TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diferensiasi Sosial: Pengertian, Jenis hingga Contohnya!

Perbedaan dalam masyarakat

Ilustrasi diferensiasi sosial (pexels.com/Anna Shvets)

Diferensiasi sosial adalah sebuah perbedaan yang biasa kita temui di masyarakat. Perbedaan itu bisa dari budaya, agama, ras, suku, profesi, dan masih banyak lagi. Sebab, pada dasarnya setiap manusia diciptakan tidak sama dan setiap individu punya perbedaan sendiri-sendiri.

Untuk memahami lebih jauh mengenai diferensiasi sosial, kamu perlu menyimak artikel ini sampai selesai. Yuk, langsung scroll sampai bawah!

1. Apa itu diferensiasi sosial?

Ilustrasi diferensiasi sosial (pexels.com/kat wilcox)

Secara umum, diferensiasi sosial adalah perbedaan anggota masyarakat secara horizontal. Pembeda yang dimaksud di sini adalah masih punya derajat atau tingkatan yang sama. Misalnya, perbedaan di masyarakat berdasarkan ras, suku, etnis, agama, jenis kelamin maupun profesinya.

Perbedaan ini bisa sangat luas. Namun semua setara antara satu dengan yang lainnya. Sebab, perbedaan ini penting karena untuk menegaskan bahwa setiap masyarakat itu berbeda, dan perbedaan tersebut tidak menaruh pada satu golongan maupun individu di tingkat derajat yang lebih tinggi maupun rendah. Jadi semua setara dan sama.

2. Jenis-jenis diferensiasi sosial

Ilustrasi diferensiasi sosial (pexels.com/Airam Dato-on)

Diferensiasi sosial bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan tingkatan, fungsional, dan kultular. Lalu apa saja perbedaannya? Menurut sosiolog Kaare Svalastoga, berikut adalah penjelasannya.

  • Diferensiasi tingkatan (rank differentiation): Disebabkan ketimpangan penyaluran barang atau jasa di suatu daerah. Sehingga barang atau jasa tersebut punya perbedaan harga. Perbedaan harga ini karena penyalurannya melalui berbagai tangan untuk sampai ke tujuan.
  • Diferensiasi fungsional (functional differentiation): Atau pembagian kerja yang muncul karena seseorang melakukan pekerjaan yang berlainan. Hal ini bisa kamu lihat di suatu lembaga sosial. Adanya perbedaan pembagian kerja menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajibannya sesuai fungsi masing-masing.
  • Diferensiasi kultural (cultural differentiation): Muncul karena adanya aturan berperilaku yang tepat dan berbeda menurut situasi tertentu. Hal ini disebut dengan norma, yang tujuannya untuk mengatur ketertiban masyarakat, yang mungkin berbeda di setiap daerah.

Baca Juga: Mengenal Suku-Suku di Sulsel: dari Bugis hingga Konjo

3. Ciri-ciri diferensiasi sosial

Ilustrasi diferensiasi sosial (pexels.com/Anna Shvets)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, di dalam masyarakat memiliki sebuah perbedaan karena pada dasarnya setiap manusia diciptakan berbeda. Namun dalam perbedaan itu punya ciri-ciri yang bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fisik, sosial, dan budaya. Berikut penjelasannya!

  • Ciri-ciri fisik: Berhubungan dengan bentuk dan warna rambut, postur tubuh, warna mata, dan lainnya.
  • Ciri-ciri sosial: Berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Sebab, setiap individu punya tugas berbeda seperti dalam profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian.
  • Ciri-ciri budaya: Berhubungan dengan adat istiadat atau kebudayaan yang berkembang di tengah masyarakat. Di Indonesia ada banyak budaya, contohnya masyarakat Jawa, Bali, Madura, Batak, Dayak, dan seterusnya.

4. Bentuk diferensiasi sosial

Ilustrasi diferensiasi sosial (pexels.com/Nicholas Swatz)

Sebenarnya anggota masyarakat bisa dibedakan menurut berbagai kriteria. Contohnya seperti ciri fisiologis atau kebudayaan. Selain itu, bentuk diferensiasi sosial bisa dilihat dari perbedaan ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan kebudayaan. Berikut penjelasan masing-masing.

  • Diferensiasi ras: Kelompok manusia yang berbeda dengan lainnya berdasarkan lokasi geografis, ciri-ciri fisik seperti warna mata, warna kulit, bentuk wajah, warna rambut, bentuk kepala, dan lain-lain.
  • Diferensiasi agama: Sistem keyakinan dan tindakan yang diikuti oleh individu dalam kehidupan. Mereka juga berkewajiban melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangannya sesuai agama masing-masing.
  • Diferensiasi pekerjaan: Penting bagi individu untuk keberlangsungan hidupnya. Sebab melalui pekerjaan, seseorang bisa mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya. Pekerjaan setiap orang pada hakikatnya sama sederajat. Artinya, tidak ada pekerjaan yang bermartabat atau tidak, semuanya setara dalam rangka kemanusiaan.
  • Diferensiasi jenis kelamin: Sesuatu yang dibawa manusia sejak lahir. Perbedaan laki-laki dan perempuan bersifat horizontal, karena hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar.
  • Diferensiasi kebudayaan: Sesuatu yang fungsional bagi kelompok masyarakat tertentu. Jadi yang baik bagi suatu masyarakat, belum tentu baik bagi masyarakat lain. Kebudayaan merupakan rekayasa sosial terkait interaksinya dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Sifatnya horizontal karena tidak ada yang lebih unggul atau baik.

Baca Juga: 5 Hal yang Mungkin Terjadi Jika Semua Orang Memiliki Ras yang Sama

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya