TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Membuat Draf Artikel dengan Four-Draft Method, Penulis Harus Tahu! 

Buat tulisan lebih matang dengan membuat metode draf ini!

ilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Pembuatan draf tulisan sering dianggap sebagai salah satu tahapan yang penting dalam proses menulis. Draf dianggap bisa membuat tulisan menjadi semakin matang. Selain itu, beberapa penulis kerap beralih pada penulisan draf saat sedang menghadapi writer’s block.

Setiap penulis punya cara membuat drafnya masing-masing. Kalau kamu masih bereksperimen dengan berbagai cara menulis draf, kamu bisa mencoba metode four-draft buatan Amruta Ranade. Yuk, simak langkah-langkah apa saja yang ada dalam four-draft method ini!

1. Throwaway draft

ilustrasi seseorang melakukan pencatatan (pexels.com/cottonbro)

Sebagai draf pertama, throwaway draft bersifat paling sederhana. Tujuan dibuatnya draf ini adalah agar kamu bisa mengeluarkan semua pikiran yang kamu punya mengenai topik yang sedang ditulis. Itulah mengapa throwaway draft dianggap bisa sangat membantu dalam menyingkirkan writer’s block. Otakmu akan dipaksa untuk menulis tanpa perlu memikirkan tata bahasa atau estetika penulisan.

Kamu disarankan untuk menulis bebas selama 25 menit. Keluarkan semua pikiranmu tanpa memusingkan kerapian tulisan, tata bahasa, dan gaya menulis. Throwaway draft ini juga menjadi tempatmu menuliskan semua hasil riset yang sudah didapat. Hal terpenting yang perlu diingat dalam langkah ini adalah draf ini tidak akan dibaca oleh siapapun kecuali dirimu sendiri.

Baca Juga: 3 Tips Menulis Artikel yang Menarik untuk Dibaca, View Melesat Naik!

2. Rough draft

ilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/Monstera)

Pada tahap inilah kamu mulai memikirkan target pembaca. Cobalah bayangkan mereka yang akan membaca tulisan ini. Berapa umur mereka? Apa tujuan orang-orang membaca artikel ini? Apakah ada gender tertentu yang menjadi targetmu? Selain itu, pikirkan juga mengenai guideline menulis apabila ada. Pikirkan juga mengenai bentuk tulisan; apakah akan menjadi listicles, esai bebas, atau lainnya.

Setelah semua pertanyaan tersebut terjawab, buatlah kerangka sesuai jawaban-jawaban tersebut. Lalu barulah kamu bisa memasukkan informasi yang sudah dituliskan dalam throwaway draft. Sesuaikan informasi yang dibutuhkan dengan kerangka yang telah dibuat. Jangan membuat tulisan yang terlalu panjang ataupun terlalu pendek.

3. Review draft

ilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Sekarang kamu bisa masuk proses penyuntingan. Kamu dapat melakukan suntingan sendiri menggunakan beberapa alat bantu seperti Grammarly untuk tulisan berbahasa Inggris. Kamu juga dapat mengirim tulisan ke editor ataupun teman untuk mendapat peer review.

Dalam menyunting di tahap ini, jangan lupa untuk memikirkan kembali pertimbangan-pertimbangan yang sudah kamu buat pada draf kedua. Baca ulang tulisanmu dan pastikan bahwa gaya menulismu sudah sesuai dengan target pembaca. Lihat juga apakah tulisanmu sudah sesuai dengan aturan-aturan yang tertera dalam guideline. Terakhir, tentunya jangan lupa untuk mengecek apakah inti dari topik yang ingin kamu sampaikan sudah tertulis jelas di dalam artikel.

Baca Juga: 7 Tips Menulis Panjang Fiksi dan Nonfiksi, Pilihan Bacaan Berpengaruh

Verified Writer

Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya