TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Struktur Chat Buat Dosen yang Sopan dan Benar, Ayo Terapin!

Kenalin dirimu dulu, itu hal paling penting!

Pexels.com/Rawpixel

Bagi sebagian orang, menghubungi dosen mungkin adalah hal yang dihindari karena merasa takut mendapat respon buruk. Padahal jika kamu tau struktur chat yang baik kepada dosen, kamu tidak perlu khawatir untuk mendapatkan respon yang tidak baik atau malah hanya dibaca saja.

Nah, jika kamu sudah yakin waktu yang tepat untuk mengirim pesan ke dosenmu, gunakan struktur chat seperti di bawah ini. Yuk, baca artikel selengkapnya di bawah ini.

1. Pertama, ucapkan salam terlebih dahulu. Jangan gunakan kebiasaan chat dengan teman

Pexels.com/Pixabay

Ketika mengirim pesan ke dosen, pertama kalai kamu harus memulainya dengan ucapan salam. Kamu bisa menggunakan salam yang menandakan waktu (pagi/siang/malam) maupun tradisi agama (Assalamualikum, Syalom, dll). Mengombinasikan keduanya juga tidak apa-apa.

Oleh karena itu, jangan pernah memulai chat dengan dosen dengan menggunakan kebiasaan ketika chat dengan temanmu. Misalnya menggunakan huruf "P", kata-kata gaul atau kebiasaan lainnya yang tidak etis.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Skripsimu Dipermudah oleh Sang Dosen Pembimbing

2. Perkenalkan dirimu, mulai dari nama, jurusan/prodi, nim, kelas dan tahun angkatan

Pexels.com/Rawpixel

Agar pesanmu tidak dianggap sebagai spam atau hanya dibaca saja, selanjutnya perkenalkan identitas dirimu seperlunya saja. Misalnya, nama, jurusan/prodi, nim, kelas dan tahun angkatan saja. Informasi seperti ini tergolong cukup untuk bisa membuat dosen mengenali siapa pengirim chat tersebut.

3. Sampaikan keperluanmu secara jelas dengan bahasa formal dan tidak disingkat

Pexels.com/Rawpixel

Sampaikan keperluanmu menggunakan bahasa formal dengan jelas dan tidak menggunakan singkatan. Hal ini bertujuan supaya dosen yang kamu kirimi pesan dapat membaca dan memahami apa yang ingin kamu sampaikan.

4. Hindari pemakaian emoticon, yang kamu chat adalah dosen bukan temanmu

Pexels.com/Pixabay

Jangan menggunakan emotikon karena terkesan kekanak-kanakan untuk orang yang berbeda jauh usianya dengan dirimu. Selain itu, terkadang menggunakan emoticon dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda dari dosen.

Baca Juga: Pakai Etika, Ini 5 Cara Biar Pesanmu Lekas Dibalas Narasumber

Verified Writer

Irvin Pabane

Part of @pk189 LPDP RI || Soli Deo Gloria || Belajar Sepanjang Hayat || Baca tulisan lainnya di linktr.ee/irvinpabane

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya