TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Idiom Bahasa Indonesia yang Bisa Mewakili Perasaanmu

Siapa nih yang lagi berbunga-bunga?

ilustrasi orang bahagia (unsplash.com/MI PHAM)

Pernah mendengar ungkapan “meja hijau”? Ya, meja hijau merupakan idiom yang memiliki makna pengadilan. Bukan berarti meja yang berwarna hijau, ya. Idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya, dalam arti maknanya menyimpang dari makna harfiahnya.

Dalam bahasa Indonesia, ada banyak sekali idiom yang dapat kita gunakan dalam berkomunikasi. Penggunaan idiom dapat membuat kalimat menjadi menarik loh. Ada juga idiom yang bisa mewakili kondisi maupun perasaan kamu. Penasaran apa saja? Yuk, simak penjelasan berikut!

1. Naik pitam

ilustrasi orang marah (unsplash.com/engin akyurt)

Kamu pernah merasa tidak senang dan gusar? Misalnya karena mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya atau karena menghadapi situasi yang tidak mengenakkan. Jika kamu mengalami perasaan demikian, maka idiom “naik pitam” bisa mewakili apa yang kamu rasakan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, idiom “naik pitam” memiliki dua makna. Makna pertama yaitu (menjadi) marah sekali (panas hati). Sementara makna kedua yaitu menjadi pusing atau menjadi pening. Contoh penggunaan idiom ini, yaitu: Gina langsung naik pitam setelah mengetahui motor miliknya dicuri.

2. Berbunga-bunga

ilustrasi orang bahagia (unsplash.com/MI PHAM)

Idiom ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Siapa sih yang tidak tahu bunga? Bagian tumbuhan yang umumnya memiliki warna yang cantik dan bau yang harum. Ternyata makna idiom “berbunga-bunga” tidak lepas dari bentuk bunga (makna harfiah) yang indah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, idiom “berbunga-bunga” berarti bangga atau berbahagia. Contoh penggunaan idiom ini, yaitu: Anak kecil itu berbunga-bunga setelah menerima hadiah ulang tahun dari orang tuanya. Siapa nih yang lagi berbunga-bunga?

Baca Juga: 10 Idiom Bahasa Inggris ini Bikin Gaya Bicaramu Semakin Kece

3. Gelap mata

ilustrasi anak kecil bertengkar (unsplash.com/yang miao)

Siapa nih yang pernah gelap mata? Idiom "gelap mata" sebenarnya merujuk pada makna yang sama seperti idiom "naik pitam". Namun, ada perbedaan intensitas di antara keduanya. Jika naik pitam berarti marah, maka gelap mata berarti sangat marah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, idiom “gelap mata” memiliki makna sangat marah sehingga menjadi lupa dan mengamuk. Contoh penggunaan idiom ini, yaitu: Hani gelap mata karena boneka miliknya direbut oleh Bani. Jadi, meskipun maknanya hampir sama, idiom gelap mata dan naik pitam menggambarkan kondisi yang berbeda ya.

4. Kebakaran jenggot atau janggut

ilustrasi orang panik (unsplash.com/Rendy Novantino)

Apa yang kamu rasakan ketika lupa tidak menyimpan file yang sudah kamu susun berjam-jam? Jika kamu reflek panik, maka idiom ini dapat menggambarkan perasaanmu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, idiom “kebakaran janggut” memiliki arti bingung tidak keruan.

Barangkali idiom “kebakaran janggut” cukup sering kita dengar, ya. Jadi, kita tidak lantas mengartikan “kebakaran janggut” secara harfiah dengan janggut yang terbakar. Contoh penggunaan idiom ini, yaitu: Ibu kebakaran janggut mengetahui dompetnya hilang.

5. Lempar handuk

ilustrasi orang menyerah (unsplash.com/Jackson Simmer)

Lempar handuk yang dimaksud di sini bukan berarti melempar sebuah handuk, ya. Makna idiom “lempar handuk” sebenarnya sama dengan makna idiom “angkat tangan”. Sudah tahu kan apa maknanya? Ya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, lempar handuk berarti menyerah.

Idiom “lempar handuk” memang jarang diketahui dibandingkan dengan idiom “angkat tangan”. Sebab, masyarakat Indonesia lebih condong menggunakan idiom angkat tangan untuk merujuk pada suatu kondisi ketika seseorang pasrah atau mengaku kalah. Contoh penggunaan idiom ini, yaitu: Baiklah, saya lempar handuk saja, memang kamu juaranya.

Baca Juga: 6 Idiom Bahasa Inggris Pakai Kata 'Stone', Apa Saja?

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya