TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beda dari Beasiswa Lain, Djarum Beasiswa Plus Berikan Training Ini

Hard skill aja nggak cukup

IDN Times/Anindya Roswita

Surabaya, IDN Times - Menurut Kementerian PPN/BAPPENAS, Indonesia akan mencapai bonus demografi di mana penduduk usia produktif mencapai 70% pada tahun 2030 hingga 2045. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Indonesia perlu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjadi negara maju.

Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bonus demografi, anak muda perlu membekali diri dengan future skills yang dapat meningkatkan kemampuan leadership saat memasuki era industri 4.0. Nah, future skill juga terdiri dari soft skill lho. Apa saja ya soft skill yang kita butuhkan? Simak ulasannya berikut ini!

1. Anak muda juga perlu membekali diri dengan future skill

IDN Times/Anindya Roswita

Djarum Beasiswa Plus berkomitmen untuk membekali para Beswan Djarum dalam persiapkan future skill. Galuh Paskamagma selaku Program Associate Djarum Foundation mengungkapkan bahwa future skill ini terdiri dari foundation literacies, competencies, dan character qualities. Para Beswan Djarum dibekali materi di bidang kompetensi yang berisi tentang critical thinking atau problem solving, creativity, communication dan collaboration.

Tentunya ini tidak lepas dari jiwa leadership yang kuat, dan mereka harus fasih dalam membuat visi, mengkomunikasikan visi yang ingin dicapai bersama, serta memotivasi dan menginspirasi orang-orang yang ada di sekitarnya.

2. Menanamkan jiwa leader yang memiliki grit

IDN Times/Anindya Roswita

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana caranya untuk menjadi seorang pemimpin? Jawabannya adalah memiliki dua komponen ini saat membuat visi, yaitu core value (sifatnya tetap sebagai pedoman hidup berdampingan core purpose) dan juga visionary goal (untuk mencapai tujuan). Kemampuan seorang pemimpin untuk tetap berpegang teguh dengan apa yang ingin dicapainya dan dinamakan grit. Dengan konsep ini, seseorang bisa mencapai kesuksesannya jika menambahkan usaha pada bakat ataupun kemampuan yang dimilikinya. Sudahkah kamu memiliki grit?

3. Bukan sekadar writing skill, anak muda juga perlu menguasai critical writing

IDN Times/Anindya Roswita

Dalam mengolah informasi, diperlukan kemampuan untuk berpikir kritis atau critical thinking dalam menyaring informasi. Critical writing penting untuk dikuasai oleh para calon pemimpin sebab anak muda jadi terbiasa berpikir kritis baik dalam menyikapi suatu permasalahan maupun saat memimpin. Menurut Margareta Astaman (penulis) mengungkapkan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni audiens yang disasar oleh tulisan yang kita buat, mega-argumen atau opini tertentu yang ingin disampaikan, dan terakhir adalah balancing point (poin-poin penyeimbang).

4. Menguasai public speaking secara efektif

IDN Times/Anindya Roswita

Gagasan juga dapat disampaikan secara verbal, maka materi komunikasi yang efektif pun penting bagi mereka. Riko Anggara, seorang jurnalis sekaligus eksekutif produser, berkesempatan memberikan ilmu terkait komunikasi yang efektif ini.

“Saat kita berbicara dengan seseorang ada tiga hal yang diperhatikan, yaitu visual, vokal dan verbal,” ucap Riko yang mengambil kesimpulan dari Mehrabian theory. Konten yang dibicarakan memang menjadi poin pertama yang harus diperhatikan saat akan berbicara di depan umum, dan ini bukan hanya tentang konten tetapi tentang bagaimana mengemasnya. Jadi secara garis besar, faktor visual dan vokal juga sangat mempengaruhi kekuatan seseorang saat berbicara. 

5. Menjadi orang yang memotivasi dan menginspirasi anggota timnya

IDN Times/Anindya Roswita

Kepemimpinan atau leadership merupakan sesuatu yang diasah secara terus-menerus. Tidak heran jika perlu ada usaha yang "full-tilt” alias habis-habisan untuk mencapainya. Begitulah kata James Gwee saat membuka sesi “Motivating and Inspiring Others”. James juga mengajak para Beswan Djarum untuk melakukan tes kepribadian.

Di sesi ini mereka diajak untuk mengerti cara berkomunikasi kepada satu sama lain, sejalan dengan salah satu hal yang dibutuhkan pada future skill di industri 4.0. Mulai dari kompetensi di mana komunikasi dan kolaborasi menjadi modal utama untuk mencapai tujuan bersama, sampai pada karakter seseorang. Harapannya seorang leader dapat memotivasi dan menginspirasi banyak -orang di sekitarnya dengan cara yang tepat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya