TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Perlu Ayah Katakan pada Putranya agar Menghargai Perempuan

Pria sejati itu melindungi, bukan menyakiti

ilustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Victoria Borodinova)

Peran ayah sangatlah penting untuk menjadi panutan bagi anak laki-laki. Terlebih dalam hal bersikap kepada perempuan. Perkataan dan contoh tindakan ayah terhadap ibunya akan sangat diperhatikan oleh anak.

Maka dari itu, jangan bersikap masa bodoh terhadap pembentukan karakter anak dan cara pandangnya mengenai lawan jenis. Alih-alih terlalu membanggakan anak laki-laki dibanding anak perempuan, seorang ayah perlu sering-sering mengatakan lima hal ini agar seorang anak laki-laki belajar untuk menghargai perempuan sejak dini.

1. "Gunakan kekuatan ototmu untuk melindungi, bukan menyakiti"

ilustrasi adu kekuatan (pexels.com/Alena Darmel)

Sebenarnya kalimat ini berlaku bukan hanya untuk melindungi perempuan. Laki-laki yang lebih lemah darinya juga wajib ia lindungi. Akan tetapi, perkembangan kekuatan otot laki-laki memang berbeda dari perempuan.

Jadi, anak laki-laki harus paham betul kekuatan otot itu dianugerahkan padanya bukan untuk membuat perempuan babak belur atau ketakutan. Namun, justru agar perempuan merasa aman dari ancaman bahaya saat berada di dekatnya.

Baca Juga: Inspirasi Gaya Parenting dari 5 Orang Terkaya di Dunia, Berani Coba?

2. "Jangan lupa, ibumu juga perempuan"

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Kaysha)

Tak jarang, anak laki-laki sangat mengagumi kehebatan ayahnya. Tentu ini hal yang bagus. Artinya, ayahnya menjadi sosok yang dianggap baik dan bisa dibanggakan oleh sang anak.

Akan tetapi, waspadai kalau-kalau anak menjadi agak meremehkan ibunya. Salah-salah dia juga akan memandang rendah semua perempuan karena dominasi ayah terpatri di dalam hatinya.

Gunakan kekaguman anak pada ayah untuk memengaruhi pikiran dan sikapnya terhadap perempuan. Ingatkan dia bahwa ibunya juga perempuan dan tanpanya, ia tak akan lahir di muka bumi ini. Sudah seharusnya ia menghormatinya serta semua perempuan.

3. "Jika anak dan saudara perempuanmu diperlakukan dengan buruk, apakah kamu rela?"

ilustrasi percakapan di dalam mobil (pexels.com/Ron Lach)

Penting untuk melatih anak laki-laki supaya memiliki empati. Ketika ia membayangkan anak serta saudara perempuannya mendapatkan perlakukan buruk dari laki-laki, tentu ia bakal merasa tidak terima. Jadi, jangan sampai ia melakukan hal itu terhadap perempuan manapun.

Saat dia kesal dan ingin berbuat buruk pada perempuan, minta dia untuk langsung mengingat ibu dan saudara perempuannya. Mintalah ia untuk juga berandai-andai jika yang ada di hadapannya adalah putri kesayangannya sendiri.

4. "Menjadi lelaki yang humoris dan lembut hati tidaklah memalukan"

ilustrasi ayah dan anak bercanda (pexels.com/RODNAE Productions)

Keliru jika seorang ayah justru berusaha mencetak anak laki-lakinya agar menjadi orang yang pemarah biar ditakuti. Orang-orang terdekatnya tak membutuhkan rasa takut seperti itu, melainkan justru rasa nyaman yang paling dicari.

Kenyamanan mudah sekali terbentuk kalau ia punya sifat humoris dan lembut hati. Perempuan selalu butuh dimengerti dan dihibur ketika perasaannya yang sensitif terusik. Pria yang humoris dan lembut hatinya lebih dirindukan di rumah ketimbang pria yang kasar.

Baca Juga: 5 Kasus Pelecehan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya