TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangga! Dua Mahasiswa Indonesia Raih Piala Harvard World MUN 2023

Sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional

delegasi Djarum Foundation Rifki Saputra dan Adella Suwandhi di Harvard WorldMUN 2023 (dok. Djarum Foundation)

Dunia pendidikan tanah air kembali diwarnai oleh penghargaan bergengsi yang berhasil diraih dua mahasiswa Indonesia. Melalui ajang Harvard World Model United Nation (MUN) 2023 di Paris, Perancis pada 12-16 Maret lalu, Rifki Saputra dari Universitas Jember dan Adella Suwandhi dari Unika Atma Jaya sukses menyabet penghargaan Diplomacy Award Legal Committee.

Gak semata-mata didapatkan dengan mudah, Rifki dan Adella telah melalui berbagai perjuangan yang panjang hingga akhirnya dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Seperti apa prosesnya? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Berangkat dari Djarum Beasiswa Plus

logo Djarum Beasiswa Plus (dok. Djarum Beasiswa Plus)

Langkah Rifki Saputra dan Adella Suwandhi dalam Harvard WorldMUN 2023 diawali dengan proses panjang mereka sebagai Beswan Djarum angkatan ke-37. Dalam program Djarum Beasiswa Plus, para Beswan Djarum yang memilih kegiatan International Exposure akan berkesempatan mengikuti Model United Nation (MUN), termasuk Rifki dan Adella. 

International Exposure merupakan salah satu program Djarum Beasiswa Plus yang mendukung dan memfasilitasi para Beswan Djarum untuk berprestasi mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui berbagai kegiatan kompetisi berskala internasional. Ada sejak 2013, program ini juga menjadi sebuah kebanggaan bagi Djarum Foundation untuk ikut berperan menjunjung martabat negeri.

2. Menginjakkan kaki di Harvard World MUN 2023 bersama tujuh mahasiswa Indonesia lainnya

Delegasi sembilan Beswan Djarum di Harvard WorldMUN 2023 (dok. Djarum Foundation)

Harvard World MUN merupakan salah satu ajang simulasi sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) paling prestisius yang diikuti lebih dari 2.000 peserta dari 110 negara setiap tahunnya. Acara ini juga dikenal sebagai olimpiade terbesar untuk kegiatan MUN serupa di level internasional.

Rifki Saputra dan Adella Suwandhi bukan menjadi satu-satunya mahasiswa yang dikirim ke ajang bergengsi tersebut. Bersama tujuh anggota lainnya, yakni Ahmad Yusril Yusro (Universitas Lampung), Bunga Almia Gane Sari Santina Putri (Universitas Negeri Malang), Farel Muhamad Alfarisi (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Ridha Albary (Institut Teknologi Bandung), Ryan Kam Vikri (Universitas Diponegoro), Shannice Fidelia Akwilla (Unika Atma Jaya), serta Yudika Putra Perdana Pangaribuan (Universitas Brawijaya), Rifki dan Adella berhasil terbang ke Paris, Perancis pada 12-16 Maret lalu.

Baca Juga: 7 Fakta Montessori Dibandingkan dengan Sistem Pendidikan Standar 

3. Dipasangkan sebagai double delegation untuk legal committee

delegasi Djarum Foundation Rifki Saputra dan Adella Suwandhi di Harvard WorldMUN 2023 (dok. Djarum Foundation)

Rifki Saputra dan Adella Suwandhi dipasangkan sebagai double delegation untuk legal committee di ajang Harvard World MUN 2023. Pada saat itu, mereka sukses mengungguli 186 peserta dari berbagai negara, yang berkompetisi di komite sama saat mendiskusikan isu Non-Self-Governing Territories atau teritori yang tidak memiliki pemerintahannya sendiri.

“Rasanya gak menyangka bisa mendapatkan penghargaan karena ini adalah ajang MUN internasional pertama saya. Tentunya pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras setelah selama dua bulan, kami digembleng dengan pelatihan dan simulasi intensif. Kami jadi semakin terarah memahami berbagai isu politik, hukum dan ekonomi global, serta mampu meningkatkan soft skill berbicara di depan publik, serta membuat tulisan ilmiah untuk persiapan ke ajang ini,” ujar Adella, lulusan program studi Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya Jakarta, yang sekaligus menjadi Head Delegate Djarum Foundation.

4. Berperan sebagai delegasi Pemerintah Turki

ilustrasi simulasi sidang PBB (pexels.com/Antonio Jamal Roberson)

Dalam ajang tersebut, Adella dan Rifki bertindak sebagai delegasi Pemerintah Turki dengan membahas sejauh mana negara yang berkuasa atas teritori tersebut dapat memegang kekuasaan. Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral, yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya untuk menghadapi isu tersebut. 

“Sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda bagi saya. Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan kesempatan untuk menjalin relasi, saya jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset," kata Rikfi, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.

Pada kesempatan tersebut, teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset, hingga kemampuan mengemukakan pendapat mereka berdua pun diuji.

"Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan, dan mengakomodasi masukan dari kami,” tambahnya.

Baca Juga: Cerita Karier Intan Ayu Kartika, Jadi Pemimpin di Lazada Indonesia

Verified Writer

Raymond Clement

Undergraduate Public Relations Student at Padjadjaran University

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya