Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pernahkah kamu mendengar jurusan Agroekoteknologi? Agroekoteknologi merupakan jurusan yang menggabungkan tiga unsur, yakni agronomi atau budidaya tanaman, ekologi atau ilmu tentang ekosistem, dan teknologi.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa agroekoteknologi adalah program studi yang mempelajari teknologi budidaya tanaman dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Program studi Agroekoteknologi cukup penting mengingat Indonesia sendiri merupakan negara agraris dan memiliki kekayaan alam yang besar. Lulusan agroekoteknologi biasanya bekerja di berbagai lini sektor pertanian dari mulai hulu hingga hilir. Nah, apa saja prospek karier lulusan agroekoteknologi? Berikut tips karier jurusan ini.
1. Analis benih
ilustrasi benih berkecambah (unsplash.com/imso gabriel) Setiap produk pertanian baik berupa sayur-sayuran atau buah-buahan tentunya berasal dari benih atau bibit. Sebelum dipasarkan, benih perlu melalui serangkaian pengujian terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kualitasnya sesuai dengan standar. Nah, proses uji kualitas benih ini dilakukan oleh seorang analis benih.
Untuk menjadi seorang analis benih, kamu perlu mempunyai pengetahuan mendalam mengenai ilmu dan teknologi benih, mulai dari proses produksi hingga penyimpanan benih. Kamu juga perlu mempunyai skill mengenai teknik uji kualitas benih.
2. Teknisi kultur jaringan
ilustrasi kultur jaringan (pixabay.com/KENNETH RODRIGUES) Pernahkah kamu melihat tanaman yang ditumbuhkan dalam botol kaca? Nah itu ada salah satu produk yang dihasilkan oleh teknisi kultur jaringan. Kultur jaringan sendiri merupakan teknik menumbuhkan bagian tanaman secara aseptis dalam kondisi lingkungan terkendali untuk menghasilkan tanaman utuh. Teknik ini biasanya digunakan untuk memproduksi bibit unggul dalam jumlah besar.
Teknisi kultur jaringan bertugas untuk melakukan serangkaian proses produksi tanaman dalam laboratorium, mulai dari proses pemilihan bahan tanam hingga adaptasi tanaman ke lingkungan luar. Kalau kamu tertarik menjadi seorang teknisi kultur jaringan, kamu perlu mempelajari kemampuan produksi tanaman secara aseptis dan mengerti manajemen laboratorium yang baik.
Baca Juga: 6 Hal yang Ada di Agroteknologi, Jurusan dengan Daya Tampung Tinggi
3. Quality control
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi tanaman tomat (freepik.com/wirestock) Quality control merupakan profesi yang umum ditemui hampir di semua bidang. Di bidang pertanian sendiri, quality control dibutuhkan untuk memastikan kualitas produk-produk pertanian sebelum sampai di tangan konsumen. Gak heran, kalau kamu mengunjungi supermarket, buah-buahan dan sayuran yang tersedia mempunyai tampilan yang baik dan segar.
Untuk menjadi quality control, penting untuk mempunyai pengetahuan mendalam mengenai berbagai komoditas pertanian, mulai dari sayur-sayuran hingga buah-buahan. Kamu perlu mengetahui standar kualitas pada setiap komoditas serta bagaimana memastikan kualitas produk pertanian tetap terjaga hingga ke tangan konsumen.
4. Pemulia tanaman
ilustrasi tanaman jagung (unsplash.com/Steven Weeks) Kalau kamu memperhatikan benih-benih yang dijual di pasaran, biasanya masing-masing mempunyai varietas yang berbeda-beda. Nah, orang yang bertugas menghasilkan berbagai varietas benih ini dikenal dengan pemulia tanaman.
Pemulia tanaman bertugas untuk mengembangkan berbagai varietas benih atau bibit sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, benih cabai yang memiliki produktivitas tinggi atau benih padi yang rendah glukosa.
Profesi ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi karena menghasilkan varietas baru merupakan proses yang panjang dan rumit. Kalau kamu tertarik berkutat di bidang ini, kamu perlu mempunyai pengetahuan mendalam seputar teknik-teknik pemuliaan tanaman serta ilmu statistika.