3 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila, Semangat!

- Pancasila sebagai pemersatu dalam keberagaman bangsa Indonesia
- Amanat pembina upacara mengingatkan pentingnya nilai-nilai Pancasila
- Nilai toleransi dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai bentuk penghormatan terhadap dasar negara. Pancasila jadi pemersatu dalam keberagaman. Dalam rangkaian kegiatan peringatan tersebut, pelaksanaan upacara bendera menjadi salah satu momen penting yang sarat nilai kebangsaan.
Salah satu bagian yang paling dinanti dalam upacara adalah amanat dari pembina upacara yang berisi pesan-pesan kebangsaan, semangat persatuan, serta penguatan nilai-nilai Pancasila. Berikut beberapa contoh teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila yang bisa digunakan sebagai referensi oleh guru, kepala sekolah, atau tokoh masyarakat.
1. Teks amanat pembina upacara tentang pentingnya mengamalkan nilai Pancasila

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Guru,
Rekan-rekan petugas upacara, serta seluruh peserta upacara yang saya banggakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025, dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan.
Hari ini, kita memperingati momen bersejarah lahirnya dasar negara kita, Pancasila, yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai ideologi pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila bukan sekadar simbol atau slogan, tetapi menjadi jiwa dan semangat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila mengajarkan kita tentang pentingnya:
- Ketuhanan yang menghormati semua agama,
- Kemanusiaan yang adil dan beradab,
- Persatuan Indonesia di atas segala perbedaan,
- Musyawarah untuk mufakat,
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di tengah berbagai tantangan zaman, teknologi, globalisasi, hingga perbedaan pandangan, Pancasila harus menjadi kompas moral yang membimbing kita agar tidak kehilangan arah. Terlebih bagi generasi muda, Pancasila harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bersikap jujur, toleran, saling menghormati, hingga cinta tanah air.
Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat dan penguat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga persatuan, menjunjung nilai-nilai luhur, dan terus berkarya untuk kemajuan bangsa.
Akhir kata, semoga peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadikan kita insan yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih cinta pada tanah air kita tercinta, Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila!
Jayalah Indonesia!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
2. Teks amanat Hari Lahir Pancasila bertema pentingnya toleransi

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru,
Serta peserta upacara yang saya banggakan,
Hari ini, kita berkumpul dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Sebuah hari bersejarah ketika dasar negara kita, Pancasila, pertama kali diperkenalkan kepada bangsa Indonesia oleh Bung Karno pada tahun 1945.
Pancasila adalah fondasi utama negara kita yang terdiri dari lima sila yang saling melengkapi. Salah satu nilai paling penting yang terkandung dalam Pancasila adalah toleransi atau saling menghormati dalam perbedaan.
Indonesia adalah negara yang sangat beragam: berbeda suku, agama, ras, budaya, dan bahasa. Tapi dengan Pancasila sebagai pemersatu, kita diajarkan untuk tidak melihat perbedaan sebagai ancaman, tetapi sebagai kekayaan bangsa yang harus kita rawat bersama.
Toleransi berarti:
Menghargai teman yang berbeda agama,
Tidak memaksakan kehendak,
Mendengarkan pendapat orang lain,
Dan hidup berdampingan dalam damai, meskipun berbeda keyakinan atau pandangan.
Toleransi bukan berarti kita harus selalu setuju, tetapi kita tetap bisa hidup rukun walau berbeda. Tanpa toleransi, persatuan akan rapuh. Namun dengan toleransi, Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan dihormati di mata dunia.
Anak-anak sekalian, kalian adalah generasi penerus bangsa. Mulailah menanamkan sikap toleransi sejak di sekolah: jangan membeda-bedakan teman, jangan saling menghina, dan belajarlah untuk saling memahami. Dari situlah, nilai-nilai Pancasila tumbuh dan hidup.
Marilah kita terus menjaga semangat toleransi sebagai wujud cinta kita kepada Pancasila dan tanah air tercinta.
Selamat Hari Lahir Pancasila!
Bersatu dalam perbedaan, kuat dalam kebersamaan.
Indonesia untuk semua!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
3. Teks amanat Hari Lahir Pancasila bertema menjaga persatuan di era digital

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati Bapak/Ibu guru
serta anak-anak peserta upacara yang saya banggakan,
Hari ini, tanggal 1 Juni, kita memperingati Hari Lahir Pancasila — dasar negara dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang telah menjadi penopang utama persatuan dan keutuhan negeri kita tercinta.
Pancasila bukan hanya kumpulan sila yang kita hafal, tetapi nilai-nilai hidup yang harus kita jaga dan amalkan, terlebih di era digital saat ini.
Anak-anak sekalian, kita hidup di zaman yang serba cepat. Informasi mengalir tanpa batas lewat internet dan media sosial. Di balik kemudahan itu, kita juga menghadapi tantangan besar: hoaks, ujaran kebencian, perpecahan, dan provokasi yang mudah menyebar.
Di sinilah peran Pancasila sangat penting, khususnya sila ketiga: Persatuan Indonesia.
Dalam dunia digital, menjaga persatuan tidak kalah pentingnya dibanding di dunia nyata.
Kita bisa menjaga persatuan digital dengan:
Berpikir sebelum membagikan informasi, jangan asal sebar berita yang belum tentu benar.
Menghindari komentar yang bisa menyinggung SARA atau memicu perpecahan.
Menghargai perbedaan pendapat, baik di grup WhatsApp, media sosial, atau platform lainnya.
Menggunakan media digital untuk hal-hal positif, seperti berbagi ilmu, menyemangati teman, dan menginspirasi.
Jangan biarkan ruang digital memecah belah kita. Sebaliknya, gunakan teknologi untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan.
Anak-anak, sebagai generasi muda, kalian adalah pengguna aktif dunia digital. Gunakan kecanggihan teknologi dengan bijak. Jadilah pelopor perdamaian, penyebar kebaikan, dan penjaga nilai-nilai luhur Pancasila di tengah derasnya arus digitalisasi.
Dengan Pancasila di hati dan etika digital di tangan, kita bisa menjaga persatuan di era modern ini.
Selamat Hari Lahir Pancasila!
Bersatu, Berdaulat, dan Bermartabat di Dunia Nyata dan Dunia Maya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Itu dia beberapa contoh teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila yang bisa menjadi inspirasi. Semoga tema-tema yang dipilih bisa memberikan inspirasi positif akan pentingnya nilai Pancasila yang masih relevan hingga saat ini.