TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Tarian Daerah Indonesia, Lengkap dengan Asalnya

Makin bangga jadi anak bangsa!

ilustrasi tari topeng (commons.wikimedia.org/Sudanto Ponco Sularso)

Tarian daerah merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus kita lestarikan keberadaannya. Pasalnya, salah satu warisan budaya tersebut merupakan cerminan dari betapa indahnya keberagaman budaya di Indonesia.

Selain itu, tari tradisional yang menonjolkan ciri khas daerahnya masing-masing juga dapat dijadikan identitas dari daerah itu sendiri. Nah, buat kamu yang ingin mengenal salah satu warisan budaya tersebut, langsung aja simak 10 tarian daerah di bawah ini!

1. Tari Ronggeng Blantek, Betawi

Tarian daerah asal Betawi tersebut terkenal dengan gerakan tarinya yang memiliki tempo cepat. Tari Ronggeng Blantek biasanya diperagakan oleh penari perempuan dengan pakaian yang berwarna cerah, seperti merah, kuning, hijau dan warna cerah lainnya.

Tari Ronggeng Blantek seringkali ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu undangan atau pembukaan dalam acara besar. Uniknya lagi, Tari Ronggeng Blantek masih menggunakan alat-alat musik tradisional, seperti terompet, trombone, gendang, dan lain-lainnya sebagai pengiring.

2. Tari Turuk Langgai, Mentawai

Tari Turuk Langgai merupakan tari tradisional yang gerakannya terinspirasi dari gerakan-gerakan hewan di alam liar, seperti burung, ayam hutan, ular, hingga monyet. Tari tradisional khas Sumatera Barat tersebut biasanya diiringi dengan alat musik tradisional khas Mentawai, yakni uliat dan gendang gajeuma.

Uniknya, pakaian penari dari Turuk Langgai tersebut hanya terdiri dari kain penutup kemaluan serta ikat kepala yang terbuat dari daun atau rumput. Tarian tersebut biasanya ditampilka saat terdapat upacara ritual penobatan.

Baca Juga: 7 Tarian Jawa Timur dengan Ciri Khas yang Menggambarkan Daerah Asalnya

3. Tari Topeng, Cirebon

Tari Topeng khas Cirebon ini ternyata memiliki peran penting dalam persebaran agama Islam di Cirebon. Tari tradisional yang menggunakan properti topeng tersebut ternyata dijadikan media dakwah oleh Sunang Gunung Jati.

Topeng yang dijadikan properti utama tersebut ternyata memiliki nama dan wataknya masing-masing, lho. Salah satu topeng yang terkenal adalah topeng panji sebagai simbol bayi yang masih bersih dari perbuatan dosa.

4. Tari Bedhaya, Yogyakarta

Tari tradisional yang terkenal dengan gerakan anggunnya tersebut merupakan tari yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Dulunya, Tari Bedhaya ini dikhususkan untuk keluarga keraton saja.

Seiring berjalannya waktu, Tari Bedhaya tersebut akhirnya bisa dinikmati oleh orang umum. Tari yang diiringi oleh gamelan Jawa tersebut menceritakan sosok penguasa Ratu Pantai Selatan, yakni Nyi Roro Kidul.

5. Tari Reog, Ponorogo

Masyarakat Jawa Timur pasti sudah tidak asing lagi dengan pertunjukkan Reog Ponorogo. Berbeda dengan tari-tari tradisional yang sering dibawakan oleh perempuan. Tari Reog ini justru ditampilkan oleh beberapa laki-laki.

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dalam tari Reog ini adalah topeng singa yang dipakai oleh setiap penari. Tari tradisional khas Ponorogo tersebut merupakan bentuk sindiran yang ditujukan kepada Ki Ageng Kutu, abdi raja Majapahit yang bersekutu dengan China.

6. Tari Jaipong, Karawang

Tari Jaipong merupakan tari tradisional yang menggabungkan beberapa unsur gerakan, seperti silat, ketuk tilu, dan wayang golek. Oleh karena itu, tidak heran jika tari khas Karawang tersebut tampak lebih modern daripada tari-tari tradisional lainnya.

Tari Jaipong seringnya dibawakan oleh perempuan yang mengenakan kebaya panjang dilengkapi dengan selendang panjang di lehernya. Biasanya tari Jaipong diiringi dengan alat musik tradisional, seperti gong, kecapi, rebab, dan gendang.

7. Tari Gambyong, Solo

Tari Gambyong merupakan tari tradisional yang sudah ada sejak zaman raja-raja Jawa. Sebelum hadir dengan gerakannya yang luwes dan indah seperti sekarang, tari Gambyong dulunya bermula dari tarian rakyat yang kemduian dikembangkan oleh keraton.

Tari tradisional khas Solo tersebut menjadi simbol dari Dewi Sri yang sedang menari. Oleh sebab itu, tari Gambyong sering ditampilkan untuk ritual panen agar mendapatkan hasil panen yang melimpah.

8. Tari Piring, Minangkabau

Sesuai dengan namanya, tari Piring merupakan tari tradisional khas Minangkabau yang menggunakan piring sebagai properti saat menari. Tari tradisional tersebut biasanya diiringi oleh alat musik tradisional, seperti Bonang dan Saluang.

Tari Piring sering ditampilkan dengan formasi tiga sampai lima orang penari yang mengenakan pakaian daerah khas Minangkabau dengan dilengkapo hiasan kepala serta gelang lonceng di pergelangan kaki. Gerakan tari piring merupakan perwujudan dari bentuk syukur masyarakat Minangkabau atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.

Baca Juga: 5 Jenis Tari Legong, Seni Tari Bali dengan Gerakan Indah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya