TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Kuliah Arsitektur? 5 Biaya Ekstra Ini Perlu Disiapkan

Perbedaan kuliah arsitek dengan yang lainnya

unsplash.com/Daniel McCullough

Hayo, yang baru lulus SMA sudah punya gambaran belum kira-kira, kalau dapat kesempatan berkuliah mau ambil jurusan apa? Kalau kalian terpikir untuk mengambil arsitektur, pas banget nih untuk membaca artikel ini. Bagi yang gak minat namun kepo, bisa juga jadi bahan informasi tambahan.

Nah, selain biaya SKS atau biaya kuliah per-semester jika kalian kuliah di universitas negeri, maka ada biaya di luar semesteran yang harus kalian siapkan demi mendapat gelar S.Ars. Apa saja? Yuk, kita bahas.

1. Biaya laptop yang jadi jantung kehidupan perkuliahan

Dok.Pribadi/Laurensius Aldiron

Lho, bukannya emang setiap mahasiswa kuliah sekarang sudah punya laptop? Iya benar, namun di arsitektur, laptop yang harus dimiliki rata - rata harganya lebih mahal dibanding laptop yang hanya untuk bikin PPT atau nulis. 

Karena aplikasi gambar di arsitektur seperti Autocad, Sketch Up, dan Lumion bukan aplikasi dengan ukuran yang rendah, maka spesifikasi laptop juga harus disesuaikan lah. Minimal core i5 dan RAM 4GB. Itu sudah paling minimal ya untuk mengoperasikan aplikasi gambar di arsitektur.

Baca Juga: 9 Profil Singkat Arsitek Tanah Air yang Punya Karya Menakjubkan

2. Alat gambar untuk mata kuliah yang wajib hand drawing

instagram.com/laurensius_dron

Di awal semester, kalian tentu gak langsung diperbolehkan gambar dengan bantuan aplikasi. Namun, hand drawing skill juga diasah di permulaan kuliah. Jadi, kalian harus siap beli pensil, drawing pen aneka ukuran, pensil warna, fine colour atau copic, dan cat air. 

Berita buruknya adalah beberapa komponen itu memiliki harga yang cukup mahal per-bijinya, makanya kalian harus pintar - pintar untuk menabung dan membeli perlahan jika gak mampu membeli semuanya.

3. Pembuatan maket blok plan, konstruksi, dan maket presentasi

Dok.Pribadi/Laurensius Aldiron

Maket juga menjadi makanan tiap semester bagi anak arsitektur. Maket terdiri dari maket blok plan, maket studi, maket konstruksi dan juga maket presentasi final seperti yang kalian sering lihat di mall-mall jika ada pemeran perumahan atau bangunan.

Sebenarnya mahal murahnya suatu maket tergantung kreativitas masing - masing. Jika pandai mengolah kertas pasti jadinya tetap sama seperti dari kayu atau bahan jadi yang pasti lebih mahal. Tapi, tetap harus kalian sediakan dana untuk maket, ya!

4. Biaya print gambar di kertas A2, A1, dan A0

Dok.Pribadi/Laurensius Aldiron

Di arsitektur kalian nanti akan kurang familiar dengan kertas ukuran A4. Karena paling kecil kertas gambar berukuran A3. Nah, setiap semester saat akan UTS atau UAS, maka kalian harus siapkan dana untuk nge-print gambar kerja kalian, yang ukurannya bisa A2, A1 bahkan A0. 

Kalau A4 atau A3 sih masih bisa pakai printer rumahan. Namun, kalau udah A2 gak mungkin kan kalian beli printernya yang skalanya buat percetakan? Maka itu, dana buat nge-print ini akan cukup menguras dompet. 

Baca Juga: 5 Prospek Kerja Beserta Gajinya yang Bisa Ditekuni Lulusan Arsitektur

Verified Writer

Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya