TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Komunikasi yang Efektif dengan Dosen Pembimbing Skripsi

Agar kamu bisa cepat lulus!

Talk to lecture (pexels.com/SHVETS production)

Semester akhir merupakan salah satu fase krusial pada masa perkuliahan. Pada semester ini, mata kuliah yang harus dijalani biasanya akan berkurang. Menyisakan skripsi sebagai raja terakhir yang harus ditaklukkan.

Salah satu yang sering dikeluhkan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi adalah masalah komunikasi dengan dosen pembimbing. Mahasiswa sangat rawan mengalami miscommunication dengan dosen pembimbingnya.

Dalam beberapa kasus, mahasiswa akhirnya jadi enggan menguhungi dan bertanya jika tidak dihubungi atau ditanya lebih dulu oleh dosen pembimbing mereka. Padahal, berkomunikasi dengan dosen pembimbing akan membuatmu lebih nyaman dan memahami skripsimu.

Dilansir Monroe Community Collage, Kelley Merriam seorang student life officer State University of New York mengatakan jika berkomunikasi dengan dosen pembimbing dapat membuatmu terhindar dari putus asa.

"Berkomunikasi dengan instruktur dapat membantumu merasa lebih nyaman dan lebih mengerti arah penelitian yang sedang kamu jalani. Mahasiswa yang berkomunikasi dengan instruktur cenderung jarang merasa putus asa dan mengalami drop out."

Lantas bagaimana caranya agar bisa menjalin komunikasi yang efektif dengan dosen pembimbing? Simak penjelasannya berikut ini, ya!

1. Perhatikan jam kerja dan jadwal dosen pembimbing

Memperhatikan waktu (pexels.com/Gustavo Fring)

Perkuliahan adalah dunia formal yang memiliki jam aktif serta jadwal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, hubungi dosen pembimbingmu pada jam kerja. Hindari menghubungi mereka pada malam hari, karena itu adalah waktu privat mereka.

Kamu juga perlu memperhatikan jadwal dosen pembimbingmu sebelum meminta kesediaan bertemu, baik itu jadwal mengajar maupun rapat. Dengan begitu kamu tidak akan menunggu terlalu lama saat hendak bertemu dosenmu.

Memperhatikan hal-hal di atas juga dapat menjadi bukti bahwa kamu menghormati waktu mereka. Ingat-ingat, ya!

2. Pahami maksud dan pemikiran dosen pembimbing

Coba memahami dosen pembimbing (pexels.com/Kampus Production)

Dosen pembimbingmu tentu memiliki jam terbang dan keilmuan yang tinggi. Mereka akan membantumu dalam mencari referensi teori dan metode yang tepat agar penelitianmu dapat berjalan dengan baik.

Mereka akan berkontribusi banyak dalam memberi saran dan pandangan terkait penelitianmu. Bahkan mungkin tak akan segan untuk memintamu mengganti beberapa hal.

Cobalah untuk mendengarkan dan memahami ke mana arah pemikiran mereka dan apa hasil yang akan diperoleh. Jika kamu rasa bukan itu output yang kamu inginkan, kamu bisa mendiskusikannya kembali dengan dosen pembimbingmu.

Baca Juga: 7 Tips agar Usulan Judul Skripsi Kamu Cepat Diterima Dosen Pembimbing

3. Sampaikan pendapatmu dengan lugas dan jelas

Ilustrasi menyampaikan pendapat (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Dalam proses bimbingan, kita juga perlu menyampaikan bagaimana gagasan kita terkait penelitian yang dijalani. Hal ini karena tentunya kitalah yang paling mengetahui arah dari penelitian skripsi kita, serta target keluaran yang akan dihasilkan.

Dilansir The University of Arizona, Kimberly Sierra Direktur bagian penelitian mengatakan bahwa sebetulnya dosen pembimbing sangat menantikan upaya komunikasi dari mahasiswanya.

"Para pengajar dan pembimbing penelitian sebetulnya juga tertarik untuk mengetahui kehidupan siswa secara positif, ide-ide mereka sehingga dapat memberi perspektif baru dan menantang asumsi mereka."

Tapi perlu diingat intuk menyampaikan pendapat secara sopan, lugas dan jelas. Ini dimaksudkan untuk efisiensi waktu. Kamu bisa mencatat terlebih dahulu pendapatmu sebelum proses bimbingan agar penjelasanmu tidak melebar.

4. Jangan hanya "iya iya" saja, bertanyalah

Bertanya (pexels.com/RODNAE Productions)

Proses bimbingan adalah kesempatan baik bagimu untuk dapat menyempurnakan skripsimu. Alih-alih terus berkata "iya" atau baik Pak/Bu", kamu bisa bertanya lebih dalam tentang hal-hal yang belum kamu pahami.

Hal ini dimaksudkan agar kamu bisa memastikan apakah yang kamu tangkap sudah sesuai atau belum. Dengan bertanya, kamu dan dosen pembimbingmu akan terhindar dari kesalahpahaman. Jangan sampai, setelah bimbingan kamu malah merasa semakin bingung dengan penelitianmu, ya!

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Dosen Pembimbing Killer, Tidak Perlu Takut!

Verified Writer

Kintan Ayu Sevila

Sejenis lumba-lumba

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya