Kisah Inspiratif Hanif dalam Menjaga Tanaman Buah Kalimantan

Hanif pernah mengalami kejadian pahit saat menelusuri hutan

Wilayah Kalimantan didominasi oleh hutan tropis yang sangat luas. Di dalam hutan tersebut terdapat ribuan spesies tanaman yang dapat menghasilkan berbagai macam buah endemik khas Kalimantan dengan bentuk yang beranekaragam. Akan tetapi, kurangnya kesadaran masyarakat setempat dalam membudidayakan buah-buah lokal membuat keberadaannya saat ini sangat sulit ditemukan.

Mohamad Hanif Wicaksono merupakan sosok inspiratif yang sangat peduli akan tanaman buah khas Kalimantan. Berkat kontribusinya melalui tenaga dan pikiran, Hanif berhasil membudidayakan buah endemik lokal dan sukses meraih penghargaan Satu Indonesia Awards yang diberikan oleh Astra Indonesia. Lalu, bagaimanakah perjuangan Hanif? Simak ceritanya!

1. Tidak sengaja tertarik dengan buah-buah khas Kalimantan

Kisah Inspiratif Hanif dalam Menjaga Tanaman Buah KalimantanMahrawin merupakan salah satu spesies buah durian dengan ukuran yang lebih kecil (instagram.com/tunasmeratus)

Mohamad Hanif Wicaksono merupakan warga Blitar, Jawa Timur. Setelah lulus sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang, ia sempat mengajar di sebuah SMP di Batu, Malang. Akan tetapi, Hanif memutuskan untuk pindah ke kampung halaman istirnya di kebupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Ketertarikan Hanif terhadap buah-buah khas Kalimantan bermula saat ia berkeliling desa dan menemukan banyak sekali buah-buah lokal dengan bentuk unik. Namun, ketika Hanif menanyakan informasi detail seputar buah tersebut kepada penduduk setempat, mereka terlihat sedikit kebingungan. Dengan didorong rasa ingin tahu yang tinggi, Hanif berniat untuk mencari dan mendokumentasikan buah-buah endemik Kalimantan.

2. Perjalanan melelahkan Hanif dalam mengumpulkan bibit tanaman

Kisah Inspiratif Hanif dalam Menjaga Tanaman Buah KalimantanHanif sedang menjelahi hutan di Kalimantan (instagram.com/tunasmeratus)

Upaya Mohamad Hanif Wicaksono dalam mendokumentasikan serta membudidayakan buah lokal tidaklah berjalan dengan mudah. Ia harus masuk keluar hutan selama 6 tahun untuk mengumpulkan berbagai macam buah. Ditambah lagi Hanif mengeluarkan dana pribadi untuk membiayai setiap perjalanannya.

Di samping itu, Hanif juga pernah mengalami pengalaman pahit seperti tersesat di dalam hutan hingga keracunan akibat mencicipi buah yang baru ditemuinya.

Hanif memulai mendokumentasikan dengan cara memotret dan mencatat ciri-ciri khusus yang terdapat pada buah. Aktivitas tersebut memberikan rasa kesenangan tersendiri bagi dirinya karena dapat menemukan hal-hal unik. Beberapa buah yang menarik perhatian Hanif di antaranya cilintan, mahrawin, dan kacai.

Baca Juga: 10 Buah yang Tidak Boleh Disimpan dalam Kulkas, Cepat Busuk!

3. Hanif tidak segan bertanya ke banyak pakar dan ahli dalam membudidayakan tanaman buah khas Kalimantan

dm-player
Kisah Inspiratif Hanif dalam Menjaga Tanaman Buah KalimantanHanif sedang memperlihatkan salah satu buku karyanya (instagram.com/tunasmeratus)

Setelah usahanya menjelajahi hutan di hampir seluruh wilayah di Kalimantan selama bertahun-tahun, Hanif berhasil mengumpulkan sebanyak 160 jenis bibit tanaman buah. Proses selanjutnya, Hanif mulai mengidentifikasinya buah-buah tersebut. Walaupun tidak memiliki pengetahuan cukup, ia belajar secara otodidak dengan membaca buku-buku seputar tanaman hingga melihat sumber-sumber di internet.

Bahkan, Hanif bertanya langsung kepada pakar biologi dan ahli taksonomi. Beberapa metode pun digunakan untuk menumbuhkan tanaman termasuk mencangkok. Ia pun memulai menulis buku hasil dokumentasi dan penelitiannya dengan harapan ingin berbagi pengetahuan yang telah didapatkannya kepada masyarakat luas.

4. Hanif mengajak warga desa untuk berpartisipasi

Kisah Inspiratif Hanif dalam Menjaga Tanaman Buah KalimantanProses budidaya tanaman buah lokal Tunas Meratus (instagram.com/tunasmeratus)

Tidak hanya sampai di situ, Mohamad Hanif Wicaksono membuat gagasan untuk mendirikan Tunas Meratus. Sedangkan misi utama Tunas Meratus ialah membudidayakan tanaman buah lokal yang telah langka. Hanif pun membagikan bibit tanaman kepada warga agar turut serta dalam menjaga, melestarikan serta melindungi tanaman buah lokal.

Namun, hal yang pertama kali harus dilakukan oleh Hanif adalah mengedukasi warga setempat. Hanif mengatakan kepada masyarakat bahwa hutan yang ada di sekitar desa mereka menyimpan banyak sekali buah-buah lokal. Jika dibudidayakan dengan baik maka akan mendapatkan dampak positif di sektor ekonomi dan lingkungan. 

Selain itu, Hanif juga mengajak masyarakat supaya menentang kegiatan penambangan dan pembalakan liar yang akhir-akhir ini sering terjadi. Hal tersebut tentunya sangat merusak kelestarian hutan dan plasma nuftah.

5. Perjuangan Hanif sekarang telah banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak

Kisah Inspiratif Hanif dalam Menjaga Tanaman Buah KalimantanBudidaya Tunas Meratus dikunjungi pejabat setempat (instagram.com/tunasmeratus)

Meskipun memiliki halaman rumah yang tidak terlalu luas namun Hanif berhasil menanam ratusan tanaman buah lokal khas Kalimantan. Saat berkeliling di area Tunas Meratus maka pengunjung bisa menemukan 9 spesies durian, 20 spesies mangga dan masih banyak lagi. Buah-buah tersebut pun dapat dijualnya ke berbagai pihak untuk dikonsumsi langsung atau dijadikan sebagai bahan untuk memproduksi kosmetik atau obat-obatan.

Usaha keras tidak pernah mengkhianati hasil, mungkin kalimat itulah yang pantas diberikan pada Mohamad Hanif Wicaksono. Pada tanggal 27 Oktober 2018, Hanif memperoleh penghargaan Semangat Astra Terpadu (Satu) Indonesia Award. Pencapaian tersebut membuktikan kontribusi besar yang telah dilakukan Hanif terhadap lingkungan.

Indonesia memang membutuhkan lebih banyak lagi sosok yang peduli dan kreatif seperti Mohamad Hanif Wicaksono dalam menjaga keanekaragaman flora. Kalau bukan kita yang menjaganya, siapa lagi?

Baca Juga: 7 Fakta Unik Bekantan, Hewan Endemik Kalimantan

IDTM Photo Verified Writer IDTM

Hidup itu mudah, jangan dipersulit

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya