Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi sebagian orang, menulis artikel ilmiah dipandang sebagai sesuatu hal yang sulit. Hal ini dikarenakan artikel ilmiah memerlukan sumber yang kredibel, topik yang menarik, dan bahasa yang mengalir.
Akan tetapi, kamu jangan khawatir, ini ada solusinya lho. Berikut, 6 tahapan menulis artikel ilmiah yang sistematis dan cocok untuk kampu coba!
1. Tentukan topik besar terlebih dahulu, bukan judul artikel
Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika hendak menulis artikel ilmiah ialah menentukan topik besarnya dulu. Perlu kamu ingat, hal pertama ialah menentukan topik besar, bukan menentukan judul.
Kebanyakan dari kita saat hendak menulis artikel ialah menentukan judul, bukannya topik bahasan. Hal ini tentunya akan membuatmu kesulitan saat hendak mengambil perspektif lain dari topik yang sedang kamu bahas.
Baca Juga: Agar Gak Mudah Kehabisan Ide dalam Menulis, Lakukan 6 Cara Cerdas Ini!
2. Catat pokok bahasan setiap paragrafnya saat ide terlintas di benakmu
Ketika ada ide yang terpikirkan dari paragraf artikel yang sedang kamu susun, kamu tulis ide itu secepatnya di notepad atau buku catatan lainnya. Hal ini bertujuan agar kita tidak lupa tentang ide yang akan kita urai di paragraf artikel ilmiah.
Jangan sampai kamu mengabaikan ide tersebut karena malas untuk mencatatnya atau menganggap remeh ide itu dengan alasan, "Aku masih ingat, kok!". Tentu inilah kebiasaan buruk yang seharusnya kita hindari agar artikel ilmiah kita cepat rampung.
3. Cari sumber yang sesuai dengan bahasan setiap paragrafnya, baik dari jurnal atau buku
Unsplash.com/Avel Chuklanov Setelah mendapatkan pokok bahasan utama dan kerangka tiap paragrafnya, kamu tinggal mencari referensi yang kredibel. Ingat, referensi yang bisa dipercaya, bukan sumber dari blog yang tak bersumber.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Rekomendasi sumber yang bisa kamu dapatkan dengan mudah ialah jurnal ilmiah dan artikel ilmiah lainnya. Mengingat, buku kini terlalu statis dalam membahas suatu topik.
4. Biarkanlah otakmu beristirahat ketika kamu mengalami writer's block
Pexels.com/Craig Adderley Terkadang kita akan mengalami writer's block karena kita kehabisan ide atau kebingungan dalam merangkai kalimat. Bila hal ini terjadi, sebaiknya kamu istirahatkan otakmu dan kembalilah ketika kamu merasa sudah nyaman.
Jangan memaksakan otakmu ketika kamu sudah merasa lelah. Nanti yang ada, kamu akan menjadi stres dan artikelmu tak kunjung selesai.
5. Lakukan parafrase setiap mengutip dari sumber agar terhindar dari plagiasi
Unsplash.com/Glenn Carstens-Peters Poin ini merupakan poin yang paling krusial karena kebanyakan dari kita, ketika mengutip dari jurnal atau buku ialah dengan memindahkan kata-katanya secara utuh. Tentu hal ini akan membuat artikel ilmiah yang kamu susun terkena persentasi plagiasi yang cukup tinggi.
Cobalah untuk melakukan parafrase ketika mengutip dari buku, jurnal, atau sumber lainnya. Gunakan bahasa sendiri ketika melakukan parafrase agar lebih mudah dipahami, tetapi harus tetap menarik ya!
Baca Juga: 6 Tips buat Kamu yang Ngaku Suka Menulis Tapi Bingung Mulai dari Mana