TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Jenis-Jenis Wajib, Harus Tahu! 

Ada beragam jenis kewajiban

ilustrasi management waktu (pexels.com/JÉSHOOTS)

Masyarakat umum tentu sudah cukup paham dan bisa membedakan apa yang dimaksud dengan hal yang sifatnya wajib atau harus. Demikian juga jika hal ini dilihat dari segi menjalankan kewajiban utama seseorang, artinya hal tersebut bersifat mutlak dan tidak dapat dihindarkan sama sekali.

Sayangnya, ada cukup banyak orang yang masih sering abai dengan kata yang satu ini dan merasa bingung dengan sejauh mana kewajiban harus dilakukan dalam suatu hal tertentu. Maka dari itu, simak artikel penjelasan mengenai jenis-jenis wajib ini, ya!

1. Wajib secara mutlak

ilustrasi hak dan kewajiban harus seimbang (pexels.com/Alena Darmel)

Dari unsur kata mutlak, tentu saja artinya bahwa ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh seseorang. Sehingga, jika berhubungan dengan kondisi wajib yang mutlak, mau tidak mau harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dalam hal melaksanakan kewajiban yang bersifat mutlak dari seorang individu, tentunya hal ini harus dilakukan tanpa mempengaruhi orang lain. Sehingga tidak ada hak orang lain yang dilanggar karena hal tersebut.

2. Wajib secara publik

Menaati protokol kesehatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Berbicara tentang kondisi wajib secara publik, artinya dalam melaksanakan hal kewajiban tersebut, terkait dengan hal-hal yang menyangkut publik dan orang banyak. Salah satu contoh yang mudah dipahami yaitu menjalankan kewajiban untuk menuruti peraturan dan perundangan yang berlaku di masyarakat setempat.

Dengan demikian, melaksanakan kewajiban secara publik ini akan menyangkut banyak orang. Jika tidak dilakukan, maka efeknya juga bisa mengakibatkan dampak pada orang lain yang ada di sekitar.

Baca Juga: Pemberi Gadai: Pengertian, Hak dan Kewajiban

3. Kewajiban positif

Ilustrasi kewajiban (pexels.com/fauxels)

Kewajiban positif tentu saja sebuah bentuk kewajiban yang sifatnya positif dan baik untuk membangun banyak orang. Kebaikan yang ditimbulkan dapat berimbas untuk diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

Kewajiban yang bersifat positif artinya seseorang harus mau melakukan hal-hal yang sifatnya diharuskan di lingkungan tersebut. Misalnya peraturan tata tertib di sekolah atau di dalam perusahaan.

4. Kewajiban negatif

ilustrasi laki-laki dan perempuan saling menggenggam tangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Adapun kewajiban negatif lebih mengarah pada hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seseorang. Sehingga, dalam hal ini mengacu pada tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh orang tersebut supaya tidak merugikan orang lain.

Hal yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kewajiban negatif ini tentu umumnya juga akan mengacu pada undang-undang dan peraturan yang berlaku. Di mana hal-hal yang dilarang sebaiknya tidak dipaksakan untuk dilakukan oleh orang yang bersangkutan.

5. Kewajiban moral

Ilustrasi menonolong (Pexels.com/Sarwer e Kainat Welfare)

Apabila berbicara mengenai kewajiban moral dalam diri seseorang maka, hal ini menyangkut pada tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh orang tersebut. Nantinya, perilaku ini wajib mengikuti tanggung jawab moral yang ada.

Misalnya dalam melakukan tindakan di depan banyak orang, tentu kamu perlu memikirkan seperti apa moral yang baik dan tepat dilakukan. Contohnya adalah menghormati orang tua, guru, hingga membantu orang lain. 

6. Kewajiban umum

ilustrasi kerja bakti (Pexels.com/ Rodnae Production)

Kewajiban umum ini mengacu pada kewajiban yang harus dilakukan oleh banyak orang dalam lingkungan. Tentunya kewajiban tersebut dilakukan secara bersama-sama untuk meraih tujuan yang sama.

Salah satu contoh yang paling mudah pada tindakan ini antara lain melaksanakan kewajiban membersihkan lingkungan di sekitar. Di mana hal ini dilakukan bukan hanya seorang diri, namun seluruh orang yang berada di lingkungan tersebut memiliki kewajiban yang sama beratnya.

7. Kewajiban khusus

instagram.com/goldenbaoxiu

Kewajiban khusus merupakan tindakan yang wajib dilakukan secara khusus hanya bagi orang tertentu saja. Sehingga, orang lain di sekitarnya tidak perlu melakukannya.

Umumnya, jika menyangkut kewajiban khusus, maka ada perjanjian yang telah diutarakan sebelumnya. Sehingga, pihak yang harus melaksanakan kewajiban tersebut merasa sadar sepenuhnya dan tidak ada paksaan apapun.

Baca Juga: 12 Contoh Hak Paten dan Pengertian, Lengkap dengan Jenisnya

Demikian penjelasan dari setiap jenis wajib. Karena merupakan sebuah kewajiban, kamu tentunya harus melakukan hal tersebut, ya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya