TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pindah Jurusan Kuliah

Kamu bakal menunda kelulusan

ilustrasi mahasiswi (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Setelah berkuliah, kamu memang boleh berpindah jurusan. Barangkali tak sedikit juga temanmu yang melakukannya sehingga kamu makin tertarik untuk mengikutinya.

Apalagi kalau sebenarnya jurusan yang sekarang bukanlah pilihanmu yang pertama ketika mendaftar. Kamu pasti ingin sekali kembali mencobanya, siapa tahu kali ini berhasil. Meski keinginanmu buat pindah jurusan amat besar, pikirkan dulu kelima hal berikut ini biar gak menyesal.

1. Apakah kamu cuma belum move on dari jurusan impian saat di SMA?

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Armin Rimoldi)

Seperti disebutkan di awal, jurusan yang sekarang mungkin cuma pilihan kedua. Waktu itu kamu gagal diterima di jurusan pertama sehingga mau tak mau kamu masuk di jurusan yang kedua. Namanya jurusan impian, memang tidak mudah buat dilupakan.

Akan tetapi, ini juga tak berarti jurusan yang sekarang tidak bagus atau gak menjanjikan masa depan yang cerah. Ketimbang kamu terjebak dalam susahnya move on dari jurusan impian di masa SMA, sebaiknya lihatlah pada prospeknya ke depan. 

Selama jurusan yang sekarang juga punya prospek bagus di dunia kerja, lanjutkan saja. Sering kali kamu tidak tahu apa yang benar-benar baik untukmu. Berkeras pindah jurusan boleh jadi justru kurang tepat buat diri dan masa depanmu.

Baca Juga: 5 Penyebab Salah Jurusan Kuliah, karena Gaji Besar?

2. Sudah berapa kali kamu gagal dalam ujian masuk di jurusan yang diinginkan?

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Armin Rimoldi)

Memang betul kamu dilarang mudah putus asa. Setiap impian harus diperjuangkan. Hanya saja, kegigihan dalam memperjuangkan mimpi tidak sama dengan menutup mata akan tanda-tanda yang diberikan oleh kehidupan.

Bila kamu telah berkali-kali gagal dalam seleksi di jurusan tersebut, bahkan sampai di berbagai universitas, mungkin kemampuan terbaikmu memang bukan di sana. Sebesar apa pun keinginan, apabila kemampuan tidak sesuai dengan bidangnya, prestasimu tak bakal maksimal.

Bahkan, boleh jadi kamu cuma akan kesulitan dalam mengikuti kuliahnya. Kalau di jurusan yang sekarang kamu tak mengalami hambatan berarti dalam memahami materi-materi kuliah, sebaiknya jangan ditinggalkan.

3. Konsekuensi pindah jurusan salah satunya memperlambat kelulusanmu

ilustrasi mahasiswi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekarang kamu sudah semester berapa? Misalnya, kamu telah memasuki tahun kedua. Berarti kurang dari tiga tahun lagi kamu sudah diwisuda dan dapat segera bekerja. Bayangkan jika kamu pindah jurusan.

Kamu harus kembali berkuliah di jurusan tersebut dari semester satu. Wisudamu masih empat tahun lagi. Usiamu saat memasuki dunia kerja pun mundur setahun dari yang seharusnya.

Makin banyak semester yang sudah kamu lalui di jurusan yang sekarang, dirimu harus makin panjang dalam berpikir. Sayang sekali apabila kamu 'menua' di bangku kuliah. Sebab tantangan hidup yang sesungguhnya baru dimulai setelah kamu bekerja.

4. Uang yang dikeluarkan orangtua selama ini

ilustrasi seorang ayah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Berhubung kamu tidak membiayai sendiri kuliahmu, jangan egois, ya! Kamu harus mempertimbangkan baik-baik uang yang sudah digelontorkan kedua orangtua buat membiayai kuliahmu di jurusan yang sekarang.

Tak cukup sampai di situ, kamu pun wajib memikirkan biaya masuk dan uang semesteran di jurusan yang baru. Jangan sampai orangtua kehilangan berpuluh-puluh juta di jurusanmu saat ini, masih pula harus merogoh kocek lebih dalam buat membiayai kuliahmu di jurusan lain.

Apalagi bila kamu punya adik yang juga masih bersekolah. Uang kuliahmu yang terbuang sia-sia seandainya kamu jadi pindah jurusan seharusnya bisa dialokasikan buat biaya pendidikan adikmu yang masih panjang.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Sudah Nyaman dengan Jurusan Perkuliahan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya