5 Hal yang Dirasakan saat Kamu Tak Paham dengan Topik Skripsi Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu hal yang harus dikerjakan oleh mahasiswa yang akan lulus adalah skripsi. Setiap orang tentu memiliki pandangan dan pengalaman berbeda-beda saat mengerjakan skripsi. Salah satunya, tentu banyak mahasiswa yang tidak paham dengan topiknya skripsi, bahkan saat dirinya sudah lulus.
Tentu tidak memahami topik skripsi itu merupakan salah satu kendala yang cukup besar. Bahkan, hanya karena tidak paham dengan topik skripsimu, bisa saja kamu harus menambah semester, di mana itu tidak hanya membuang waktu, tapi finansial juga. Berikut lima hal yang dirasakan bagi kamu yang tidak paham dengan skripsimu.
1. Selalu kebingungan tiap ditanya dosen saat konsultasi
Sebenarnya, kalau saat pertama bimbingan wajar ini dirasakan. Sebab, mungkin belum banyak research secara mendalam mengenai topik yang diajukan. Seiring berjalannya waktu dan sering research, serta mendapatkan arahan dosen, kamu perlahan akan memahami topik skripsimu. Lalu, saat bimbingan sudah bisa jawab saat ditanya dosen.
Nah, kalau yang tidak paham pasti selalu kebingungan tiap ditanya dosen mengenai topik. Terutama, mengenai progress yang kamu kerjakan. Kamu dianggap kurang membaca skripsimu sendiri. Selain itu, bisa saja kalau dosen sedang menjelaskan kamu tidak bisa memahaminya karena pikiranmu justru fokus pada hal lain.
2. Tidak beri kabar dosen pembimbing
Kalau kasus yang seperti ini mungkin kamu sebenarnya tak bermaksud untuk hilang begitu saja. Namun, karena sebelumnya merasa tiap bimbingan tidak paham dan selalu revisi, membuat kamu kerap merasa bersalah. Alhasil, tiap akan bimbingan berikutnya, kamu masih kerap merasa kebingungan, apakah tetap mengerjakan revisi tersebut, meski tidak paham atau malah tidak mengerjakannya.
Ada rasa ingin bertanya, tapi lagi-lagi pikiran tentang sudah merepotkan dosen kembai muncul dalam pikiran. Kamu yang merasa tak enak akan hal itu, akhirnya memilih untuk tidak memberi kabar ke dosen. Bahkan, mungkin kamu tidak mengabarkan dosen tanggal sidangnya.
Baca Juga: 5 Tips Selesaikan Skripsi dengan Strategi Perang Sun Tzu
3. Kesulitan untuk menulis dan menyambungkan kalimat
Editor’s picks
Meski topikmu terdapat banyak sumber referensi, baik dalam fisik (buku) dan online (skripsi, jurnal, serta website yang diakses dari internet)l, nyatanya itu tidak menjamin untuk bisa menyusun kalimat skripsi dengan lancar. Terkadang, karena saking banyaknya referensi tak jarang membuat kebingungan, mana saja kalimat dan referensi yang sebaiknya diambil.
Bukan hanya kesulitan menyusun kalimat saja, tapi kamu juga merasa sulit untuk menyambungkan antar kalimat dan paragraf. Akhirnya, tak jarang jalan pintas untuk asal copy paste pun dipilih. Hal yang dipikirkan hanya asal selesai dan menurutmu masih nyambung. Meski dibantu dengan dosen sekalipun, tapi tetap saja kamu merasa jika hal itu sulit untuk dilakukan.
4. Merasa minder dengan teman satu bimbingan yang paham dengan topiknya
Seorang dosen pembimbing tentu tidak cuma memiliki satu mahasiswa bimbingannya saja. Apalagi, kalo dosen tersebut termasuk yang jadi incaran para mahasiswa. Tak heran, jika rekan satu bimbinganmu pun jadi beragam.
Bukan hanya yang seangkatan denganmu, bisa jadi ada senior atau bahkan junior sekaligus yang sudah bisa ambil mata kuliah skripsi. Mungkin, kalau saat bimbingan secara pribadi tidak masalah. Namun, ada saatnya dosenmu menggabungkan dengan mahasiswa lain yang juga bimbingannya.
Terlebih, kalau mahasiswa lain justru bisa memahami dengan topik skripsinya. Kamu bisa merasa minder. Apalagi, kalau juniormu lebih paham rasanya langsung malu seketika, deh. Apakah kamu pernah merasakannya?
5. Ada perasaan pesimis untuk lulus sidang
Momen sidang skripsi memang bikin menegangkan. Pasalnya, itu akan jadi penentu apakah kamu bisa lulus atau tidak dari jurusan tempatmu menimba ilmu. Bagi yang paham dengan topik skripsi pun bisa jadi ikut tegang dan deg-degan. Namun, mereka tetap yakin untuk bisa melewatinya karena sudah mempersiapkan diri.
Sementara bagi yang tidak paham dengan topik skripsi, ada perasaan pesimis untuk lulus sidang. Parahnya, ada yang berpikir kalau dirinya tidak bakal seperti itu. Sebab, saat sidang itulah terbongkar kalau mahasiswa tersebut tidak memahami isi skripsinya. Banyak faktor, seperti tidak bisa menjawab pertanyaan saat sesi tanya jawab, tampilan presentasi yang seadanya, dan mendadak blank saat sedang presentasi.
Tidak ada kata terlambat untuk kamu terus berusaha agar bisa memahami isi skripsimu. Masih ada waktu, asalkan kamu tak menyerah begitu saja dan pesimis pada keadaan. Semangat!
Baca Juga: 7 Cara Terbaik Back Up Data, Cocok untuk Pejuang Skripsi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.