TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Tips Membuat Konsep Eco-Friendly di Pernikahan

Wujudkan pernikahan yang sustainable

ilustrasi pengantin (unsplash.com/brookecagle)

Pernikahan menjadi momen sakral bagi pasangan yang akan melepas masa lajang. Berbagai persiapan dan perlengkapan pernikahan akan membutuhkan banyak elemen dan barang. Tak jarang ketika resepsi pernikahan selesai, banyak barang yang akan terbuang dan menjadi sampah.

Tren sustainable wedding bisa menjadi solusi bagi kamu yang mau menikah dengan tujuan mengurangi emisi karbon dan sampah. Berikut ini ada beberapa tips membuat konsep eco-friendly di pernikahan yang bisa kamu rencanakan.

Sumber rujukan;

https://www.brides.com/story/earth-day-eco-friendly-wedding-ideas

https://onefabday.com/sustainable-wedding/

https://junebugweddings.com/wedding-blog/20-small-changes-sustainable-wedding/

1. Venue outdoor

ilustrasi resepsi pernikahan (pexels.com/serjosoza)

Untuk mewujudkan sustainable wedding, kamu bisa menggunakan konsep venue outdoor. Area terbuka seperti taman atau pinggir laut mempunyai kesan natural dan santai. Ini akan memberikan kesan pernikahan yang bernuansa akraban dan santai. Konsep outdoor akan sangat mengurangi penggunaan pencahayaan dan energi listrik yang dilakukan di dalam gedung.

Konsep outdoor tidak memerlukan banyak pernak-pernik dekorasi untuk ditampilkan. Pemandangan alam sudah menjadi background dan tema pernikahan. Selain itu, kamu bisa menekan pengeluaran untuk dekorasi pernikahanmu. Lokasi outdoor juga akan memberi kenangan pernikahan yang indah.

2. Undangan digital dengan sistem RSVP

ilustrasi undangan pernikahan (unsplash.com/zetong)

Era digital membuat semua urusan semakin mudah dan praktis. Dengan adanya undangan digital, maka undangan akan lebih cepat tersampaikan pada tamu undangan. Kamu tidak membutuhkan pengantar surat untuk menyebarkan undangan satu per satu ke masing-masing temanmu. 

Undangan digital juga menghemat budget cetak dan ongkos kirim sehingga kamu tidak memerlukan lagi berlembar-lembar kertas. Selain itu, mencantumkan peta digital juga dapat memberikan informasi lokasi peta yang akurat dan meminimalisir tamu undangan tersesat.

3. Sistem RSVP dan jenis katering

ilustrasi prasmanan (pexels.com/thiagopatrevita)

Dari sistem RSVP atau répondez s’il vous plait, kamu bisa menentukan berapa banyak jumlah katering makanan yang disediakan. Jika kamu menggunakan katering jenis plated dinner, sistem RSVP sangat membantu mengurangi jumlah piring yang akan kamu sajikan nanti.

Katering prasmanan bisa jadi cara untuk mengurangi jumlah pramu saji yang bekerja. Harga catering prasmanan juga lebih terjangkau, sehingga kamu dapat menghemat biaya pernikahan. Selain itu, menu makanan pada prasmanan juga lebih bervarisi.

Dengan sistem prasmanan, para tamu undangan bisa bebas memilih menu makanan sesuai dengan porsi yang mereka inginkan. Para tamu undangan biasanya cenderung menghabiskan makanan yang mereka ambil sendiri. Dengan begitu, kamu sudah mengurangi sampah makanan atau food loss di hari pernikahanmu. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Suvenir Eco-friendly untuk Pernikahan, Ada Tanaman!

4. Gaun pengantin ramah lingkungan

ilustrasi gaun pengantin lokal (pexels.com/i-gede-karsa)

Konsep vegan fashion kini sudah mulai populer, tak terkecuali pada gaun pengantin. Sudah mulai ada beberapa vendor busana pengantin yang membuat gaun pengantin ramah lingkungan.

Kamu bisa memulainya dengan memilih kain berserat alami untuk dijadikan gaun pernikahanmu. Hindari kain dengan serat seperti poliester karena mengandung mikroplastik yang tidak dapat didaur ulang. Kamu juga bisa mengganti pernak pernik tempelan gaun yang berasal dari plastik dengan aksen bordir. 

5. Suvenir ramah lingkungan

ilustrasi tanman kaktus (pexels.com/cup-of-couple)

Suvenir adalah bentuk apresiasi kepada tamu undangan karena telah hadir pada acara pernikahanmu yang sakral. Pilihlah suvenir yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang dengan mudah. Misalnya barang-barang berbahan kaca atau stainless seperti gelas dan alat makan.

Kamu bisa bekerja sama dengan vendor yang mendukung pelestarian lingkungan. Banyak suvenir bermanfaat yang bisa kamu pilih selain barang yang tidak habis pakai. Misalnya tanaman, sabun organik, teh atau kopi dalam kemasan recycle. Suvenir yang ramah lingkungan ini bisa memberi kesan positif sekaligus mengedukasi tamu undangan.

6. Menggunakan dekorasi non-artificial

ilustrasi resepsi pernikahan (unsplash.com/mirandanenee)

Jika menikah di dalam gedung maupun di luar gedung, usahakan untuk tidak menggunakan dekorasi buatan. Dekorasi buatan kebanyakan berbahan dasar plastik yang akan berujung jadi sampah tak terurai.

Daripada memilih tanaman atau bunga artificial, pilih tanaman hidup dan bunga asli untuk menghias dekorasi panggung pernikahanmu. Pilihlah dekorasi dengan tema alam yang terlihat lebih natural. Tambahkan hiasan lain seperti pot gantung, tali rotan, atau keranjang anyaman. Setelah acara resepsi selesai, kamu bisa mendaur ulang barang-barang tersebut atau mendonasikannya pada organisasi pecinta lingkungan.

7. Menghindari pemakaian barang sekali pakai

ilustrasi buket bunga (unsplash.com/photos_by_lanty)

Alat makan seperti sendok plastik, gelas plastik, atau mangkok plastik memang praktis dipakai karena tidak perlu repot untuk mencuci kembali. Namun, alat makan plastik tersebut hanya akan menambah jumlah sampah di hari pernikahanmu.

Sediakan alat makan yang reusable seperti gelas kaca atau sendok stainless. Kamu juga bisa menyediakan alat makan berbahan kayu atau bambu untuk menambah kesan vintage. Diskusikan dengan vendor penyedia katering untuk tidak menyajikan alat makan sekali pakai.

8. Menyewa perlengkapan pernikahan

ilustrasi pesta pernikahan (unsplash.com/buttinoni)

Menyewa perlengkapan pernikahan adalah cara terbaik untuk meminimalisir sampah dan barang yang terbuang. Contohnya pada outfit pernikahan yang hanya digunakan dalam hitungan jam.

Tak hanya itu, menyewa dekorasi, set makan, hingga gaun pengantin juga bisa mengurangi biaya operasional pernikahan. Kamu harus lebih cermat memilih vendor yang mendukung konsep ramah lingkungan.

Baca Juga: 11 Cara Mudah Liburan Ramah Lingkungan, Jadi Eco-Friendly Traveler

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya