia. Warganya bertambah, areal permakamannya juga perlu disesuaikan. Termasuk oleh pihak pengembang yang bekerja sama dengan pemerintah setempat.
3. Bentuk, warna, dan ukuran yang sama tampak lebih rapi

Mungkin tiga hal ini yang paling membuatmu enggan tinggal di perumahan cluster. Penampakan rumah yang sangat mirip satu sama lain seperti pakaian seragam. Padahal, hobimu menonton video tentang rumah yang unik serta estetik.
Kesamaan rumah dengan tetangga mulai dari depan, denah, hingga bagian belakang membuatnya gak unik. Rumah tersebut tidak langsung menampakkan selera penghuninya. Lebih menggambarkan selera pengembangnya.
Bahkan penataan kamar mandi dan dua kamarnya juga khas. Pintu kedua kamar biasanya berhadapan. Kemudian kamar mandi di tengah-tengah dengan pintu menghadap ruang tamu sekaligus ruang keluarga.
Ketiga ruangan tersebut membentuk huruf U. Sisi positif yang kurang disadari olehmu adalah kompleks perumahan menjadi telihat rapi. Bila setiap rumah berbeda, kesannya seperti warna yang belang-belang tak beraturan.
4. Perbedaan finansial antarpenghuni gak mencolok

Tentu di perumahan cluster pun kemampuan ekonomi penghuninya berbeda-beda. Gak ada isi dompet yang sama persis. Kamu juga akan menemui orang dengan beragam profesi. Akan tetapi, perbedaan finansial di antara kalian tak tampak mencolok.
Ukuran, bentuk, serta warna rumah yang sama cenderung mengesankan seluruh warganya setara secara keuangan. Soal siapa yang membeli unit secara kredit atau tunai hanya menjadi pengetahuan masing-masing orang serta pengembang. Meski ada blok yang ukuran rumahnya lebih besar juga tak bakal terlalu terlihat lebih kaya.
Kamu yang tidak suka segala bentuk perbandingan apalagi terkait materi dapat hidup lebih tenang. Tentu akan ada carport yang terisi mobil, motor, sepeda listrik, sepeda kayuh, atau kosong terus. Namun, kesamaan tampilan rumah sudah mengurangi kesenjangan.
5. Tampilan luar sama, interiornya bisa beda-beda

Di perumahan cluster biasanya juga ada ketentuan terkait renovasi. Seperti tidak boleh memengaruhi struktur kekuatan bangunan atau mengubah ciri khas perumahan tersebut. Ini dapat membuatmu merasa kurang bebas mewujudkan rumah impian.
Namu, tenang saja. Dirimu masih leluasa mendekorasi bagian dalam rumah. Kalau perlu gunakan jasa desain interior untuk hasil yang maksimal. Kamu tinggal menjelaskan konsep yang diinginkan, memilih perabot, dan menyiapkan dana.
Belilah rumah yang tidak full furnished agar dirimu dapat mendekornya sendiri. Meski tampak luar rumah terlihat sederhana serta seragam, tamu bisa terkejut dengan bagian dalamnya. Interiornya mau dibuat mewah juga boleh.
6. Gak bakal bikin tamu tersesat asal kasih alamat jelas

Pikirmu, kamu saja kadang bingung ketika memasuki kawasan perumahan cluster. Apalagi tamu dari luar perumahan. Jangan-jangan nanti mereka kesulitan menemukan rumahmu. Demikian juga kurir paket.
Tentu saja tidak selama dirimu memberikan detail alamat dengan jelas. Selalu cantumkan blok serta nomor rumahmu. Pun perumahan cluster umumnya dilengkapi dengan petugas keamanan. Tamu akan dibantu satpam untuk mencapai rumahmu.
Mencari alamat rumah yang hanya memakai RT/RW malah lebih sulit lagi. Sementara alamat perumahan apalagi dengan jumlah unit banyak pasti mudah ditemukan. Tamu tinggal mengetik nama perumahan dan mengikuti arahan peta digital sudah sampai di depan gerbang. Kemudian tanya ke petugas keamanan atau meneleponmu.
Soal rumah, rasa malu seharusnya jadi nomor terakhir. Terpenting kamu cocok dengan harga, lokasi, serta luas tanah dan bangunan. Bisa beli rumah di perumahan cluster juga keren, lho. Hindari terlalu mengedepankan estetika sampai dirimu sama sekali gak mau punya rumah yang mirip dengan rumah tetangga.