TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Le Cordon Bleu Paris, Kampusnya Chef Renatta MasterChef

Sekolahnya calon chef andal

instagram.com/renattamoeloek

Le Cordon Bleu Paris adalah salah satu institusi pendidikan di bidang pariwisata dan kuliner terbaik di Paris, Prancis. Universitas yang telah berdiri sejak 1895 ini, ternyata merupakan tempat Chef Renatta Moeloek menempuh pendidikan hingga mendapatkan gelar chef.

Lalu, apa keunikan dan fakta-fakta dari universitas Le Cordon Bleu Paris tersebut sampai membuat chef Renatta memilih melanjutkan pendidikannya di sana? 

1. Le Cordon Bleu Paris memberikan kesempatan pada semua siswanya untuk mendapatkan gelar Diploma Cuisine and Pastry kurang dari satu tahun

instagram.com/lecordonbleuparis

Dalam laman resminya Cordonbleu.edu, Le Cordon Bleu Paris menawarkan sebuah program bernama Grand Diplôme®, yang merupakan sebuah pelatihan paling ketat dan lengkap dalam teknik kuliner Prancis tradisional. Program ini menjanjikan siswanya mampu memperoleh gelar Diploma Cuisine and Pastry kurang dari satu tahun secara bersamaan dengan aplikasi praktis dan magang selama 6 bulan. 

Dengan program ini, Le Cordon Bleu Paris berharap mampu memberikan siswanya dengan pelatihan kuliner yang mendalam dan pengalaman yang profesional. Hanya saja, terdapat 3 level yang harus dilalui oleh siswa yang ingin mengambil program ini, yakni sertifikasi dasar, menengah, dan superior.

2. Kampus yang terletak persis di sebelah Sungai Seine ini menawarkan gelar ganda, Sarjana Bisnis dalam Seni Kuliner

instagram.com/lecordonbleuparis

Untuk mendorong kemajuan pendidikan dan karier yang tinggi di dalam industri kuliner dan restoran, Le Cordon Bleu Paris menawarkan program gelar ganda yang dibuat atas kerja samanya dengan Paris-Dauphine University. Gelar tersebut adalah Bachelor of Business in Culinary Arts. Dengan waktu 3 tahun, Le Cordon Bleu Paris menawarkan pelatihan keahlian memasak dan manajemen terbaik.

Dilansir laman web resminya Cordonbleu.edu, ada beberapa program dan gelar yang tersedia :

- Grand Diplôme
- Pâtisserie Diploma
- Cuisine Diploma
- Boulangerie Diploma
- Diploma in Culinary Management
- MBA in International Hospitality and Culinary Leadership
- Hotel, Restaurant and Culinary Management training programmes
- Continuing Education & Professional Development
- Advanced Studies in Taste
HEG programme
- Culinary and wine workshops
- Wine and Management programme

3. Tidak hanya di Paris, Le Cordon Bleu juga mendirikan lebih dari 35 sekolah di lebih dari 20 negara

instagram.com/lecordonbleuparis

Dilansir dari laman resminya, sejak didirikan pada 1895 lalu di Paris, kini Le Cordon Bleu telah mendirikan institusi pendidikan seni kuliner dan manajemen perhotelan di lebih dari 20 negara. Adapun beberapa negara tersebut, antara lain: Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Korea, Australia, Malaysia, Thailand, Peru, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 7 Fakta The University of Sydney, Mantan Kampus Sherina Munaf

4. Ada juga berbagai macam kursus kuliner singkat dengan pengajar yang profesional

instagram.com/lecordonbleuparis

Le Cordon Bleu Paris juga menawarkan berbagai kursus singkat bagi kamu yang ingin mempelajari dunia kuliner dalam waktu cepat. Kursus yang ditawarkan pun sangat beragam, mulai dari kursus memasak makanan, kursus membuat kue, kursus memanggang roti, kursus membuat saus, dan masih banyak lagi.

Uniknya, kursus itu hanya dilakukan dengan waktu yang sangat singkat, seperti beberapa jam saja atau beberapa hari saja. Dengan mengikuti kursus ini, kamu juga bisa mendapatkan hadiah berupa produk atau peralatan yang tersedia di butik Le Cordon Bleu Paris.

5. Para pengajar di Le Cordon Bleu Paris merupakan koki profesional yang terkenal di seluruh dunia

instagram.com/lecordonbleuparis

Para koki pengajar di Le Cordon Bleu Paris berasal dari restoran terbaik yang terkenal di seluruh dunia. Bukan hanya sebagai instruktur, para pengajar juga menjadi mentor yang memberikan inspirasi dan dukungan bagi setiap siswanya.

Ada metodologi pengajaran yang diterapkan dalam sistem pendidikan universitas ini. Metodologi tersebut adalah "watch, do, and learn".

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya