TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

25 Istilah Penting dalam Desain Grafis, Desainer Pemula Harus Tahu

Istilah ini populer pula di kalangan para desainer pro!

Ilustrasi seorang desainer grafis (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Dalam dunia desain grafis, ternyata terdapat beberapa istilah khusus yang biasanya para desainer pemula banyak yang belum tahu. Padahal, istilah ini cukup penting untuk para desainer, lho!

Jika kamu sedang menekuni bidang desain, maka gak ada salahnya untuk mempelajari dan mengetahui pengertian dari beberapa istilah tersebut. Untuk itu, mari simak penjabarannya di bawah ini!

1. Istilah yang berkaitan dengan warna

Ilustrasi sedang memilih warna dalam desain (unsplash.com/Theme Photos)
  1. RGB: Singkatan dari red, green, blue. Tiga warna RGB ini bisa dicampurkan, untuk menghasilkan berbagai macam warna baru. RGB biasanya efektif untuk digunakan di desain digital, seperti iklan online, website, poster, feeds Instagram, infografis, dan semacamnya
  2. CMYK: Singkatan dari cyan, magenta, yellow, k (black). Warna CMYK biasanya gak bisa lebih terang dari RGB. Sehingga, CMYK ini lebih cocok untuk desain cetak, seperti brosur, stiker, desain kemasan, poster cetak, dan semacamnya.
  3. Gradient: Perubahan bertahap dari satu warna ke warna lainnya. Misalnya transisi dari warna biru ke hijau secara bertahap. Gradient yang paling umum digunakan desainer adalah radial dan linear.
  4. Color Palette: Kumpulan dari berbagai warna yang bisa digunakan untuk desain. Dalam dunia desain, kamu juga bisa mencampurkan color palette untuk menghasilkan warna lainnya. Bukan hanya dua warna, tetapi kamu bisa mencampur lebih dari 3 warna.
  5. Monochrome: Digunakan untuk menciptakan desain dalam satu warna saja. Tanpa ada perpaduan atau campuran dari warna lainnya. Umumnya, warna yang digunakan adalah abu-abu atau hitam.

2. Istilah desain tentang typography dan teks

Ilustrasi sedang mendesain typography (pexels.com/ANTONI SHKRABA)
  1. Typography: Kemampuan untuk menampilkan dan menata teks secara visual, baik berupa cetak maupun non-cetak. Tipografi sering disebut juga sebagai seni menata huruf, agar terlihat bagus dalam sebuah karya desain.
  2. Serif: Tipe font yang paling sering digunakan para desainer.  Serif memiliki ciri khas garis kecil di setiap sudut font.
  3. Sans-serif: Tipe font yang mirip dengan serif. Hanya saja, gak memiliki garis kecil di setiap sudutnya.
  4. Lorem Ipsum: Contoh atau dummy teks yang digunakan oleh industri desain dan percetakan font. Biasanya, semua font atau template yang baru kamu unduh, akan menampilkan tulisan lorem ipsum di bagian teksnya.
  5. Leading: Jarak spasi secara vertikal antar kalimat dalam sebuah teks.

Baca Juga: 5 Cara Memaknai Istilah Lari dari Kenyataan agar Tidak Menjerumuskan

3. Istilah branding dan logo dalam dunia desain grafis

Ilustrasi seorang desainer grafis (pexels.com/Jonathan Borba)
  1. Logotype: Logo yang hanya menggunakan huruf dan variasinya saja, tanpa gambar tertentu. Biasanya huruf atau tulisan di logotype adalah nama dari brand tersebut. Contohnya seperti logo Google, Yahoo!, Coca-Cola, FedEx, dan sebagainya.
  2. Logomark: Merupakan kebalikan dari logotype, karena logomark ini diisi oleh ikon, gambar, atau visual lainnya. Contohnya seperti logo Apple, Twitter, Instagram, WWF, Nike, dan semacamnya.
  3. Icon: Gambar yang digunakan untuk mewakili sebuah objek atau tindakan. Misalnya, logo yang memiliki ikon printer, bisa jadi memang mewakilkan perusahaan percetakan.
  4. Grid: Desain yang disusun dengan bentuk horizontal, vertikal, atau diagonal. Fungsinya membantu desainer untuk mengatur elemen dengan konsisten, agar hasil desain pun terlihat proporsional.
  5. Style guide: Kumpulan elemen yang digunakan untuk merancang graphic design dan aturan sebelum memvisualisasikan desain tersebut. Sehingga, para desainer akan tetap konsisten merancang dengan konsep yang sama hingga desain selesai.

4. Istilah tentang teknik dalam desain grafis

Ilustrasi seorang desainer grafis (unsplash.com/Studio Republic)
  1. Saturation: Mengacu pada intensitas atau kemurnian warna. Semakin tinggi saturation dalam sebuah gambar, maka tampilannya akan terlihat lebih jelas dan cerah.
  2. White space: Sering disebut juga sebagai negative spaces, yaitu ruang kosong sebagai jarak antar elemen atau unsur dalam sebuah desain. Hal ini bertujuan agar desain gak terlihat terlalu ramai dan padat.
  3. Resolution: Kualitas dari suatu gambar atau hasil desain. Semakin tinggi resolusi dari sebuah desain, maka gambarnya pun akan semakin jernih.
  4. Pixel: Unsur gambar atau titik terkecil dalam sebuah desain grafis. Biasanya bentuknya akan terlihat seperti kotak kecil. Jika kamu melihat sebuah karya desain, cobalah zoom gambar tersebut, jika terlihat terdapat kotak-kotak kecil, itulah yang dinamakan pixel.
  5. Vector: Kombinasi dari titik dan garis untuk menciptakan sebuah gambar atau desain grafis. Berbeda dengan pixel, biasanya gambar vector gak akan terdapat kotak-kotak kecil jika di-zoom.

Baca Juga: 8 Istilah Sains dalam Bahasa Indonesia yang Berawalan Z

Verified Writer

Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya