TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gamifikasi ala StoryLand Jadi Metode Belajar Efektif saat Pandemik

#IDNTimesLife Belajar sekaligus bermain

Simulasi pembelajaran Bahasa Mandarin di dalam kelas virtual StoryLand (dok. StoryChopstick)

Selama pandemik, anak-anak mengalami perubahan cara belajar yang cukup signifikan dari tatap muka menjadi daring. Hal ini menciptakan tantangan gak hanya bagi para pendidik, melainkan juga orangtua dalam memotivasi anak dalam proses belajar.

Menyikapi hal ini, Putu Andani, Co-founder of TigaGenerasi Indonesia sekaligus Psikolog Anak dan Keluarga, mengatakan jika sejumlah studi menunjukkan bahwa salah satu cara efektif meningkatkan motivasi belajar anak selama pandemik, bisa dilakukan melalui gamifikasi. Mendukung hal tersebut, Sun Yuanxin, Pendiri StoryChopstick lantas meluncurkan sekolah virtual bernama StoryLand yang menerapkan konsep metaverse dan metode gamifikasi pada Sabtu (28/8/2021).

"Sekarang kami membuat StoryChopsticks menggunakan desain mirip sekolah dengan infrastruktur yang menyerupai Disneyland. Hal inilah yang membuatnya dinamakan StoryLand, untuk membawa kesenangan dan kebahagiaan bagi semua orang," terangnya.

Lantas, apakah kamu penasaran bagaimana wujud dari sekolah virtual StoryLand beserta keseruannya? Berikut IDN Times rangkum dalam sebuah ulasan lengkap yang bisa kamu simak.

1. StoryLand merupakan sekolah virtual dua dimensi dalam platform Gather

Sun Yuanxin, Pendiri StoryChopstick dalam acara peluncuran kelas virtual StoryLand (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Di era pandemik, terdapat beragam kesempatan bagi anak untuk bisa belajar. Kesempatan ini juga datang dengan tantangan yang diperuntukkan gak hanya bagi murid, tetapi juga guru.

Akan tetapi, aktivitas pengajaran tentu harus menyenangkan dan gak membosankan. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah belajar sambil bermain seperti yang diterapkan oleh StoryLand.

"StoryLand merupakan sekolah virtual dua dimensi dalam platform Gather, yang didesain untuk memancing imajinasi dan kreativitas anak. Di dalam platform, anak-anak bisa belajar di ruang-ruang kelas virtual bersama para guru lewat video, mengeksplorasi lingkungan virtual yang banyak bertuliskan aksara Mandarin, hingga bersosialisasi bersama teman dari negara-negara berbeda menggunakan fasilitas chat," jelas Sun Yuanxin.

2. Menerapkan konsep metaverse, di dalam ruang virtual anak-anak bisa bisa belajar, bermain, dan bersosialisasi

Acara peluncuran StoryLand (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

“Belajar secara virtual memungkinkan semua anak bisa mengakses pendidikan berkualitas tinggi dari mana saja. Ketika Facebook, Microsoft dan Google berusaha menciptakan metaverse untuk aktivitas sehari-hari, kami menggunakan metaverse untuk pendidikan,” ungkap pendiri StoryChopstick tersebut.

Metaverse sendiri merupakan realitas digital tempat orang bisa berbagi ruang virtual, semacam media sosial tiga dimensi yang bisa diakses secara real time. Di dalamnya, anak-anak bisa belajar, bermain, hingga bersosialisasi. 

"Keberadaan StoryLand akan menggantikan sepenuhnya metode belajar StoryChopsticks yang sebelumnya menggunakan format video conference. Dilengkapi dengan buku cerita dan flashcard, metode pengajaran ini akan mendorong anak-anak berimajinasi secara mandiri, dan terpacu untuk membuat cerita versi mereka sendiri menggunakan flashcard," tuturnya.

Baca Juga: 5 Situs Gokil buat Kamu Belajar Skill Baru di Rumah Selama PPKM 

3. Sejumlah studi mengungkapkan jika metode gamifikasi seperti yang diterapkan oleh StoryLand dapat meningkatkan motivasi belajar anak

Putu Andani, Co-founder of TigaGenerasi Indonesia sekaligus Psikologi Anak dan Keluarga dalam acara peluncuran kelas virtual StoryLand (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Menurut Putu Andani, sejumlah studi menunjukkan bahwa salah satu cara efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan tingkat pemahaman anak ialah melalui gamifikasi. Sebagai contoh, game pada umumnya memberikan misi kepada para pemain untuk mencapai kenaikan level.

Mekanisme ini akan memotivasi anak untuk meningkatkan skill mereka demi mencapai level tertentu. “Serupa dengan itu, saya rasa akan sangat menarik apabila aktivitas belajar online bisa menawarkan pengalaman belajar sekaligus bersosialisasi. Terutama saat pandemik seperti sekarang, interaksi sosial kita sudah jauh menurun,” ujarnya.  

4. Metode gamifikasi juga bisa menjadi aktivitas online terbaik agar waktu screen time anak menjadi optimal

Simulasi pembelajaran Bahasa Mandarin di dalam kelas virtual StoryLand (dok.StoryChopstick)

Membatasi screen time bukan sekadar membatasi waktu dan membebaskan konten. Justru karena ingin membatasi screen time, orangtua harus memilih aktivitas online yang menarik, memotivasi, dan membuat anak berperan aktif, bukan sekadar jadi penonton konten secara pasif. 

Dalam proses belajar jarak jauh yang dilakukan di rumah, orangtua memiliki peranan penting dalam pola pembelajaran anak. Menyadari hal ini, Putu menegaskan bila orangtua harus pintar memilih platform online untuk belajar agar mereka bisa lebih termotivasi dan semangat.

"Untuk memotivasi anak, kita harus bisa menarik perhatian mereka. itu bisa dilakukan dengan beragam hal. Untuk benar-benar memotivasi anak kita, tentu gamification merupakan salah satu metode unik untuk mereka bisa berusaha mendapatkan penghargaan. Selain itu, ini juga termasuk platform yang interaktif karena bukan hanya bergerak dari satu room ke room lain seperti platform yang lain, sehingga menurut saya ini sangat efektif untuk anak-anak belajar," ucapnya.

Baca Juga: Belajar Lebih Hati-hati, 5 Cara Mengatasi Kebiasaan Bertindak Ceroboh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya