TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unik, Ini 9 Sebutan Anak Sesuai Jumlah Saudaranya dalam Bahasa Jawa

Yang mana, nih, sebutan buatmu? #LokalIDN

Pexels.com/besshamiti

Bahasa Jawa terkenal dengan kosakatanya yang beragam. Hampir semua keadaan atau aksi memiliki kata tersendiri dalam bahsa Jawa. Bahkan, tidak jarang kata itu sulit diterjemahkan ke bahasa lain.

Berangkat dari itu, istilah dalam bahasa Jawa pun lebih beraneka ragam. Nah, salah satu ragam istilah tersebut akan menjadi bahasan kita kali ini. Yup, berikut ini ada istilah-istilah bahasa Jawa untuk ragam penyebutan anak sesuai jumlah saudaranya. Penasaran ada apa saja?

1. Ontang-anting dan unting-unting

Pexels.com/soldiervip

Pertama, ada sebutan untuk anak tunggal alias tidak punya saudara kandung. Untuk anak laki-laki semata wayang, sebutan yang diberikan adalah Ontang-anting.

Sementara itu, anak perempuan tunggal disebut dengan Unting-unting. Namun, terkadang ada juga yang menyamakan sebutan Ontang-anting untuk anak laki-laki ataupun perempuan.

2. Uger-uger lawang dan kembang sepasang

Pexels.com/cottonbro

Uger-uger lawang adalah sebutan untuk anak laki-laki dua bersaudara. Secara bahasa, istilah ini merujuk pada kusen pintu yang berjumlah sepasang. Sementara itu, istilah untuk anak perempuan dua bersaudara adalah kembang sepasang yang berarti sepasang bunga.

Baca Juga: 5 Kata dalam Bahasa Daerah Bangka yang Mirip dengan Bahasa Indonesia

3. Cukit dulit dan gotong mayit

Pexels.com/cottonbro

Anak laki-laki tiga bersaudara disebut cukit dulit dalam bahasa Jawa. Adapun istilah untuk anak perempuan tiga bersaudara adalah gotong mayit.

4. Saka panggung dan sarimpi

Cuteheads.com

Selanjutnya, ada saka panggung dan sarimpi untuk anak empat bersaudara. Saka panggung merupakan sebutan untuk anak laki-laki. Sesuai dengan jumlahnya, istilah ini mempunyai arti penyangga (tiang) panggung yang minimal berjumlah empat, yakni pada tiap sudutnya. Adapun Sarimpi digunakan untuk anak perempuan empat bersaudara, seperti komposisi penari dalam Tari Serimpi.

5. Pandawa dan pancagati

Klack.de

Pandawa sudah pasti familier di telinga masyarakat. Hal itu bermula dari kisah Mahabarata yang terkenal, baik versi India maupun pewayangannya. Sebutan ini merujuk pada lima putra Pandu Dewanata. Dari sinilah kemudian anak laki-laki lima bersaudara dijuluki Pandawa.

Sementara itu, Pancagati bermakna lima yang penting. Kemudian, kata ini menjadi sebutan bagi lima saudara kandung yang semuanya perempuan.

6. Kedhana-kendhini

Pexels.com/besshamiti

Kendhana-kendhini menjadi istilah berikutnya dalam daftar. Sebutan ini disematkan kepada dua bersaudara laki-laki dan perempuan. Jika anak perempuan lahir dahulu, sebutannya menjadi Kendhini-kendhana. Jika yang lahir dahulu laki-laki, sebutannya tetap Kendhana-kendhini.

7. Sendhang kapit pancuran

Pinterest.com

Sendhang kapit pancuran merupakan julukan dalam bahasa Jawa untuk tiga bersaudara di mana salah satunya perempuan. Lebih khusus lagi, istilah ini digunakan apabila anak pertama laki-laki, kedua perempuan, dan ketiga laki-laki.

Secara harfiah, kalimat Sendhang kapit pancuran berarti kolam atau mata air yang diapit (dua) pancuran. Ini merupakan analogi yang merujuk kepada perempuan dan laki-laki.

8. Pancuran kapit sendhang

Wallpaperflare.com

Masih berhubungan, Pancuran kapit sendhang merupakan kebalikan dari istilah sebelumnya. Syarat penerapan julukan ini adalah terdapat tiga bersaudara dengan dua orang perempuan sebagai anak sulung dan bungsu, serta seorang laki-laki sebagai anak tengah.

Baca Juga: Mirip Bahasa Indonesia, 6 Kata Ini Berbeda Arti dalam Bahasa Banjar

Verified Writer

R Damanhuri

Seorang awam dalam dunia tulis menulis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya