TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik Seputar Pemilu di Berbagai Negara, Bisa Pakai Kelereng

Setiap negara punya keunikan masing-masing

ilustrasi pemilihan suara (unsplash.com/element5digital)

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan pilar utama sistem demokrasi yang menandai momen krusial dalam kehidupan politik suatu negara. Pemilu menghadirkan kesempatan bagi warga negara untuk memberikan suara dan menentukan arah masa depan negara. Pemilu bukanlah sekadar proses memilih pemimpin, tetapi juga representasi dari aspirasi dan nilai-nilai masyarakat.

Melalui hak suara, setiap warga negara memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi pada pembentukan kebijakan. Dengan memberikan suara, warga negara mendorong akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan. Ada yang menarik soal pemilu yang jarang diketahui, baik itu dari penyelenggaraan maupun keunikan lain yang hanya bisa ditemukan di sana. Berikut ini adalah tujuh fakta menarik soal pemilu di beberapa negara!

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Nikel, Bahan Tambang yang Berharga!

1. Di Brazil, anak berusia 16 tahun boleh menggunakan hak pilihnya

ilustrasi pemilihan suara (unsplash.com/eajaegers)

Dilansir dari DW, menggunakan hak suara di Brazil adalah sebuah kewajiban. Oleh karenanya, orang yang sudah cukup umur dan melek huruf harus memilih calon pemimpin mereka melalui pemilu. Sejak tahun 1988, warga negara Brazil yang telah berusia minimal 16 tahun mempunyai hak untuk memilih.

Bahkan bisa dikenai denda jika tidak menggunakan hak suara tersebut. Beberapa negara seperti Austria, Nikaragua, dan juga Argentina juga memiliki batas minimum usia tersebut untuk memilih. Tidak seperti di Indonesia dengan usia minimum 17 tahun untuk bisa menggunakan hak suara untuk pertama kalinya.

2. Pemilu di Chili terpisah antara pria dan wanita

ilustrasi pemilihan suara (unsplash.com/edmond-dantes)

Terdapat hal unik dari pemilu di negara Chili, di mana pria dan wanita akan terpisah dalam memberikan suaranya. Dilansir dari JSTOR, perbedaan gender membuat mereka memiliki tempat pemungutan suara yang berbeda. Selain itu juga, hasil pemilu akan ditabulasikan secara terpisah berdasarkan jenis kelamin.

Hal ini tentu sangat unik, dan praktik ini telah di mulai sejak tahun 1930. Dan berlangsung hingga puluhan tahun lamanya. Namun kini pemerintah memutuskan bahwa pemungutan suara tersebut tak lagi harus dipisah. Sebab dulu, cara ini dilakukan untuk mengakomodasi pemilih wanita yang baru terdaftar, di mana sempat dilarang dalam pemilu nasional.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Greenland, Wilayah yang Ditutupi Es!

3. Kamu bisa memilih secara online di Estonia

ilustrasi menggunakan laptop (unsplash.com/thoughtcatalog)

Sejak tahun 2005, pemungutan suara masyarakat Estonia telah dilakukan secara online. Dilansir National Democratic Institute, Estonia menjadi negara pertama yang mempraktikkan pemungutan suara online ini. Namun, pemungutan secara offline juga tetap ada, jadi masyarakat bisa memilih mau memilih dengan cara yang mana. Pemilihan melalui internet ini meningkat di setiap tahunnya.

Pada pemilu parlemen tahun 2023, lebih dari separuh pemilih memanfaatkan sistem pemungutan suara online. Sistem ini dapat diterapkan karena setiap warga negara menerima kartu identitas dan PIN yang dapat dipindai. Meskipun kartu identitas dan PIN digunakan untuk mengonfirmasi identitas, namun saat pemungutan suara itu sendiri akan dienkripsi sehingga menjadikannya anonim.

4. Setiap warga negara Swedia dan Perancis otomatis terdaftar sebagai pemilih

ilustrasi pemilihan suara (unsplash.com/tshakeb)

Sebagai negara dengan populasi terbesar kedua di dunia, gak heran jika pemilu di negara ini berlangsung sangat lama. India memiliki hampir 100 juta pemilih yang memenuhi syarat untuk menggunakan haknya. Sehingga, ini menjadikan India sebagai negara demokrasi terbesar di dunia.

Dilansir dari Time, demi mewujudkan iklim demokrasi di India, pemerintah mengadakan pemilu hingga berminggu-minggu lamanya. Seperti halnya di tahun 2019, pemilu berlangsung dalam tujuh tahap selama lima minggu. Tentu ini adalah rekor pemilu terlama jika dibanding beberapa negara lainnya.

5. Korea Utara juga mengadakan pemilu

ilustrasi pemilu di Korea Utara (unsplash.com/thoeva)

Jangan kira di Korea Utara tidak ada proses pemilihan umum. Meskipun dikenal sebagai negara diktator, di sana juga menyelenggarakan pemilu, namun tentu jauh dari kata demokratis yang sesungguhnya. Dilansir dari Time, semua orang dalam pemungutan suara dipilih terlebih dahulu oleh partai berkuasa di Korea Utara. Kemudian mereka semua akan mendukung politisi yang telah ditentukan sebelumnya.

Warga Korea Utara hanya perlu memasukkan nama mereka ke dalam kotak untuk menunjukkan dukungan. Sebuah kotak terpisah juga terdapat di tempat pemungutan suara, yang dapat digunakan para pemilih untuk mencatat penolakan. Namun, semua kandidat yang terpilih memperoleh 100 persen suara, yang berarti tidak ada seorang pun yang memilih untuk berbeda pendapat.

6. Pemilu di Gambia menggunakan kelereng saat memilih

Pemilu di Gambia menggunakan cara kreatif (gambia.un.org/Alexia Lachavanne)

Kurangnya literasi di negara Gambia, menyebabkan pemerintahnya harus bersikap proaktif dan kreatif. Alih-alih dengan kertas atau digital, warga negara Gambia memberikan suara dengan cara yang sangat unik. Yakni dengan menjatuhkan kelereng pada drum logam yang berkode gambar dan warna dari partai kandidat yang dipilih.

Dilansir dari United Nation The Gambia, sistem ini memiliki lima keunggulan. Yakni, memudahkan pemilih yang buta huruf, teknologi yang tahan dari kerusakan, penghitungan suara yang lebih tepat, tekonologi yang murah hingga menjadi sebuah identitas nasional kebanggan masyarakat Gambia. Benar-benar inovasi yang gak akan ditemukan di negara mana pun!

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Bebek, Tidak Bisa Berkeringat!

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya