TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Dirasakan saat Kamu Tak Paham dengan Topik Skripsi Sendiri

Antara sedih, bersalah, dan insecure jadi satu

ilustrasi mengetik (pexels.com/fauxels)

Salah satu hal yang harus dikerjakan oleh mahasiswa yang akan lulus adalah skripsi. Setiap orang tentu memiliki pandangan dan pengalaman berbeda-beda saat mengerjakan skripsi. Salah satunya, tentu banyak mahasiswa yang tidak paham dengan topiknya skripsi, bahkan saat dirinya sudah lulus.

Tentu tidak memahami topik skripsi itu merupakan salah satu kendala yang cukup besar. Bahkan, hanya karena tidak paham dengan topik skripsimu, bisa saja kamu harus menambah semester, di mana itu tidak hanya membuang waktu, tapi finansial juga. Berikut lima hal yang dirasakan bagi kamu yang tidak paham dengan skripsimu.

1. Selalu kebingungan tiap ditanya dosen saat konsultasi

ilustrasi bingung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebenarnya, kalau saat pertama bimbingan wajar ini dirasakan. Sebab, mungkin belum banyak research secara mendalam mengenai topik yang diajukan. Seiring berjalannya waktu dan sering research, serta mendapatkan arahan dosen, kamu perlahan akan memahami topik skripsimu. Lalu, saat bimbingan sudah bisa jawab saat ditanya dosen.

Nah, kalau yang tidak paham pasti selalu kebingungan tiap ditanya dosen mengenai topik. Terutama, mengenai progress yang kamu kerjakan. Kamu dianggap kurang membaca skripsimu sendiri. Selain itu, bisa saja  kalau dosen sedang menjelaskan kamu tidak bisa memahaminya karena pikiranmu justru fokus pada hal lain.

Baca Juga: 5 Tips Selesaikan Skripsi dengan Strategi Perang Sun Tzu

2. Tidak beri kabar dosen pembimbing

ilustrasi menelepon (pexels.com/Anthony Shkraba)

Kalau kasus yang seperti ini mungkin kamu sebenarnya tak bermaksud untuk hilang begitu saja. Namun, karena sebelumnya merasa tiap bimbingan tidak paham dan selalu revisi, membuat kamu kerap merasa bersalah. Alhasil, tiap akan bimbingan berikutnya, kamu masih kerap merasa kebingungan, apakah tetap mengerjakan revisi tersebut, meski tidak paham atau malah tidak mengerjakannya.

Ada rasa ingin bertanya, tapi lagi-lagi pikiran tentang sudah merepotkan dosen kembai muncul dalam pikiran. Kamu yang merasa tak enak akan hal itu, akhirnya memilih untuk tidak memberi kabar ke dosen. Bahkan, mungkin kamu tidak mengabarkan dosen tanggal sidangnya.

3. Kesulitan untuk menulis dan menyambungkan kalimat 

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Meski topikmu terdapat banyak sumber referensi, baik dalam fisik (buku) dan online (skripsi, jurnal, serta website yang diakses dari internet)l, nyatanya itu tidak menjamin untuk bisa menyusun kalimat skripsi dengan lancar. Terkadang, karena saking banyaknya referensi tak jarang membuat kebingungan, mana saja kalimat dan referensi yang sebaiknya diambil.

Bukan hanya kesulitan menyusun kalimat saja, tapi kamu juga merasa sulit untuk menyambungkan antar kalimat dan paragraf. Akhirnya, tak jarang jalan pintas untuk asal copy paste pun dipilih. Hal yang dipikirkan hanya asal selesai dan menurutmu masih nyambung. Meski dibantu dengan dosen sekalipun, tapi tetap saja kamu merasa jika hal itu sulit untuk dilakukan.

4. Merasa minder dengan teman satu bimbingan yang paham dengan topiknya

ilustrasi dosen dan mahasiswa (pexel.com/kampus production)

Seorang dosen pembimbing tentu tidak cuma memiliki satu mahasiswa bimbingannya saja. Apalagi, kalo dosen tersebut termasuk yang jadi incaran para mahasiswa. Tak heran, jika rekan satu bimbinganmu pun jadi beragam.

Bukan hanya yang seangkatan denganmu, bisa jadi ada senior atau bahkan junior sekaligus yang sudah bisa ambil mata kuliah skripsi. Mungkin, kalau saat bimbingan secara pribadi tidak masalah. Namun, ada saatnya dosenmu menggabungkan dengan mahasiswa lain yang juga bimbingannya.

Terlebih, kalau mahasiswa lain justru bisa memahami dengan topik skripsinya. Kamu bisa merasa minder. Apalagi, kalau juniormu lebih paham rasanya langsung malu seketika, deh. Apakah kamu pernah merasakannya?

Baca Juga: 7 Cara Terbaik Back Up Data, Cocok untuk Pejuang Skripsi!

Verified Writer

Amanda R Putri

23. Part time content writer and legal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya